Krisis Pangan di Depan Mata, G20 Sepakat Antisipasi Krisis Pangan dan Energi
Seperti dilansir CNBC Indonesia, Para anggota negara G20 sepakat dibutuhkan kerja sama global dalam mengatasi krisis pangan dan energi, serta mencegah dampak inflasi global yang merebak ke seluruh dunia.
"Mayoritas anggota sepakat bahwa ada peningkatan kerawanan pangan dan energi yang mengkhawatirkan, yang dirasakan secara tidak proporsional oleh kelompok rentan," tulis dokumen G20 Chair's Summary: Third G20 Finance Ministers and Central Bank Governors, Minggu (17/7/2022).Beberapa negara anggota
juga menyatakan keprihatinan tentang ketersediaan pupuk yang berpotensi
memperburuk krisis pangan.
Anggota negara G20
menegaskan komitmen mereka untuk menggunakan alat kebijakan yang tersedia untuk
mengatasi tantangan ekonomi dan keuangan saat ini, termasuk risiko kerawanan
pangan.
Banyak negara anggota
G20 siap untuk mengambil tindakan kolektif yang cepat mengenai ketahanan
pangan, termasuk dengan bekerja dengan inisiatif lain. Para anggota juga
mendukung inisiatif multilateral.
"Beberapa anggota
meminta lembaga keuangan internasional untuk mengimplementasikan komitmen dalam
Rencana Aksi untuk Mengatasi Kerawanan Pangan," jelas dokumen tersebut.
Sebelumnya, Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, negara anggota G20 berencana
untuk membentuk kerja sama menteri keuangan dan menteri pertanian untuk
mengatasi masalah krisis pangan.
Langkah tersebut mirip
dengan kerja sama yang dilakukan antara menteri keuangan dengan menteri
kesehatan G20 untuk menyusun pendanaan penanganan pandemi di masa mendatang.
"G20 dapat segera
mengadakan pertemuan bersama menteri keuangan dan pertanian G20 untuk
meningkatkan koordinasi antara kementerian keuangan dan pertanian dan menjajaki
tindakan untuk mengatasi kerawanan pangan yang berkembang dan masalah
terkait.," kata Sri Mulyani dalam seminar High Level Seminar:
Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity, Jumat
(15/7/2022).