Dosen Gigih dan Sang Motivator itu bernama "Irwanto"
Memiliki profesi sebagai Dosen memang menyenangkan bagi beberapa orang. Bertemu dengan banyak mahasiswa yang memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda setiap hari membuat profesi ini dapat dikatakan profesi yang hebat. Bagaimana tidak, banyak tipe dosen akan menghadapi berbagai macam kemauan orang dalam setiap hari.
Namun demikian, profesi ini dianggap menarik dan menantang bagi orang yang bernama Irwanto yang sedang merasakan. Laki-laki asli putra daerah Indramayu yang dilahir pada 3 Juni 1989 adalah Dosen di Institut Agama Islam Ma'arif (IAIMA) Darul Fikri Indramayu yang selalu gigih dan teguh dalam memegang pendapat mempertahankan pendirian yang dianggap baik.
Bahkan suami dari Teti Susilawati ini adalah sosok yang ulet dalam berjuang untuk menjalankan amanahnya sebagai Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Perencanaan dan SDM. Walaupun jarak yang sangat jauh dari rumah kediamannya yang berada di Blok Zames RT. 05/01 Sliyeg menuju Kampus dengan lama perjalanan sekitar 1 Jam 20 menit dan jarak tempuh 59 KM, tapi Irwanto menjalaninya dengan tetap penuh ketangguhan dan kesenangan.
Pria berumur 33 tahun ini yang merupakan anak dari pasangan suami istri Bapak Akyad dan Ibu Naniyah dikenal sebagai seorang Dosen Motivator di kalangan mahasiswa-mahasiswinya dan teman sejawat dosenya. Sang Dosen Motivator Irwanto yang skaligus ayah dari Guinandra Yafiq adalah dosen yang memberikan dorongan atau penggerak untuk menyemangati mahasiswa-mahasiswinya dalam melakukan sesuatu hal apapun yang sudah diyakini baik. Irwanto sering memotivasi mahasiswanya kalau sudah meyakini tujuan hidup kita baik maka jangan terlalu lama untuk segera menjalankan tujuan baiknya tentu dengan cara yang baik pula.
Masa kecil Irwanto dihabiskan di Sliyeg sampai dengan masa remajanya, alumni dari MI GUPPI Sliyeg yang sekarang berganti status menjadi MIN Sliyeg, MTsN Sliyeg, yang kemudian mulai merantau untuk memperdalam ilmu keagamaan dengan menjadi santri di Pondok Pesantren MISK (Ma'had Islam Sarean Kaliwungu) Semarang Jawa Tengah sekaligus alumni dari MA Sunan Katong Kaliwungu, latar belakang kehidupan inilah yang kemudian menyemangati Irwanto untuk melanjutk menjadi mahasiswa S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan IPA konsentrasi Ilmu Biologi.
Dosen sang motivator yang sudah menyelesaikan S2 dari Universitas Pakuan Bogor Program Studi Pendidikan IPA akan terus menyemangati dirinya sampai titik darah penghabisan untuk segera melanjutkan program Doktoralnya.
Sulitnya mengajar mahasiswa dengan tingkat kemauan belajar yang bervariasi membuat Irwanto sebagai seorang Dosen yang tangguh punya banyak ide yang kreatif. Dosen sang motivator ini selalu mengingat apa yang di sampaikan Rektor IAIMA Darul Fikri Indramayu dalam diskusi bulanan di kampus. Ada 6 tipe dosen yang selalu diingat oleh mahasiswanya, Pertama Dosen dengan cara mengajar yang unik. Kedua Dosen motivator. Ketiga Dosen perhatian terhadap mahasiswa. Keempat Berpenampilan menarik tidak membosanan. Kelima Dosen tidak pelit dalam menilai. Keenam ramah dan murah senyum.
6 Tipe diatas juga tergantung bagaimana kenyamanan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, tegas M. Athoillah H. Alfudholli dalam menutup diskusinya. Rektor yang juga Kandidat Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung juga sering menyanjung dan menjuluki Irwanto bukan saja sebagai Dosen yang Gigih dan Motivator tapi juga seorang Dosen yang Agresif karena banyak membantu tugas-tugas Rektor secara cepat dan langsung dilaksanakan. Semoga sekilas tentang Irwanto ini menginspirasi yang lainya.
Atho panggilan akrab Rektor IAIMA Darul Fikri Indramayu berharap, jadilah orang diantaranya seperti Irwanto dimanapun selalu memberikan kemanfaatan, di rumah bermanfaat untuk keluarganya, waktu di perantauan bermanfaat di daerah perantauannya, bahkan walaupun sudah ada undangan untuk mengikuti seleksi PPPK di Jakarta, Irwanto lebih memilih pulang ke Indramayu untuk membangun daerah kelahirannya lebih maju. Saat ini Irwanto benar-benar dirasakan manfaatnya di tempat tugasnya dengan menjadi Dosen Tetap di Fakultas Tarbiyah IAIMA Darul Fikri Indramayu.