MWCNU Kedokanbunder Selenggarakan Halal Bihalal
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul 'Ulama Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu, Ketua steering committee kegiatan Halal Bihalal, Amin Hidayat, yang juga sekretaris Upzisnu Care LAZISNU Kecamatan Kedokanbunder Indramayu bersama keluarga besar Nahdlatul ulama adakan Halal Bihalal, Minggu (14/5/2023).
Kegiatan diikuti oleh Beluarga Besar NU Kecamatan Kedokanbunder (KBNU) terdiri dari Pengurus MWC NU, Pengurus lembaga NU, pengurus banom NU, pengurus ranting NU se-Kecamatan NU Kedokanbunder dan hadir pula ketua MWC NU Juntinyu'at KH. Asrorudin, Kuwu Kaplongan, Kuwu Kedokanbunder tokoh masyarakat kecamatan Kedokanbunder.
Pendiri Nahdlatul 'Ulama memperkenalkan istilah halalbihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik. Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halal bihalal.' Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948,
Halal bihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Media konsolidasi keluarga besar NU kecamatan kedokanbunder untuk gotong rotong melakukan kerja kerja organisasi, saling melengkapi antara banom dengan banom, lembaga dengan lembaga
Sebagai mana program prioritas tahun pertama MWC NU Kedokanbunder adalah membantu regenerasi seluruh banom NU. Menurut Amin, KH. Abdul Wahab Hasbullah pendiri Nahdlatul Ulama memperkenalkan istilah Halal Bihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.
Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halalbihalal.' Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948,
"Halal bihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama," tutupnya Amin Hidayat,