Jamiyah Awak Abang Kab. Indramayu gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Peringatan maulid Nabi yang diadakan jamiyah awak abang kali ini adalah kali ketujuh, bertempat di Rumah Bpk H. Kardinah - Ibu wakini Desa Majasari blok Pasih Kec. Sliyeg Kab. Indramayu Jumat 11 November 2022. Yang membedakan dengan tahun-tahun sebelumnya adalah adanya mauidzoh hasanah atau ceramah. Kegiatan yang dihadiri oleh Kuwu desa Majasih dan tokoh NU Ranting Desa Majasih ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa, terbukti tidak kurang dari 700 pengunjung yang hadir diacara tersebut.
Disela waktu luang, Ust. Sudirwan, pengasuh Jamiyah Awak Abang yang sekaligus tuan rumah Peringatan maulid nabi Muhammad menyampaikan bahwa Jamiyah Awak Abang memiliki berbagai kegiatan baik keagamaan maupun sosial dan salah satu kegiatan yang bersifat tahunan adalah Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Ustadz Sudirwan juga melanjutkan bahwa penamaan Jamiyah Awak Abang memiliki filosofi bahwa setiap manusia terlahir telanjang kemerah-merahan dan dan kelak akan meninggal hanya berbalut kain kafan. Juga makna lain dari itu adalah bahwa jamiyah ini disamping mendorong anggotanya untuk aktif di bidang keagamaan khususnya meramaikan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Nahdlatul Ulama juga mendorong agar anggotanya untuk menjadi generasi yang rajin bekerja bukan menjadi generasi pemalas.
Rangkaian kegiatan maulid Nabi ini dibuka dengan pembacaan maulid barzanji yang dipimpin oleh Al-Habib Hisyam Basyaiban Sekretaris Laziznu Kota Cirebon dilanjutkan mauidzoh hasanah oleh Kyai Munib khumaidi pengasuh ponpes alfatih kayuwalang kota Cirebon dan Mudir Jatman Kota Cirebon.
Dalam Mauidzoh nya, Kang Humed, sapaan akrab Kyai Munib Khumaidi menyampaikan bahwa wajib hukumnya umat Islam berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menceritakan kisah nyata yang beliau saksikan ketika mesantren di Papar Kediri, bahwa di salah satu desa di Kediri ada salah satu keluarga non muslim yang hidup bertetangga dengan pondok pesantren yang setiap malam jumat santrinya mengadakan pembacaan maulid. Dan karena rasa senang mendengarkan pembacaan maulid, orang non muslim tersebut membawa jajan/kue untuk santri, itu dilakukan secara terus menerus sampai lima tahun. Setelah lima tahun orang non muslim tersebut meninggal dunia dan dijidatnya tertulis lafadz jalalah (Allah).
"Itu orang non muslim, bagaimana dengan kita yang jelas muslim?" Lanjut beliau.
Beliau juga berpesan kepada seluruh yang hadir untuk terus menggaungkan dakwah ahlussunah wal jamaah annahdliyah. Dakwah yang disampaikan dengan lemah lembut, dakwah yang mengedepankan akhlakul karimah dan kegiatan Maulid Nabi yang diadakan oleh Jamiyah Awak Abang ini terus didukung oleh semua pihak.
Ketua PAC GP Ansor Sliyeg kab. Indramayu yang hadir diacara tersebut juga memberikan stimulan bahwa "Penguatan aswaja annahdliyah benar-benar harus di kuatkan di tubuh strukturalnya, yang sudah mulai dikikis oleh perkembangan zaman, dan di ranah kulturallah tembok aswaja yang harus terus dikuatkan. Ini, diakui atau tidak telah dilakukan oleh para kyai kita yang setiap hari para kyai kita di kampung mengajarkan ibu ibu tentang hukum-hukum syareat dasar dan tentang aqidah yang berpaham aswaja seperti pujian Allah wujud qidam baqo. Dan para beliaulah yang menjadi benteng terakhir NU kultural yang harus mendapatkan dukungan penuh"
Hadir dalam acara tersebut, Kuwu Desa Majasih beserta perangkatnya, Pengurus NU Desa Majasih, Ketua PAC GP Ansor Kec. Sliyeg, dan Pengurus NU Care Lazisnu Kec. Sliyeg.