PAC GP Ansor Kertasemaya Bidang MDS Rijalul Ansor Jadikan Aliran Wahabi sebagai Motivasi Perkuat Akidah
Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor adalah sebuah Majelis rutinan yang di wajibkan diikuti oleh semua kader Ansor dan Banser dari semua tingkatan mulai dari Pimpinan Pusat sampai Pimpinan Ranting seperti halnya malam ini kegiatan MDS. Rijalul Ansor yang bertempat di Sekertariat Ranting Ansor Tenajar Lor musholla Al khafnawiyah blok Karangadang Desa Tenajar Lor Kec. Kertasemaya Kab. Indramayu (Ahad 03 juli 2022).
Gejala yang sama yang sering kita jumpai kelompok muslim moderat melakukan upaya perlawanan terhadap kelompok pengusung khilafah seperti Khilafatul Muslimin, salah satu organisasi pro khilafah yang dinilai memiliki tujuan mengganti ideologi pancasila dengan ideologi khilafah. Mereka berlindung di balik jargon-jargon islam dari para penentangnya dianggap anti islam atau anti ajaran syari'at Islam.
Wahabi atau Wahabiyah adalah aliran keagamaan yg dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab yang pahamnya membi'ahkan, mensyirikan amaliyah kita (Nadhatul Ulama), bahkan mengkafirkan orang yang tidak sepaham dengan golonganya walaupun sesama muslim. Mereka berdalih ingin memurnikan ajaran islam dengan kembali kepada al-Qur'an dan Hadits, mereka tidak menerima perbedaan dari kelompok Islam lain bahkan mereka juga menolak konsep bermadzhab : Maliki, Safi'i, Hanafi, Hambali.
Setiap muslim yang cerdas pasti paham dengan cara ngeles mereka. Berlindung dibalik ajaran agama adalah trik kelompok khilafah Untuk menutupi tujuan mereka sebenarnya. Yaitu tujuan Politisi dan kekuasaan. Sementara muslim yang gampang karena dangkalnya ilmu mudah terpesona dan terpengaruh propaganda khilafah.
Jargon - jargon garis keras seperti membela agama, penerapan syari'at penegakan khilafah islamiyah bagi yang berada diruang ejawantah yang dangkal tentang ilmu agama bisa menjadi ungkapan yang sangat ampuh dan mempesona. Pada saat yang sama, kelompok muslim yang menolak jargon - jargon islam tersebut akan di tuduh anti islam, anti ajaran islam, bahkan dituduh kafir.
Menjadi tugas kita sebagai kader pemuda NU, untuk memberikan pemahaman tentang umat islam yang mengambang supaya menyadari bahaya gerakan khilafah dan anak turunannya. Membebaskan Indonesia sebagai rumah besar kita bersama dari benih-benih radikalisme dan kelompok yang memiliki agenda politik untuk mengubah tatanan negara pancasila, bukan anti islam, bukan anti ajaran syari'at Islam. Menjaga ideologi khilafah bukan kriminalisasi ajaran islam. Tapi untuk membuang noda yang menempel pada islam dan untuk menyelamatkan NKRI dari kehancuran.
Gus Ibnu Hajar Amin Menyampaikan Apabila kita amati gerakan khilafah yang marak dijumpai yaitu HTI, Khilafatul Muslimin dan sebagainya. Pemikiran kelompok pro khilafah yang keras dan kaku serta literal dipicu oleh pemahaman keagamaan yang mengacu pada bunyi harfiah al qur'an dan hadits, sama persis dengan pola pemikiran kaum wahabi. Tentu hal buruk sebentar lagi akan menimpa Indonesia kalau di pelihara. Pada saat itu Abdul Wahab pendiri wahabi berkoalisi dengan Ibnu Saud Najd jika sebelum bergabung dengan kekuasaan Abdu Wahab telah melakukan kekerasan doktrinal, membid'akan dan mengkafirkan orang orang yang tidak sepaham, maka ketika kekuasaan ibnu saud menyokongnya bukan cuma kekerasan ibnu saud menyokongnya bukan cuma kekerasan doktrinal yang di lakukan Abdul Wahab dan kelompoknya tak segan - segan melakukan kekerasan fisik, menghabisi semua orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Wahabi melakukan tindakan tidak manusiawi, semua yang tidak sepaham diserang dengan tuduhan syirik, murtad, kafir, semua yang tidak sealiran dengan Wahabi di cap murtad dan harus di perangi karena darahnya halal, bagi wahabi perdikat muslim hanya merujuk secara ekslusif.