Hisab Adakan Silaturahmi Menjelang Ramadhan
Bulan Sya'ban ini yang bertepatan 20 Maret 2022 menjadi momentum silaturrahmi yang sangat berbeda, di tahun sebelumnya bisa melaksanakan silaturrahmi dengan sesepuh, akan tetapi untuk kali hal tersebut harus di batasi terlebih dulu, sehingga kegiatan silaturrahmi tersebut hanya di lakukan oleh perwakilan pengurus harian dan ketua Hisab (Himpunan Santri Babadan).
Kegiatan silaturrahmi tersebut di samping agenda sowan rutin tahunan juga dalam rangka menyambungkan semangat perjuangan sekaligus penulusuran sejarah hisab dalam setiap periodesasinya. Dalam kegiatan silaturrahmi kepada para kiyai dan para sesepuh tersebut, sekaligus sebagai langkah dan cara untuk identitas. Nama nama ketua hisab yang terdahulu selama periode yang ada. Nama nama ketua hisab yang terdahulu di antaranya : Ibnu Ubaidilah Tenajar kidul, Sehpudin Tenajar kidul, Kamal Peramayuda Tenajar, Diky Maulana Tenajar Beberapa nama tersebut yang telah tercatat perna menjabat sebagai ketua hisab.
Dalam agenda sowan dan silaturrahmi tersebut banyak mendapatkan catatan nasihat dari pada para kiyai dan para sesepuh, diantaranya yang disampaikan oleh Bpk kiyai Badrudin. "Kader hisab yang masih muda dan masih penguat keilmuan dan pengetahuan khususnya terkait dengan amaliyah An-nahdiyah". Pesan kiyai Badrudin.
Sementara itu kiyai Lukman juga menyampaikan bahwa Hisab sekarang itu sangat luar biasa begitu kompak, saya melihatnya, mengingatkan saya pada zaman dulu, dimana pada saat itu saya berusaha belajar dengan sungguh disitu ada suka dukanya. yang harus saya jalani menjadi santri tu hal yang paling indah, saya berpesan pada kalian semua jangan banyak melangkar peraturan pesantren meskipun kelihatannya baik tu belum tentu baik untuk kita, "Tetap hormati guru guru kalian jangan sampai meremehkanya. Dengan ridhonya guru ilmu akan mudah kita pahami, gunakanlah waktu kalian dengan sebaik mungkin selama di pesantren, jangan sampai kalian menyesal di kemudian hari. Tetap semangat dalam menuntut ilmu." Ucap beliau
Beberapa masukan juga di sampaikan oleh sahabat ibnu ubaidilah yang mengatakan Hisab harus tetap menjaga marwah organisasi jangan sampai di jadikan kendaraan politik, untuk dimanfaatkan untuk kepentingan politik, silahkan sahabat sahabat berpolitik. kader hisab untuk berpolitik karena itu adalah hak masing masing pribadi, tetap harus memahami, ruang dan waktunya kapan saatnya berpolitik dan kapan saatnya Berorganisasi. Ketika sudah masuk di dalam rumah besar hisab, jangan sekali kali memabawa kepentingan di dalamnya.
Selaras dengan apa yang akan di sampaikan oleh sahabat Sehpudin, "Hisab di periode saat ini sudah sangat luar biasa, Ibarat di masa periodenya sahabat Ibnu masih merangkak dan pereodenya sahabat Diky ini sudah berlari sangat cepat. Ini harus kita pertahankan bersama jangan sampai rapuh dan berantakan."
"Kalau ada pikada di depan mata ini tentunya harus di jaga, netralitas organisasi. Karna hal tersebut menurut saya juga sangat penting, cuma harus pandai pandai menjaga keutuhan Organisasi. Tapi saya yaqin dan percaya sahabat diky pasti bisa melakukan hal tersebut", sambungnya.
"Saya sangat sepakat bahwa hisab secara organisasi harus terjaga Netralitasinya, dan netralitas tersebut adalah : tanggung jawab kita bersama. Maka saya berharap kepada sahabat diky untuk berada di jalan posisi netral dalam pilkada. Agar ada figur yang di sepuhkan. Internal hisab yang bisa merangkul dan memberikan arahan untuk keutuhan organisasi. Karna saya yaqin isu dan gesekan itu pasti akan terjadi dalam momentum politik. Saya berharap bisa menengahi dan menasehati, mana kala ada hal yang di anggap terlalu offside dan menyalahi komitmen organisasi". Ucap sahabat kamal
Dari beberapa arahan dan nasehat dari para sesepuh hisab intinya adalah menguatkan keutuhan organisasi itu jauh lebih penting dari pada kepentingan politik yang sifatnya belum jelas kedepannya. (Yahya)