PEREMPUAN DAN TASAWUF

Oleh : Munawir Amin 

Dalam tataran wujud, sesungguhnya tidak ada perbedaan antara lelaki dan perempuan. Kesadaran akan kesatuan wujud, menurut penulis, dapat diperantarai melalui pemahaman dan pengamalan tasawuf atau spiritualitas Islam. berkaitan dengan ini, perempuan-perempuan sufi telah memberikan kontribusi dan andil ke dalam sejarah perkembangan tasawuf Islam. Di antara mereka, ada yang menjadi guru bagi tokoh-tokoh sufi masyhur seperti Ibn al-‘Arabi ataupun Bayazid al-Busthami. Dengan demikian, tulisan ini bermaksud memaparkan kekayaan tasawuf Islam dan pelaku-pelakunya yang nyaris terlupakan dalam sejarah : perempuan. 

SEJAK awal, kesadaran manusia baik laki-laki maupun perempuan, telah melalui jalur penyatuan dengan Sumber Wujud. Meskipun di alam dualitas ini, kita bisa menemukan diri kita sendiri dalam pelbagai bentuk yang berbeda, pada akhirnya tidak ada yang namanya laki-laki ataupun perempuan.Yang ada hanyalah Wujud. Tidak sebagaimana terjadi di dunia Barat yang tidak mengakui adanya kematangan spiritual perempuan, dalam tradisi sufi justru pengakuan akan kebenaran ini telah mendorong kematangan spiritual perempuan. 

Dari dulu hingga sekarang, kaum perempuan telah memainkan peran penting dalam perkembangan tasawuf, yang secara klasik dipahami bahwa peran perempuan telah dimulai sejak masa Nabi Muhammad saw. Beliau membawa pesan persatuan antara ruh dan materi, esensi dan kehidupan sehari-hari, penghormatan terhadap kaum perempuan sebagaimana terhadap laki-laki. Meski perwujudan kebudayaan telah mengaburkan sebagian dari kesucian tujuan wahyu yang sejati tentang perempuan, namun demikian firman-firman Allah dalam al-Quran telah memberitakan persamaan perempuan dan laki-laki di hadapan Allah Swt. 

Ketika suku-suku Arab penyembah berhala berperilaku masih sangat barbar, bahkan membunuh bayi perempuan hidup-hidup demi mendapatkan keturunan laki-laki, pesan baru dari tradisi Ibrahimik tersebut berupaya meneguhkan kembali pengakuan akan Keesaan Tuhan dan meluruskan ketidak seimbangan yang telah terjadi dengan menghargai dan menghormati kaum perempuan demi kemuliaan dan keseimbangan alam. 


Sumber FB KH. Munawwir Amin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel