MISTERI PENDUDUK MUARA CIMANUK SEBELUM KEDATANGAN WIRALODRA
21 April 2013
Keramat Pulo Mas |
Sebelum ada jalan raya seperti sekarang, sungai adalah jalur transportasi. Di pulau Jawa sungai-sungai besar adalah jalur transportasi utama, tidak heran jika dimuaranya kemudian menjadi kota pelabuhan. Hal ini dialami oleh sungai Cimanuk, satu dari tiga pelabuhan penting dari jaman kerajaan Tarumanegara sampai jalan Pos dibangun di masa kolonialisasi, bahkan beberapa tahun kemudian.
Jika anda berjalan-jalan di kota Indramayu anda akan mendapati gedung-gedung tua bekas gudang gula, beras, garam, kopi dan sebagainya.
Perhatikan pula bangunan- bangunan vital seperti eks Gedung Residen, Kelenteng, kantor Bupati, Gereja, masjid Agung bahkan pasar lama atau eks stasiun Kereta Api pun disisi kanan-kiri sungai. Didepan Kantor Pos Indramayu masih terdapat bekat patok tambatan perahu yang ada sampai sekarang.
Bisa dibayangkan begitu ramainya Indramayu saat itu, pendagang dari seluruh dunia berlabuh disini, begitupun pedagang dari pedalaman bertransaksi di kota ini, buktinya gudang-gudang dan pasar tadi.
Sampai-sampai ada kisah Ki Ageng Tepak yang ribut dipasar Caplek desa Dermayu karena Cirebon sebagai pusat kerajaan tidak seramai di pelabuhan Indramayu, dan entah kenapa karena persoalan sepele main kutuk- kutukan segala.
Video tempat wisata di Sukasari Subang :
Tidak hanya pedagang yang berlabuh atau bertansaksi di pelabuhan Indramayu tapi juga menjadi pintu gerbang keluar masuknya duta bangsa, budaya, kesenian dan agama bahkan perampok dan pelarian para bangsawan dan rakyat biasa, dengan bukti ditemukannya makam-makam tua, nama kampung arab dan pecinan.
Video tempat wisata di Sukasari Subang :
Tidak hanya pedagang yang berlabuh atau bertansaksi di pelabuhan Indramayu tapi juga menjadi pintu gerbang keluar masuknya duta bangsa, budaya, kesenian dan agama bahkan perampok dan pelarian para bangsawan dan rakyat biasa, dengan bukti ditemukannya makam-makam tua, nama kampung arab dan pecinan.
Sungai Cimanuk pun menjadi pembuangan benda-benda pusaka sehingga tidak heran dibeberapa titik dianggap angker dannkisah-kisah legenda lainnya.
Sungai Cimanuk pun ada pula yang mengaitkannya dengan kisah perang Bubat. Raja Pajajaran, Diah Pitaloka dan rombongan penganten menuju ke Majapahit melalui jalur sungai Cimanuk yang lebih cepat dan aman dibanding harus menembus rimba hutan jawa yang lebat dijaman itu.
Sungai Cimanuk pun ada pula yang mengaitkannya dengan kisah perang Bubat. Raja Pajajaran, Diah Pitaloka dan rombongan penganten menuju ke Majapahit melalui jalur sungai Cimanuk yang lebih cepat dan aman dibanding harus menembus rimba hutan jawa yang lebat dijaman itu.
Sesampainya dimuara Cimanuk (belum ada Indramayu), mereka beristirahat disebelah timur sungai yang bernama alas Penjalin, disinilah perang Bubat atau perang bohong terjadi, sebagai buktinya sampai sekarang di sana warganya memakai kata 'bobat' kalau 'bohong'.
Konon di jaman kerajaan Tarumanegara, wilayah muara Cimanuk ini dikenal dengan nama Manukwuri dengan istananya yang berada disisi sungai. Jadi sebelum Wiralodra datang seperti kisah legendanya, disana sudah ada komunitas masyarakat bahkan kerajaan yang konon berperan dalam perang saudara di Tarumanegara.
Konon di jaman kerajaan Tarumanegara, wilayah muara Cimanuk ini dikenal dengan nama Manukwuri dengan istananya yang berada disisi sungai. Jadi sebelum Wiralodra datang seperti kisah legendanya, disana sudah ada komunitas masyarakat bahkan kerajaan yang konon berperan dalam perang saudara di Tarumanegara.
Jika sudah ada komunitas sebelum kedatangan Wiralodra, lalu kemana mereka? Setelah ditelisik ada sumber sejarah sekunder yang mengatakan istana Manukwuri hanyut karena banjir begitu juga dengan masyarakatnya yang mengungsi berpindah tempat.
Ada banyak hal yang belum tergali dan belum diteliti di sepanjang utara pantai Indramayu. Tidak hanya butuh biaya dan kecermatan dalam menyusun artikel sejarahnya tetapi butuh kejujuran dan kelegowoan jika mendapati hal yang berbeda.
Lihat juga Legenda desa-desa di Indramayu di sini