Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) 2024 "Transportasi Maju, Nusantara Baru"

Peringatan Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) 2024 yang jatuh pada tanggal 17 September 2024, diwarnai dengan tema besar “Transportasi Maju, Nusantara Baru”. Tema ini menggambarkan semangat Indonesia untuk membangun sistem transportasi yang semakin modern, terintegrasi, dan ramah lingkungan, serta berperan aktif dalam mewujudkan Nusantara sebagai ibu kota baru yang terhubung dengan baik melalui infrastruktur transportasi.



Transportasi Maju, Nusantara Baru

Tema HARHUBNAS 2024 "Transportasi Maju, Nusantara Baru" membawa pesan penting tentang bagaimana transportasi memainkan peran strategis dalam pembangunan Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia. Menurut Kemenhub (2024), pemerintah sedang gencar mengembangkan berbagai infrastruktur transportasi untuk mendukung keterhubungan antarwilayah, mulai dari pembangunan bandara, pelabuhan, hingga jalur kereta api dan jalan tol. Ini sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk menjadi negara maju dengan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sistem transportasi yang maju bukan hanya tentang modernisasi alat transportasi, tetapi juga melibatkan integrasi antarmoda, kemudahan akses, serta dukungan terhadap ekonomi dan pariwisata nasional. Transportasi yang efisien dan terintegrasi akan mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi barang, serta berkontribusi terhadap penguatan ekonomi nasional.


Peningkatan Infrastruktur Transportasi

Dalam peringatan HARHUBNAS 2024, Kementerian Perhubungan menyoroti sejumlah proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang telah dan sedang berjalan, khususnya terkait dengan persiapan pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur. Beberapa inisiatif besar yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut mencakup:

1.       Pembangunan Bandara Internasional di Nusantara. Bandara baru ini diharapkan akan menjadi pusat konektivitas bagi penerbangan nasional dan internasional, mendukung mobilitas orang dan barang dengan cepat dan efisien.

2.       Pengembangan Transportasi Laut dan Pelabuhan. Dalam rangka mendukung konektivitas maritim, Kemenhub terus mengembangkan pelabuhan di Nusantara untuk mempermudah distribusi barang dan mendukung aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.

3.       Proyek Jalur Kereta Api dan Jalan Tol. Pembangunan jalur kereta api yang terintegrasi dengan kawasan industri serta jaringan jalan tol yang menghubungkan ibu kota baru dengan kota-kota besar di sekitarnya juga menjadi bagian dari rencana besar pemerintah.

Infrastruktur transportasi yang dikembangkan ini tidak hanya akan mempermudah pergerakan masyarakat dan barang, tetapi juga akan menciptakan peluang baru dalam pengembangan ekonomi daerah.

Transportasi Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Tema "Transportasi Maju" juga menyiratkan pentingnya pembangunan transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pada peringatan HARHUBNAS 2024, Kemenhub menegaskan komitmennya untuk mengembangkan moda transportasi yang lebih hijau, termasuk melalui proyek-proyek kendaraan listrik, transportasi massal berbasis energi terbarukan, dan peningkatan transportasi umum yang rendah emisi.

Transportasi ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca, yang merupakan tantangan global saat ini. Schwanen et al. (2011) menjelaskan bahwa pembangunan transportasi yang berkelanjutan tidak hanya fokus pada pengurangan emisi, tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial seperti aksesibilitas yang adil untuk semua kalangan masyarakat.

Penerapan teknologi hijau dalam transportasi menjadi salah satu fokus pemerintah untuk memastikan bahwa pengembangan transportasi tidak hanya mengarah pada kemajuan teknologi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup.

Keterhubungan Nusantara dengan Wilayah Lain

Nusantara sebagai ibu kota baru akan menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi baru bagi Indonesia, sehingga keberadaan infrastruktur transportasi yang baik dan terintegrasi sangat penting. Peran transportasi dalam menghubungkan ibu kota baru dengan berbagai daerah lain di Indonesia menjadi salah satu agenda besar dalam peringatan HARHUBNAS 2024.

Rodrigue (2020) menyatakan bahwa transportasi yang efektif dan efisien adalah tulang punggung dari perekonomian yang berkembang. Dalam konteks Nusantara, konektivitas antarwilayah melalui transportasi udara, laut, dan darat akan menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan distribusi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, Kemenhub juga berfokus pada pengembangan smart city transportation di ibu kota baru, dengan menggunakan teknologi untuk memantau dan mengelola lalu lintas serta mengoptimalkan rute transportasi untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi.

Tantangan dan Peluang Masa Depan

Meskipun berbagai kemajuan telah dicapai, masih ada tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan transportasi di Indonesia, terutama terkait dengan pembiayaan infrastruktur, manajemen lalu lintas, dan penerapan teknologi baru. Namun, HARHUBNAS 2024 juga menyoroti peluang besar yang muncul dari pengembangan Nusantara sebagai ibu kota baru.

Transportasi yang efisien dan maju akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara yang modern dan kompetitif.

Kesimpulan

Peringatan Hari Perhubungan Nasional (HARHUBNAS) 2024 dengan tema "Transportasi Maju, Nusantara Baru" menekankan pentingnya pengembangan sistem transportasi yang modern, terintegrasi, dan ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan ibu kota baru, Nusantara. Melalui berbagai kegiatan dan inisiatif, Kementerian Perhubungan menunjukkan komitmen untuk membangun infrastruktur transportasi yang tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan. Meskipun terdapat tantangan, pengembangan transportasi yang berkelanjutan diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat Indonesia.

  

Daftar Pustaka

  1. Kementerian Perhubungan. (2024). Tema dan Makna Hari Perhubungan Nasional 2024: Transportasi Maju, Nusantara Baru. Diakses dari https://www.dephub.go.id
  2. Schwanen, T., Banister, D., & Anable, J. (2011). Scientific research about transport and environmental sustainability: Some key issues. Transport Policy, 18(1), 1-4. https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2010.08.001
  3. Rodrigue, J. P. (2020). The Geography of Transport Systems (5th ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780429346323
  4. Weber, M. (1964). The Sociology of Religion. Beacon Press.
  5. Friedmann, J. (1992). Empowerment: The Politics of Alternative Development. Blackwell.
  6. Geertz, C. (1968). Islam Observed: Religious Development in Morocco and Indonesia. University of Chicago Press.
  7. Mannan, M. A. (1986). Islamic Economics: Theory and Practice. Islamic Publication.

Editor
SM Indramayutradisi.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel