SEJARAH DESA TUGU KECAMATAN LELEA INDRAMAYU

Pesta Adat Ngarot Desa Tugu Lelea

Indramayu memiliki dua nama desa Tugu, pertama desa Tugu yang ada di Kecamatan Sliyeg, dan satu lagi berada di kecamatan Lelea.

Jika ingin ke desa Tugu di kecamatan Lelea ini bisa lewat desa Cikedung atau dari jalan Pantura Larangan ke titik akhir selatan jalur tersebut.
Desa Tugu ini dekat dengan lokawisata Situ Bolang.

Desa Tugu kecamatan Lelea ini banyak orang menyebutnya dengan nama desa Tugu Jambak untuk membedakan dengan Tugu Sliyeg.

Desa Tugu juga memiliki sebuah gereja dan banyak keturunan Tionghoa menetap dan berjualan disana. Ketika penulis masih kecil sering pulang membawa dodol China jika perayaan Imlek, maklumlah kakek masih memiliki darah Tionghoa dan ada kekerabatan disana.

Desa Tugu Jambak atau Tugu Lea ini memiliki kisah heroik dalam perjalanan sejarahnya misalkan ada satu daerah yang menjadi basis perjuangan Sentot yang bernama Talaga 2 (sekarang masuk desaTunggulpayung) dijaman perjuangan kemerdekaan.

Didalam buku yang berjudul : Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, karya AH Nasution, desa Tugu disebut beliau sebagai salah satu daerah yang berhasil dikuasai tentara Belanda dalam Agresi Militer II, Tentara Belanda mendirikan Pos keamanan disana untuk mempersempit ruang gerak para pejuang kemerdekaan karena berada ditanah yang lebih tinggi.
AH Nasution juga menyebut desa Amir (maksudnya desa Amis) dibakar dan dibombardir dengan artileri berat Tentara Belanda yang ditembakan dari desa Tugu.

Pesta adat Ngarot Desa Jambak :



Desa Tugu memang unik tidak hanya menjadi lintasan perjuangan kemerdekaan tapi juga peristiwa PKI ditahun 1962 yang dikenal dengan Peristiwa PKI Indramayu 1962 dimana massa dari beberapa desa merebut lahan dan berkonflik dengan Polisi Hutan saat itu di sekitar selatan desa Tugu atau blok Talaga 2 (sekarang tanah Perhutani yang digunakan PG Rajawali untuk menanam tebu).

Tidak ketinggalan tentunya dengan legenda Perang Ki Bagus Rangin 1811.

Lalu bagaimana asal usul kenapa desa ini dinamai desa Tugu ? Kalau desa Tugu Sliyeg terkenal dengan legenda Nyai Lapda Kriya-nya, desa Tugu Lelea justru belum ada yang bisa menjabarkan asal usulnya.



Dari pengamatan penulis bisa saja dihubungkan dengan dua buah bangunan berupa gerbang yang sebesar drum sebagai gerbang di Pasar Tugu (sekarang pasar desa Tunggulpayung). Yang kemungkinan besar adalah gerbang Pos keamanan Belanda saat itu. Karena bangunannya tinggi dibuat dengan susunan bata dan tanah dan mirip tugu, maka orang menyebutnya sebagai wilayah Tugu.

Sangat disayangkan kedua bangunan yang berdampingan itu satu hancur sementara satunya lagi sudah tak terbentuk (bisa dilihat tanda panah di gambar).

Dulu penulis ketika masih anak-anak ingat betul tugu ini selalu disiram air kembang dan sesaji.

Baca artikel menarik lainnya : Misteri Rawa Bolang

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel