Kepengurusan Baru MWC NU Kedokanbunder Gaungkan Sinergi Organisasi
Kiai Jabidin ketua terpilih tanfidziyah MWC NU Kedokanbunder mengatakan bahwa hal yang menghidupkan organisasi adalah sinergi organisasi tersebut, ini sama hal seperti gerakan bukan barisan, sehingga itu lumrahnya gerakan adalah adanya gerakan dalam hal ini bergerak bersama-sama di organisasi NU dalam berkhidmah. Hal itu berbeda dengan sebuah barisan yang bersifat pasif-centris yang tidak proaktif. Sudah sepatutnya sinergi menuntut kerjasama, dimana semua ikut memiliki dan bertanggungjwab melaksanakan tugas organisasi.
“Hal yang menghidupkan organisasi yah sinergi kerja bareng, ibarat gerakan itu kan berbeda dengan barisan, yang namanya gerakan ya kudu ada gerakan yaitu bergerak bersama-sama di organisasi NU Kedokanbunder ini. Tetapi kalau yang namanya barisan yang bersifat pasif-centris atau tidak proaktif atau malah berazas fardu kifayah dimana asal ada beberapa yang melakukan maka yang lainnya tidak ikut proaktif. Kita terapkan sama hal seperti fardu ‘ain. Sudah sepatutnya sinergi menuntut kerjasama, dimana semua ikut memiliki dan bertanggungjwab melaksanakan tugas organisasi” Ujarnya ketika mengisi sambutan pada acara temu silaturahmi dan konsolidasi tim formatur kepengurusan MWC NU Kedokanbunder, di Desa Kaplongan, Rabu (27/7)
Ia menambahkan bahwa tugas kerja kepengurusan MWC NU Kedokanbunder yang dipimpinnya kedepan lumayan berat sehingga itu membutuhkan sinergi organisasi untuk dapat melaksanakan dan meneruskan program kepengurusan yang lama seperti meneruskan pembangunan gedung dakwah MWC NU Kedokanbunder yang baru berbentuk pondasi dan menghidupkan badan otonom yang kurang lebih membutuhkan 250 orang calon pengurus serta program-program pelayanan sosial kepada masyarakat.
Kiai Jabidin berharap kepengurusan yang nanti terbentuk akan memiliki pandangan yang sama dengan dirinya yaitu berkhidmat sepenuhnya kepada organisasi NU dan mampu melaksanakan kerja-kerja organisasi, sehingga itu ia mengingatkan para peserta pertemuan bahwa sinergi organisasi atau kerjasama semua unsur organisasi merupakan kunci bagaimana menggerakkan organisasi NU di kecamatan Kedokanbunder yang ia pimpin.
Acara ini dihadiri tim formatur MWCNU Kedokanbunder, pengurus ranting NU se-kecamatan Kedokanbunder, para ulama dan tokoh NU Kedokanbunder, utusan badan otonom dan stakeholders terkait.
Pewarta Amin Hidayat