KH. BISYRI MARJUKI ULAMA NU YANG GIGIH ASAL SUKAGUMIWANG INDRAMAYU
KH. Bisyri Marjuki adalah salah satu tokoh karismatik ulama NU Kabupaten Indramayu yang semangat dan keuletannya dalam perjuangan menjadi inspirator bagi pemuda NU pada masanya. Beliau juga tercatat sebagai pejuang pendidikan telah berhasil mengukir sejarah sebagai ulama yang sukses mendirikan dua yayasan, yaitu: Pertama, Yayasan Pesantren Al-Barkah dan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda desa Tersana Sukagumiwang sekarang dilanjutkan Putri pertamanya Ida Laela Nurudin; dan, Dua Yayasan Pesantren Darussalam Sukalila Jatibarang Indramayu yang sekarang dilanjutkan Putri keduanya Shofuroh Faizin.
Lahir di Indramayu pada tanggal 17 Agustus 1941 M dengan dianugerahi nama Khayat dari orang tuanya. Setelah pulang ibadah haji, sebagaimana tradisi masyrakat Nusantara, nama beliau berubah menjadi H. Bisyri Marjuki.
Khayat kecil, mesantren di Pesantren Dar-Altauhid Arjawinangun Cirebon sebagai santri kesayangan KH. Syathori . Shilaturrahim pun terus berlanjut akrab dengan putranya yaitu KH. Ibnu Ubaidillah Syatori.
Setelah itu Khayat kecil melanjutkan di Pesantren Hidayatul Mubtadiien Lirboyo Kediri Jawa Timur, di Lirboyo beliau belajar berbagai bidang ilmu agama kepada: KH. Marzuqi Dahlan dan KH. Makhrus Ali dan guru-guru lainnya. Untuk mengambil barokah dengan terus menyambung Shilaturrahim beliau menitipkan putra putrinya untuk mesantren di Lirboyo.
Semasa mesantren di Lirboyo Khayat kecil juga berteman akrab hingga ahir hayatnya dengan semua putra kyainya terutama dengan KH. Idris Marzuqi bin KH. Marzuqi Dahlan (Gus Idris). Selain dengan Gus Idris, Khayat muda juga bersahabat sangat akrab dengan KH. Imam Yahya Mahrus bin KH. Makhrus Ali (Gus Imam/). Kedekatan beliau dengan keuluarga kiyainya ini terbukti dengan kehadiran KH. Makhrus Ali yang beberapa kali ke Tersana dan Sukalila untuk mendo'akan langsung lokasi tanah yang akan dijadikan pesantren.
Setelah cukup usia untuk berkeluarga, Khayat muda menemukan jodoh dan menikah dengan gadis tetangga kecamatan pujaan hatinya bernama Churma yang merupakan kembang desa pada masanya dari Sukalila Kec. Jatibarang, alumni pesantren Buntet Cirebon. Dari pernikahan dengan HJ. Churma beliau dikaruniai 6 orang anak yaitu :
1. Ida Laela S. Pd I. Alumni Pesantren Al-Falah Ploso Mojo Kediri Jatim dan alumni Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah asuhan : KH. Maimun Zubair
2. Shofuroh S. Pd. Alumni Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun Cirebon dan Mathali'ul Falah Kajen Margoyoso Pati Jawa Tengah. Asuhan KH. MA Sahal Mahfudz.
3. Subhan Alba S.Sos M.Si. Alumni Babakan Ciwaringin Cirebon (SMP). Beliau juga memperdalam kitab kuning di Pesantren Hidayatul-Mubtadiien Lirboyo Kediri Jawa Timur
4. KH. Murtadlo LC. MA. Alumni PM Darussalam 1 Gontor Ponorogo Jawa Timur dan menyelesaikan S1 & S2 di universitas Al-Azhar Kairo Mesir Saat ini menjabat sebagai Katib Syuriah PCINU Mesir.
5. Zakiyah S. Pd.I Alumni Pesantren Mubtadiaat Lirboyo Kediri Jatim dan menyelesaikan S1 di IAIC Pesantren Cipasung Singaparna Tasikmalaya, Asuhan Rois Syuriah PBNU 1994 KH. Ilyas Ruhiyat. Bersama suaminya mendirikan Pesantren Tahfidz di blok Como desa Pilangsari kecamatan Jatibarang kabupaten Indramayu.
6. Saifuddin Zuhri S. PSi. Alumni PM Darussalam Gontor 1 Ponorogo Jawa Timur dan mengambil S1 di Psikologi UIN Jakarta.
Pada masanya KH. Bisyri Marjuki aktif di berbagai Organisasi Nahdlatul Ulama dan Banom-banom NU, seperti GP Anshor, Pagar Nusa, hingga di kepengurusan Tanfidziah dan Syuriah PCNU Indramayu.
Pada tahun 1984-1988 masa Bupati Ope Musthofa, beliau juga terpilih menjadi anggota DPRD Indramayu dari fraksi PPP ( satu-satunya partai Islam saat itu). Selain menjadi aktivis organisasi Nahdlatul Ulama, Kyai Bisyri juga aktif membina masyarakat dengan membangun lembaga pendidikan di dua tempat dan dua kecamatan yang berbeda, yaitu:
1. Yayasan Al-Barkah di desa Tersana kecamatan Sukagumiwang Indramayu yang bergerak dalam bidang:
a. Pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtida'iyah Miftahul Huda dan Pesantren Salaf Al-Barkah
b. Non formal yaitu Majelis taklim lansia.
2. Yayasan Pesantren Darussalam Sukalila Jatibarang Indramayu, yang mengelola lembaga pendidikan seperti: Pondok Pesantren Darussalam Sukalila; Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliah, dan Majilis Takli Lansia.
Jejak perjuangan KH. Bisyri Marjuki patut diteladani dan menjadi inspirasi bagi para pemuda terutama tokoh santri dan tokoh aktivis organisasi keagamaan seperti NU. Seluruh hidup beliau dicurahkan untuk kepentingan umat, memuliakan Masyayikh, menyayangi santri dan berkhidmah pada organisasi Nahdlatul Ulama untuk memuliakan ajaran agama Islam.
Bahkan meski sudah memasuki usia senja di antara berbagai kesibukan sebagai tokoh agama dan pengusaha, beliau selalu berusaha menyempatkan diri menghadiri setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PBNU. Terakhir beliau menghadiri muktamar NU di Makassar pada tahun 2011, sebelum kemudian jatuh sakit. Pada hari Rabu, 20 Januari 2014, tokoh yang akrab dipanggil Mama Bisyri ini menghembuskan nafas terahirnya. Saat ini beliau diistirahatkan di maqbaroh keluarga di Desa Tersana Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu Jawa Barat.
Penulis : Shofuroh, S. Pd