Pejabat Super Berani


Pejabat atau pejabat negara adalah lembaga penunjang atau badan penunjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi kelengkapan negara. Pejabat negara seperti anggota DPR, Presiden, hakim, PNS dan lainya yang fungsinya bekerja untuk atau atas nama Negara,



Pejabat negara kita sebenarnya sungguh sangat pemberani. Berani menjanjikan kesejahteraan pada rakyat, saat dia berkampanye, berani berjanji jujur tidak akan korupsi, ketika di depan media masa. Berani Mengeluarkan modal saat pencalonan dan berani untuk mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan rakyatnya.Bahkan pejabat kita, berani melawan para musuh negara yang selalu memfitnah dengan kata thohut. Berani yang bagaimana yang dianggap benar.

Saat bermunculan kelompok anti pancasila, kelompok radikalisme dengan membuat ormas yang mengatas namakan Islam, terror di sana-sini. Pejabat kita berani untuk mengelurkan peraturan tentang pembubaran ormas yang anti pancasila dan selalu membuat kericuhan dan ketidak nyamanan.

Saat rupiah melemah, pejabat kita berani mencabut subsidi BMM yang dianggap Cuma menguntungkan kaum papan atas saja. Sedangkan kaum bawah tetap tidak merasakan dari subsidi BBM. Pejabat kita tetap berani menghadapi para demonstran yang mengutuk pemerintah karena menaikan harga BBM.

Pejabat kita berani, saat menghadapi kelompok ormas garis keras membanjiri Monas dan sekitarnya karena menuntut pemerintah untuk segera menghakimi satu orang yang dianggap melecehkan Al-Qur’an. Pejabat kita berani mereda isu SARA tersebut dengan ketenangan pejabat kita menyelesaikan kasus-kasus SARA tanpa harus meneteskan darah.

Pejabat kita berani, saat negara adi kuasa membuat pernyataan Yerussalem diklaim sebagai Ibu Kota Israel. Pejabat kita mengecam pernyataan negara adi kuasa tersebut sebagai tindakan pendzoliman.

Pejabat kita berani, mengeluarkan kotak milyaran rupiah untuk mahar politik demi merebut kursi hangat dan kelompoknya kenyang makan dan kenyang minum saat ia duduk manis di kursi hangat bergoyang.

Pejabat kita berani, melupakan janji-janji manis saat ia ingin duduk di kursi parlemen. Berani untuk maju kembali, saat rakyat bosan dan muak dengan janji dulu yang belum ditepati. Berani untuk dicemooh dan di caci oleh rakyat karena hanya mementingkan saku pribadi dan anak istrinya saja.

Pejabat kita berani, meminta uang saku anak sekolah, saat berkendara sepeda motor tanpa identitas dan SIM. Berani dengan alasan hukum dan undang-undang yang tidak ditegakan tapi dijadikan alat usaha mengisi dompet sendiri. Pejabat kita memang semuanya pemberani dan bukan penakut. Semogga saja selalu berani dalam jalan yang benar bukan jalan yang dianggap benar. 

Penulis : Imam Syafi'i

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel