Kiai Nawawi Bukhori, Kiai Tandur yang gigih dari Kemped Kandanghaur.

Kiai Nawawi Bukhori atau biasa dipanggil Kiyai Nawawi, adalah ulama yang berasal dari Pecantrikan Kemped Desa Wirakanan Kecamaan Kandanghaur. 

Perjuangan beliau dalam menjalankan aktivitas dakwah Aswaja seperti diceritakan oleh keluarga dan para muridnya berakhir sekitar tahun 1980an dan kemudian digantikan oleh anak-anak beliau.

Beliau oleh para muridnya lebih dikenal sebagai “Kiyai Tandur” bukan “Kiyai Mabur”, artinya beliau lebih suka menghabiskan kegiatannya dengan mengajar para santri dari pada ceramah di berbagai daerah, khusunya di sekitar tempat tinggalnya di dusun Kemped-Wirakanan. 

Dengan kata lain, beliau mewakafkan hidup dan ilmunya untuk mengajar para santri di sekitar tempat tinggalnya tersebut.


Keistiqomahan beliau dalam mengajar pada ahirnya berbuahkan hasil, pecantrikan Kemped kini oleh masyarakat sekitar khususnya di Desa Wirakanan dan Desa Karangmulya disebut juga sebagai Blok Santri, yang kini di dalamnya telah banyak berdiri lembaga pendidikan dari mulai Pendidikan Anak Usia Dini hingga Perguruan Tingggi. 
Dengan demikian apa yang telah beliau lakukan sebenarnya tidak semata-mata mengajar mengaji tetapi juga menciptatakan suatu tatanan budaya masyrakat yang kondusif dalam menuntut ilmu.

Keistiqamahan dan ketauladanan Kiyai Nawawi, banyak diikuti oleh anak-anak dan santri-santrinya yang kini menjadi tokoh pendidikan di Kemped Wirakanan. Adapun penerus Kiyai Nawawi diantaranya adalah:

1. Abah Toni

Beliau merupakan putra tertua dari Kiyai Nawai Bukhari yang mewarisi majlis ta'lim ayahnya. Sebagai pegawai negeri sipil Kementrian Agama pada awal dinasnya di tahun 1970-an beliau ditugaskan menjadi guru agama di Desa Rancahan, yang berjarak 6 KM dari tempat tinggal beliau. Setiap hari beliau dengan mengendarai sepeda dengan melewati pematang sawah melakukan tugasnya sebagai guru Agama Islam. Pada suatu saat, merasa bahwa di sekitar tempat tinggalnya sendiri belum memiliki lembaga pendidikan formal, padahal banyak para santri yang memiliki semangat untuk menuntut ilmu, maka Abah Toni meminta izin ke pimpinannya di Kantor Kementrian Agama Kab. Indramayu untuk mendirian lembaga pendidikan formal yakni Madrasah Ibtidaiyah. Pada waktu itu untuk mendapatkan dukungan dalam penyelenggaraan pendidikan MI, Abah Toni bergabung pada ormas yang bergerak dalam bidang pendidikan yakni PUI (Persatuan Umat Islam), maka berdirilah MI PUI Kemped Wirakanan.

2. Abah Sofyan

Beliau merupakan salah satu putra dari Kiyai Nawawi yang memiliki penampilan yang nyentrik. Kemampuannya dalam Bahasa Inggris memotivasi generasi muda Kemped dan sekitarnya yang menjadi murid-muridnya. Beliau pernah mengajar di MTs Al-Muhklashuun Kemped Wirakanan namun kini lebih memilih untuk menghabiskan masa tuanya untuk mengabdi pada Madrasah Aliyah Misaya Mina Eretan Wetan Kandanghaur.

3. Abah Moh. Amien, S.Pd.I., M.M

Beliau merupakan salah satu putra dari Kiyai Nawawi yang memipin MTs Al-Muhkhlasuun Kemped Wirakanan Kandanghaur hingga tahun 2018. Saat ini beliau merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec. Kandanghaur masa khidmat 2020 – 2025. Selain berdakwah, beliau juga masih mengajar di MTs. Al-Mukhlashuun dan STIT Al-Amin Indramayu.

Sumber : Jejak Ulama Nahdlatul Ulama Kab. Indramayu

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel