TEORI TIDAK ADA GUNANYA
19 Februari 2023
Seperti biasa disaat makan anak saya bertanya hal-hal krusial yang dia alami. Dia membuka pertanyaan tentang fungsi usus buntu.
Sambil ngekek saya membatin seringkali banyak hal yang tidak berguna itu dikemudian hari memang berguna. Terlalu banyak teori yang kita pelajari tapi tidak pernah kita gunakan. Tapi di lain tempat dan dilain waktu hal itu berguna.
"Jika seseorang masih bisa hidup tanpa usus buntu, apa fungsi usus buntu dalam metabolisme kehidupan seseorang." katanya
"Ya tidak tahu." kata saya
"Terus jika seorang ayah dibuat tidak punya usus buntu sejak kecil, juga seorang ibu yang tidak punya usus buntu apa nanti secara evolusi manusia bisa dicetak tanpa usus buntu." tanyanya lagi
"Ya mungkin." jawab saya
"Ya kan lebih baik jika manusia dibuat tanpa usus buntu yah bisa mengurangi resiko penyakit usus buntu." sambungnya
"Itu betul juga." jawab saya
"Apa usus buntu tidak berguna." katanya
"Bisa jadi." jawab saya
"Terus kenapa Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak berguna, menciptakan batu di pinggir jalan itu, menciptakan lembing, atau wakil bupati itu yang tidak berguna." sambungnya
"waduh-waduh." Mendadak tenggorokan saya seret, makanan sulit masuk seketika. Pertanyaan-pertanyaannya makin sulit saya jawab.
"Aslinya semuanya ada gunanya, batu yang tergeletak ada gunyanya, orang gila ada gunanya, bahkan sampah dan kotoran anjingpun ada gunanya." jawab saya
"Terus kalau ada gunanya, kenapa wakil bupati mesti mundur, atau banyak orang jepang bunuh diri, kan dia merasa tidak berguna." sambung anak saya
"Bisa jadi ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, misalnya batu yang tergeletak di pinggir sawah jika ditempatkan bersama-sama aspal maka dia akan menjadi jalan raya. Bisa jadi wakil bupati tidak pada tempatnya, atau ditempatkan tidak pada tempatnya." kata saya
"Jadi wakil bupati ada gunanya tidak yah." pertanyaannya sudah mulai mendesak seperti biasa
"Ya bisa jadi tidak ada gunanya juga sih, soalnya sudah sering sekali di Indramayu wakil bupati tidak ada gunanya." jawab saya
Setelah makanan habis dia kecewa berat sambil ngeloyor
"Mbuh gah ah ora berguna, teori tidak berguna." ungkapnya kecewa
"Ya tidak tahu." kata saya
"Terus jika seorang ayah dibuat tidak punya usus buntu sejak kecil, juga seorang ibu yang tidak punya usus buntu apa nanti secara evolusi manusia bisa dicetak tanpa usus buntu." tanyanya lagi
"Ya mungkin." jawab saya
"Ya kan lebih baik jika manusia dibuat tanpa usus buntu yah bisa mengurangi resiko penyakit usus buntu." sambungnya
"Itu betul juga." jawab saya
"Apa usus buntu tidak berguna." katanya
"Bisa jadi." jawab saya
"Terus kenapa Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak berguna, menciptakan batu di pinggir jalan itu, menciptakan lembing, atau wakil bupati itu yang tidak berguna." sambungnya
"waduh-waduh." Mendadak tenggorokan saya seret, makanan sulit masuk seketika. Pertanyaan-pertanyaannya makin sulit saya jawab.
"Aslinya semuanya ada gunanya, batu yang tergeletak ada gunyanya, orang gila ada gunanya, bahkan sampah dan kotoran anjingpun ada gunanya." jawab saya
"Terus kalau ada gunanya, kenapa wakil bupati mesti mundur, atau banyak orang jepang bunuh diri, kan dia merasa tidak berguna." sambung anak saya
"Bisa jadi ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, misalnya batu yang tergeletak di pinggir sawah jika ditempatkan bersama-sama aspal maka dia akan menjadi jalan raya. Bisa jadi wakil bupati tidak pada tempatnya, atau ditempatkan tidak pada tempatnya." kata saya
"Jadi wakil bupati ada gunanya tidak yah." pertanyaannya sudah mulai mendesak seperti biasa
"Ya bisa jadi tidak ada gunanya juga sih, soalnya sudah sering sekali di Indramayu wakil bupati tidak ada gunanya." jawab saya
Setelah makanan habis dia kecewa berat sambil ngeloyor
"Mbuh gah ah ora berguna, teori tidak berguna." ungkapnya kecewa
Sambil ngekek saya membatin seringkali banyak hal yang tidak berguna itu dikemudian hari memang berguna. Terlalu banyak teori yang kita pelajari tapi tidak pernah kita gunakan. Tapi di lain tempat dan dilain waktu hal itu berguna.
(Yahya)