Alvaro Recoba: Perpanjangan Kontrak, Skandal, dan Perjuangan Mengatasi Cedera

 Inter Milan menunjukkan kepercayaannya yang mendalam kepada Alvaro Recoba, pemain berbakat asal Uruguay, dengan memperpanjang kontraknya hingga beberapa tahun ke depan. Recoba menerima kenaikan gaji yang fantastis, mencapai 7 juta euro per musim, menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi pada masanya. Kepercayaan Inter terhadap pemain yang akrab disapa "El Chino" ini seolah menjadi bukti keyakinan klub pada potensi besar yang dimilikinya.


Namun, nasib baik tidak selalu menyertai Recoba. Pada Juni 2001, ia tersandung skandal paspor palsu dalam sepak bola Italia, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai "Pasportopoli." Skandal ini membuatnya dihukum larangan bermain selama satu tahun. Beruntung, setelah mengajukan banding, hukumannya dikurangi menjadi enam bulan, dan Recoba bisa kembali merumput pada Desember tahun yang sama.


Ketika kembali ke lapangan, sayangnya cedera mulai menghantui performa Recoba. Dari lutut, pergelangan kaki, hingga bahu, rentetan cedera tersebut mempengaruhi permainannya. Meskipun Inter mampu finis di posisi ketiga di liga, selisih dua poin dari Juventus, performa Recoba yang naik turun mengundang kritik. Perubahan strategi dari pelatih saat itu, Hector Cúper, juga menjadi faktor yang memengaruhi kontribusinya di lapangan.

Meski demikian, Recoba tetap memberikan kontribusi penting bagi Inter Milan. Saat pelatih baru, Alberto Zaccheroni, memberi kebebasan lebih kepadanya, performanya meningkat. Salah satu momen yang paling dikenang adalah gol spektakuler dari luar kotak penalti saat menghadapi Sampdoria, sebuah tendangan yang membuat kota Milan bergemuruh.

Di bawah asuhan Roberto Mancini, Inter berhasil meraih gelar Scudetto. Namun, sayangnya, peran Recoba semakin tersisih, dan ia lebih sering menjadi pemain cadangan. Pada akhirnya, ia dipinjamkan ke Torino, tetapi cedera terus mengganggu perjalanannya, sehingga performanya tidak kembali ke puncak.

Setelah mengakhiri kariernya di Eropa, Recoba kembali ke Uruguay, mengakhiri petualangannya sebagai pesepakbola profesional dengan klub yang sama saat ia memulai—Danubio. Meskipun penuh liku, perjalanan karier Recoba selalu dipenuhi momen-momen magis yang akan selalu diingat oleh para penggemarnya. Bagi mereka, Recoba bukan hanya seorang pemain, tetapi juga simbol seni dalam sepak bola.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel