Polemik Habib Gus Sting Menjawab

 "Gus,apa njenengan tidak takut akan di cap anti arab dan anti habib dengan statemen njenengan yang seolah nyerang Habaib dan Arab ? "


ɢᴜꜱ ꜱᴛɪɴɢ ᴍᴇɴᴊᴀᴡᴀʙ 

" Terimakasih atas pertanyaan nya, saya akan menjawab satu-satu ya.

Pertama saya tidak anti Arab, tapi anti arabisasi.

Kita orang jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya itu jauh lebih maju peradaban nya dan jauh lebih berbudaya daripada Arab.

Jika saya dituduh anti Arab, saya rasa itu berlebihan, buktinya saya menerima Islam dengan senang hati kok. Jadi harus bisa dibedakan antara Agama dan budaya meski keduanya tidak bisa di pisahkan.

Saya menerima islam sebagai Agama namun saya menolak budaya Arab yang tidak sesuai dengan kultur kita. Kita ini orang Indonesia yang kebetulan beragama islam, bukan orang islam yang kebetulan tinggal di Indonesia.

Dan menjadi islam tidak perlu harus ke arabpan, harus berjubah atau bergamis, harus mengganti bahasa ke arab-araban seperti aku menjadi ana, kamu menjadi anta, ente atau antum.

Perintah nya jelas kok, tutup aurat !

Tentunya ya mengikuti budaya berpakaian kita,pakai surjan, kemeja atau koko.

Pakai celana atau sarung dan kopiahan atau blangkon dan semacamnya. 

Kedua saya tidak anti habib tapi anti habibisme.

Buktinya ada beberapa guru saya dari golongan habib kok, dan saya juga banyak berteman dengan habib.

Yang saya anti itu habibisme,yang seolah itu menjadi jurang kasta padahal islam tidak mengenal adanya kasta,karena dalam islam semua manusia itu sama,yang membedakannya adalah ketaqwaan nya bukan kastanya atau nasabnya.

Maka dengan tegas saya menolak dan membenci habibisme ini, yang seolah dengan dalih kemulian nasab berasa sok suci lantas merendahkan lain nya. 

Habib itu ya manusia biasa bisa salah dan dosa meski mengalir darah mulia.

Qobil itu anak Nabi Adam AS,  Kan'an anak Nabi Nuh AS lalu apakah ketika meraka salah dan berdosa dibelain dan dapat hak istimewa ? TIDAK !

Bahkan Kan'an dikatakan Laesa min ahlika (ahlinya Nabi Nuh AS) ketika tidak nurut dan tidak patuh kepada bapaknya.

Itu yang notabene anak kandung saja di begitu kan , apalagi yang konon cuma Dzuriyah. 

Kita memang wajib menghormati Habaib sebagaimana kita juga harus hormat kepada siapapun, namun tidak wajib mengikutinya.

Sebab perintah nya juga jelas, ikuti ULAMA bukan ikuti HABAIB, apalagi Habib nya tolol, bodoh dan dongok maka jauhi !!!

Jangan takut kalau ditakuti tidak dapat Syafa'at dari Habib,sebab yang bisa memberi syafaat itu Nabi Saw dan ULAMA bukan Habib, apalagi Habib Goblok.

Jangan mau dibodohi dan di bohongi sama mereka yang bodoh - bodoh itu yang cuma mengandalkan nasab tapi tak berilmu dan berakhlak. 

Agama ini bukan agama keluarga yang di peruntukkan buat keluarga Nabi saw saja,tapi adalah agama untuk semua umat manusia.

Bukti nya apa ???

Buktinya adalah Ulama pewaris para Nabi, bukan Habaib pewaris para Nabi. 

Kita juga diperintah untuk mengikuti Ulama,bukan mengikuti Habaib. 

Kita juga diperintah untuk duduk bersama ulama, bukan sama Habaib.

Memandang wajah Ulama sama dengan memandang wajahku.

Dan masih banyak lagi.

من يردالله به خيرا يفقهه في الدين

"Barang siapa yang di inginkan oleh Allah dalam kebaikan,maka ia akan dicerdaskan dalam memahami Agama "

Bukan barang siapa di inginkan oleh Allah dalam kebaikan maka di bagus kan nasab nya.

Demikian semoga bermanfaat. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel