CINCIN KULIT BERLIAN NABI KHIDIR HILANG (Bagian 2)

Ada empat Nabi yang dipercaya masih hidup hingga sekarang. Mereka bukanlah penutup para Nabi melainkan hamba pilihan yang ditangguhkan umurnya menurut kehendak Allah.

Salah satu Nabi yang dipercaya masih hidup adalah Khidir. Beliau adalah sosok Nabi yang dikisahkan dalam QS. Alkahfi Ayat 65-82.

Kisah perjumpaan para Nabi dan kekasih kekasih Allah SWT dengan Nabi Khidir pun terangkum dalam buku MENYIMAK KISAH DAN HIKMAH KEHIDUPAN NABI KHIDIR (2015).

Buku terbitan Zaman - Jakarta itu juga mengutip penegasan Imam Nawawi: “Mayoritas ulama berpendapat bahwa Nabi Khidir itu masih hidup di antara kita, dan ini sudah kesepakatan di kalangan kaum sufi.” (hlm. 155).

Apakah orang awam seperti kita bisa bertemu Nabi Khidir?

Jawabannya: “bisa !!” jika ada yang membingnya, yaitu Kyai khos yang diyakini memiliki karomah “punya akses khusus” untuk bertemu dengan Nabi Khidir.  


Salah satu Kyai khos yang dimaksud dan masih hidup adalah KH. Chusaini Ilyas Mojokerto. Sebagaimana dikisahkannya dalam chanel "Ngaos Mbah Yai": https://www.youtube.com/watch?v=GHS6qZkhSqY itulah kisah pertama kali beliau bertemu Nabi Khidir.

Kebetulan kisah di chanel tersebut diceritakan kembali oleh beliau di depan santri kesayangannya, KH. Imam Chambali (pengasuh Ponpes Al Jihad Surabaya), Prof. Dr. H. Saiful Jazil, M.Ag. (Kepala Ma’had UINSA Surabaya) dll. Kebetulan saya berada bersama mereka ketika itu.

Malam itu, Abahyai Husein (demikian panggilan akrabnya) menceritakan banyak kisah perjumpaannya dengan Nabi Khidir, terutama saat melaksanakan ibadah Haji dan Umrah.

Keluarga dekat dan hampir seluruh santri “Ring: 1” pernah dipertemukan (bersalaman) dengan Nabi Khidir, termasuk KH. Imam Chambali.

Usai mendengarkan kisah-kisah di atas pada “forum terbatas” itu saya memberanikan diri untuk Curhat, bahwa saya pernah dikasih hadiah cincin hitam dari kulit berlian oleh Almaghfurlah KH. Ahmad Thobib (lihat di Bagian 1 tulisan sebelumnya), pemberian dari Nabi Khidir.

“Tetapi cincin itu sekarang hilang Abahyai.. Apakah bisa saya dapatkan kembali cincin itu..?” demikian kurang lebih kalimat Curhat saya dengan bahasa romo inggil Jawa yang lumayan halus.

Dengan tegas Abahyai menjawabnya: “Bisa..!! (bi-idznillah)” kemudian beliau memberi amalan bacaan yang harus dibaca sebagai ikhtiar doa.

Berkunjung di Situ Talaga Sanghyang



Setelah beberapa kali saya silaturrahim ke dalemnya Abahyai Husein bersama KH. Imam Chambali dan pengasuh Ponpes Al Jihad lainnya, saya makin sadar bahwa keyakinan kita bisa bertemu dengan Nabi Khidir melalui amalan dzikir saja tidaklah cukup, yang paling penting adalah kita harus "memantaskan diri" dengan meniru akhlaknya para kekasih Allah (Waliyullah).

Salah satu akhlak Abahyai Husein sebagaimana disampaikan KH. Imam Chambali adalah: tidak pernah menceritakan kejelekan orang, termasuk kejelekan seorang Public Figure yang sedang viral sekalipun.

Heemmm.. ini yang berat Yai..

Wallahu a’lam.. 



Penulis : Dr. Syarif Thayib (Dosen UINSA Surabaya, alumni Ponpes Jagasatru Cirebon)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel