KETIKA LANGIT TAK LAGI SAMA DIJUNJUNG NAMUN BUMI INGIN SAMA DIPIJAK
28 Juni 2012
Dunia ini hanya sebagai tempat diujinya kehidupan karena kehidupan yang
kekal hanya setelah kita mati. Entahlah apa yang ada dalam pikiran
orang-orang sekarang khususnya di Cikedung. Sifat masa bodoh dan ingin
menang sendiri sudah benar-benar merajalela sampai-sampai kepentingan
umumpun dirusak, untuk Cikedung justru dilakukan oleh pendatang. Mereka
datang untuk menumpang usaha disana tapi kelakuan mereka justru banyak
mengganggu lingkungan. Misalnya membangun toko permanen diatas tanah
pasar desa yang milik umum seakan hak miliknya sendiri sehingga hak
berdagang untuk siapapun disana dirampas mereka, atau membuang sampah
dipinggir jalanan Pasirangin dengan sembarangan walau sudah disediakan
tempat sampah khusus yang dibangun disitu sehingga mengotori lingkungan
dan pemandangan, atau membikin tenda berjualan pas dibibir jalan atau
pas ditikungan jalan, atau membuat pencucian disisi dekat jalan, mereka
tak berpikir usahanya mengganggu jalan umum yang juga kepentingan umum,
mereka tak berpikir bagaimana jika ada kebakaran, jika jalannya sesak.
Bagaimana jika ada ambulan yang membawa orang sekarat jika jalannya
macet karena keegoan mereka. Atau penjual kaset yang musiknya distel
keras-keras sampai tengah malam, atau bengkel yang mengeraskan bunyi
motornya sampai membisingkan suara disekitarnya? Mereka tak berpikir
apakah dilingkungannya ada anak kecil sakit atau belajar, atau manula
yang sakit? Mereka hanya menumpang usaha dan tidak memberikan
kontribusi apa-apa bagi masyarakat sekitar selain mengganggu dan
mengganggu, hanya memikirkan keuntungan sendiri dengan mengganggu
kepentingan lain. Mereka tidak berpikir kelakuanya menganiaya orang
lain? Bukankah berdosa? Apakah sudah tidak takut dosa? Apakah mereka
sadar mereka memberi makan dan minum anak isterinya dengan aniaya pada
orang lain?
Kita serba salah ! Diam mereka semena-mena jika protes kita dituduh yang bukan-bukan...
tapi suatu saat akan muncul gelombang protes yang justru merugikan mereka sendiri karena sifat egonya itu.
Kita mestinya saling menghargai dan menghormati dimanapun kita berada, bukan semaunya sendiri...
Kita serba salah ! Diam mereka semena-mena jika protes kita dituduh yang bukan-bukan...
tapi suatu saat akan muncul gelombang protes yang justru merugikan mereka sendiri karena sifat egonya itu.
Kita mestinya saling menghargai dan menghormati dimanapun kita berada, bukan semaunya sendiri...