KH AMIN MUBAROK (Bagian 3)
19 Maret 2022
Kehidupan Keluarga
Sebelum tahun 1970, ia menikah lagi dengan putri bapak Anas dan Ibu Hj. Daimi yang bernama Mahmudah. Dari pernikahan keduanya ini, Kyai Amin dikaruniai 7 (tujuh) orang anak. 1. Hj. Anisatunnahdliyyah Al Hafidzoh (1970), 2. HM. Munawwir Amin, S. Th.I, (1972) 3. Ibnu Hajar Amin, S. Th. I, (1976) 4. Arwani Amin, SE, MAB (1977) 5. Fatimatuzzahroh, (1984) 6. Zubaidah, (1987) dan 7. Ahmad Syifa Amin (1992).
Kiai Amin dikarunia banyak orang cucu dari anak-anaknya dengan rincian sebagai berikut: Hj. Rodliyatun yang bersuamikan H. Mudlofir dikaruniai dua orang anak; Hj. Anisatunnahdliyyah al Hafidzoh yang bersuamikan H. Ahmad Thohari, Al Hafidz, asal Malang Jawa Timur, dikaruniai empat orang anak; HM. Munawwir Amin, S. Th.I, M.Pd.I yang menikahi Maziaturridlo, S.Th.I, M.Pd.I berasal dari Gresik Jawa Timur, dikaruniai empat orang anak; Ibnu Hajar Amin, S.Th.I yang menikah dengan Fikriyah binti bapak Subki dari Tenajar Kertasemaya dianugerahi empat orang anak; Arwani Amin, SE., MAB yang menikah dengan Anik Jihan Furaidah putri (Alm) K. Muhsin Dukuhjati Krangkeng dikaruniai empat orang anak; Fatimatuzzahroh, S.Fil.I yang bersuamikan Munawir, S.Kep dikaruniai dua orang anak; Zubaidah, S.Pd.I dan suaminya Faizudin dikaruniai empat orang anak; dan Ahmad Syifa Amin, SE dan istrinya Nur Kholifah dikaruniai dua orang anak.
Akhir Hayat
Di Akhir tahun 2003, tepatnya bulan Oktober, bertepatan dengan bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah 1424, Kyai Amin terkena penyakit Diabetes (. Gejala penyakit ini sebenarnya sudah dirasakan semenjak tahun 1995, ketika beliau mau melaksanakan ibadah umroh bersama Bupati Indramayau yang waktu itu dijabat oleh bapak Ope Mustopa.
Bertepatan dengan tanggal 1 Syawwal 1424 H, Kyai Amin masuk Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon. Di Rumah Sakit tersebut beliau di rawat selama hampir satu bulan. Setelah keluar dari Rumah Sakit, Kyai Amin masih melakukan ikhtiar penyembuhan melalui pengobatan alternatif . Ikhtiar ini beliau jalani sampai akhir bulan Muharram 1425 H. Pada malam senin, tepatnya tanggal 22 Maret 2004, atau tanggal 1 Shofarul Khoir 1425 H, sekitar pukul 01.00 WIB, almukarrom KH. Amin Mubarok kembali kepangkuan Allah SWT.
Sementara di awal tahun 2007, ibunda Nyai Hajjah Mahmudah Anas pun sakit dan harus di bawa ke RSI Zamzam di Jatibarang. Hampir satu minggu beliau dirawat di rumah sakit, dan pada hari Selasa, tanggal 30 Januari 2007 sekitar pukul 10.30-an pagi, MIMI kami tercinta, Pendiri Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Nyai Hajjah Mahmudah Anas kembali ke pangkuan Allah swt. (Selesai)
Sebelum tahun 1970, ia menikah lagi dengan putri bapak Anas dan Ibu Hj. Daimi yang bernama Mahmudah. Dari pernikahan keduanya ini, Kyai Amin dikaruniai 7 (tujuh) orang anak. 1. Hj. Anisatunnahdliyyah Al Hafidzoh (1970), 2. HM. Munawwir Amin, S. Th.I, (1972) 3. Ibnu Hajar Amin, S. Th. I, (1976) 4. Arwani Amin, SE, MAB (1977) 5. Fatimatuzzahroh, (1984) 6. Zubaidah, (1987) dan 7. Ahmad Syifa Amin (1992).
Kiai Amin dikarunia banyak orang cucu dari anak-anaknya dengan rincian sebagai berikut: Hj. Rodliyatun yang bersuamikan H. Mudlofir dikaruniai dua orang anak; Hj. Anisatunnahdliyyah al Hafidzoh yang bersuamikan H. Ahmad Thohari, Al Hafidz, asal Malang Jawa Timur, dikaruniai empat orang anak; HM. Munawwir Amin, S. Th.I, M.Pd.I yang menikahi Maziaturridlo, S.Th.I, M.Pd.I berasal dari Gresik Jawa Timur, dikaruniai empat orang anak; Ibnu Hajar Amin, S.Th.I yang menikah dengan Fikriyah binti bapak Subki dari Tenajar Kertasemaya dianugerahi empat orang anak; Arwani Amin, SE., MAB yang menikah dengan Anik Jihan Furaidah putri (Alm) K. Muhsin Dukuhjati Krangkeng dikaruniai empat orang anak; Fatimatuzzahroh, S.Fil.I yang bersuamikan Munawir, S.Kep dikaruniai dua orang anak; Zubaidah, S.Pd.I dan suaminya Faizudin dikaruniai empat orang anak; dan Ahmad Syifa Amin, SE dan istrinya Nur Kholifah dikaruniai dua orang anak.
Akhir Hayat
Di Akhir tahun 2003, tepatnya bulan Oktober, bertepatan dengan bulan Ramadhan dalam kalender Hijriyah 1424, Kyai Amin terkena penyakit Diabetes (. Gejala penyakit ini sebenarnya sudah dirasakan semenjak tahun 1995, ketika beliau mau melaksanakan ibadah umroh bersama Bupati Indramayau yang waktu itu dijabat oleh bapak Ope Mustopa.
Bertepatan dengan tanggal 1 Syawwal 1424 H, Kyai Amin masuk Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon. Di Rumah Sakit tersebut beliau di rawat selama hampir satu bulan. Setelah keluar dari Rumah Sakit, Kyai Amin masih melakukan ikhtiar penyembuhan melalui pengobatan alternatif . Ikhtiar ini beliau jalani sampai akhir bulan Muharram 1425 H. Pada malam senin, tepatnya tanggal 22 Maret 2004, atau tanggal 1 Shofarul Khoir 1425 H, sekitar pukul 01.00 WIB, almukarrom KH. Amin Mubarok kembali kepangkuan Allah SWT.
Sementara di awal tahun 2007, ibunda Nyai Hajjah Mahmudah Anas pun sakit dan harus di bawa ke RSI Zamzam di Jatibarang. Hampir satu minggu beliau dirawat di rumah sakit, dan pada hari Selasa, tanggal 30 Januari 2007 sekitar pukul 10.30-an pagi, MIMI kami tercinta, Pendiri Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Nyai Hajjah Mahmudah Anas kembali ke pangkuan Allah swt. (Selesai)
Penulis : KH Amin Mubarok
Sumber : Buku Jejak Ulama Nahdlatul Ulama Indramayu