LEGENDA DESA SUKAURIP BALONGAN
15 September 2019
Asal Usul desa Sukaurip ini berdasarkan cerita rakyat belaka.
Pageden Tepak sebagai orang tua Nawang Wulan tidak kuasa melihat kondisi anaknya yang selalu dirundung duka.
Kisahnya diawali konflik cinta segitiga antara pangeran Surantaka, Dewi Nawangwulan dan Elang Kuning.
Pangeran Surantaka konon akhirnya bisa merebut hati Nawang Wulan putri dari Ki Geden Tepak hingga keduanya menikah.
Salah satu tumoeng di unjungan di Buyut Babakan |
Rupanya Elang Kuning sakit hati, pulanglahia ke Dermayu untuk menemui Wiragora silyman sakti penguasa Cimanuk.
Di hadapan Wiragora ia sampaikan keinginannya untuk merebut cinta Nawang Wulan.
Singkat cerita atas bantuan Wiragora diculiklah Nawang Wulan dan dibawa ke Dremayu.
Pada suatu ketika Nawang Wulan berkata pada Elang Kuning :
"Aku rela kau nikahi dengan syarat kau mandi darah Surantaka dan memiliki Kest dari kepala Surantaka."
Demi cintanya yang besar Elang Kuning pun menyanggupi persyaratan yang diajukan olrh Nawang Wulan padanya.
Suatu hari Elang Kuning menemui pangeran Surantaka untuk menantang tanding hidup atau mati. Pangetan Surantaka pun menerima tantangan Elang Kuning. Mereka akhirnya berperang dengan mengeluarkan kesaktian masing-masing.
Pertarungan yang hebat anatra kedua ksatria ini memakan waktu berhari-hari namun pangeran Surantaka menyadari keinginan Elang Kuning untuk memenuhi syarat yang dipinta Nawang Wulan isterinya maka Surantaka memasrahkan dirinya untuk dibunuh oleh Elang Kuning.
Elang Kuning pun berhasil memenuhi syarat dari Nawang Wulan dan metekapun kemudian menikah namun selama perkawinannya dengan Elang Kuning, Nawang Wulan tidak mendapatkan kebahagiaan. Setiap hari ia menangisi kematian Surantaka karena kepalanya selalu terlihat didepan mata.
Video banjir yang pernah melanda desa Sukaurip Balongan :
Pageden Tepak sebagai orang tua Nawang Wulan tidak kuasa melihat kondisi anaknya yang selalu dirundung duka.
Maka ia meminta tolong kepada Ki Gedeng Mayung dan Wira Lamsijan untuk mengambil kepala Surantaka yang berada di depan kamar peraduan Nawang Wulan dan Elang Kuning untuk disatukan kembali dengan tubuhnya.
Karena Wira Lamsijan adalah seorang sakti mandraguna, tubuh Surantaka bisa menyatu kembali dan bertemu kembali dengan Nawang Wulan.
Karena Wira Lamsijan adalah seorang sakti mandraguna, tubuh Surantaka bisa menyatu kembali dan bertemu kembali dengan Nawang Wulan.
Konon tempat Wira Lamsijan atau ada yang menyebutnya Ki Arsitem menghidupkan kembali Surantaka dibawah sebuah pohon SOKA disamping Sumur Warak cikal bakal desa Sukaurip.