IBU DEWI SI PENJUAL GEPREK
Sekitar setahun yang lalu, aku di pertemukan sosok seorang ibu. Ketika itu di sebuah masjid. Aku bertemu dengan ibu Dewi, beliau adalah seorang penjual geprek. Beliau adalah ibu yang memiliki 4 orang anak 1 laki-laki 3 perempuan.
Dia sangat sayang kepada anak-anak nya. Hampir seluruh hidupnya ia curahkan untuk keluarga. Saat pertama kali aku bertemu dengannya aku di perkenalkan oleh temannya yang satu kantor dengannya.
“Nang... ini kenalin teman mbak namanya ibu Dewi.” tutur kawan
saya
Aku pun mulai bertanya, Mbak aku panggil nya apa ya?
“Terserah Nang apa aja bebas.” tuturnya
Lalu dia mengajak diriku dan juga, teman ku, untuk makan di
warung ayam geprek miliknya.
“Ayo Rizal dan Helmi main ya ke warung ibu.” katanya sambil
tersenyum lebar
Setelah itu kami pun datang ke warung ayam geprek milik ibu
Dewi. Lalu tiba tiba datang seorang lelaki yang mana ia adalah suami dari ibu. Dia
adalah Ayah Arif dia, selalu menemani ibu Dewi, di warung dan selalu membantu
ibu saat ibu, sedang kelelahan.
Hampir setiap hari aku dan temanku menyambangi ibu ketika
sedang berjualan kami selalu di tanya Nang udah pada makan belum? sahutnya...
aku jawab belum bu.
Sini nang makan akhirnya kita berdua pun makan. Alhamdulillah kala itu ibu sangat senang
dengan adanya kami datang, ke warung setiap hari.
Tetapi kami pun tersadar bahwa ibu sedang berjualan akhirnya
aku memutuskan untuk tidak ikut temanku ke tempat ibu berjualan
Ibu selalu sabar menghadapi kami yang memang memiliki
kekurangan sejak lahir. Aku senang kami di perlakukan seperti layaknya seorang
anak normal pada umumnya.ia memberikan kasih sayang dan perhatian yang sangat
berharga.
Aku yang senang ketika ia bercanda. Dengan cara mengudang ku
seperti anaknya kecil dan temanku berkata ibu itu sangat baik. Ibu selalu
memberi kami nasehat nasehat yang baik untuk kami agar kami bisa lebih kuat
dalam menghadapi dunia yang penuh cobaan dan juga keras.
Ibu juga tak jarang memberikan support bukan hanya fisik
disini mental, pun juga beliau berikan sebagai seorang ibu yang tidak pernah
memiliki anak yang kekurangan beliau, ikhlas menerima kehadiran aku dan juga,
teman ku.
Beliau yang sering ku panggil dengan sebutan ibu tak jarang
memberikan dorongan serta motivasi agar kami dapat meraih sukses di kemudian
hari. Ibu juga selalu bisa menjadi penenang bagi anak anak nya. Bagi beliau
melihat anaknya semua sukses adalah harapan teristimewa baginya..
Sebagai seorang ibu beliau adalah seorang ibu yang berkorban
demi anak anak nya bahkan beliau rela berjualan dari pagi hingga ke pagi lagi
hanya demi melihat sang anak bahagia. Tak jarang ia melupakan kondisi fisik nya
sehingga ia terkadang mengalami sakit yang tak pernah di ceritakan kepada
siapapun.
Meskipun kami berdua bukan lahir dari rahimnya tetapi ia
memberikan apa yang bisa berikan dalam hidupnya ia juga tak terlepas di setiap
tahunnya. Pahit getirnya hidup ia telan semua. Keikhlasan beliau di uji kala
temanku melakukan kesalahan yang sangat fatal beliau memaafkan teman ku juga.
Hal paling berkesan dari seorang ibu Dewi penjual geprek adalah
keikhlasannya mencintai dan menyayangi kami dia tak pernah menyesal mengenal
kami di hidup nya. Semoga beliau di berikan kesehatan untuk bisa melihat
putra-putri nya sukses di masa depan.
Penulis : Rizal