Gerakan Kolektif Anak Muda, Kunci Suksesi Pemilu Serentak Tahun 2024
Negara Indonesia memasuki hari ulang tahun ke 78 Tahun pada 17 Agustus 2023 mendatang, bangsa yang begitu kaya dengan sumber daya alam dan kemajemukan ragam budaya,ras,suku maupun agama. Tak terkeculai stok generasi muda yang melimpah.
Anak muda yang terbagi dalam Generasi Milenial dengan presentasi 33,60 % dan Generasi Gen Z dengan presentasi 22,85 % (Sumber : Keputusan KPU Nomor 857 Tahun 2023). Menunjukan bahwa potensi anak muda memiliki pengaruh kuat untuk mendominasi perolehan suara pada momentum Pemilihan Umum serentak tahun 2024.
Tantangan yang dihadapi oleh anak muda, tentunya adalah sikap apolitis (tidak berminat pada politik), Money politik, Isu sara, dan masih banyak tantangan lain yang mengahantui anak muda.
Ruang kebebasan berekspresi anak muda di media sosial menjadi alternative untuk menyampaikan ide gagasan yang bernarasikan positif untuk pembangunan bangsa melalui proses Pemilihan Umum.
Mengingat anak muda yang begitu dinamis dengan perubahan zaman, tentunya sering melakukan Gerak Kolektif, dimana Gerak Kolektif menurut Wikipedia.org didefinisikan sebagai kemunculan spontan dari gerakan teratur dalam suatu system yang terdiri dari banyak agen yang bergerak sendiri.
Gerak koletif menjadi factor penting bagi penguatan narasi atau penyampaian ide gagasan anak muda, tanpa adanya Gerak koletif maka suara anak muda akan terabaikan, disini pentingnya Partisipasi dari anak muda dalam memahami wawasan kebangsaan Indonesia.
Generasi Milenial dan Gen Z, harus menjadi subjek dari Gerakan Koletif anak muda itu sendiri, kehadiran anak muda saat pencoblosan di Pemilihan Umum 2024 nanti sangat penting untuk membuktikan bahwa anak muda sebagai agen of change, bukan hanya hadir tapi menjadi juru awas bagi Penyelenggara Pemilu, Peserta pemilu dan yang terlibat dalam aspek pembangunan bangsa Indonesia
Dapat kita pahami bersama, gerakan koletif anak muda, akan menjadi kunci suksesi Pemilihan Umum Serentak 2024.
Penulis : Tehan Ahlal