Kabupaten Indramayu Menuju Pertanian Organik: Panen Raya Padi Organik Seribu Hektare
Panen Raya Padi Organik Seribu Hektare
Indramayu, sebuah kabupaten yang terkenal dengan sektor pertaniannya, kembali menorehkan prestasi besar di kancah nasional. Para petani di wilayah ini berhasil memanen padi organik di lahan seluas seribu hektare, menjadikannya sebagai percontohan nasional dalam pengembangan pertanian organik. Keberhasilan ini bukan sekadar angka, tetapi juga merupakan hasil dari kerja keras, inovasi, serta kolaborasi antara petani, pemerintah, dan penyuluh pertanian.
Lokasi Panen Raya Padi Organik di Indramayu
Panen raya tersebut terjadi di beberapa desa di Kabupaten Indramayu, di antaranya Desa Ujung Pendok Jaya, Ujung Jaya, Ujungaris Kecamatan Widasari, serta Desa Taman Sari Kecamatan Lelea. Dengan total lahan seribu hektare, hasil panen padi organik ini tidak hanya mencatatkan angka produktivitas yang signifikan tetapi juga menjadi simbol keberhasilan transformasi sektor pertanian menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.
Suksesnya panen padi organik di Indramayu ini berawal dari program pengembangan pertanian organik yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah penggunaan pupuk organik cair, sebuah langkah strategis yang dianggap mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian tanpa merusak lingkungan.
Apresiasi dan Kolaborasi Menuju Pertanian Berkelanjutan
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dedi Taufik Kurohman, memberikan apresiasi yang tinggi kepada para petani yang berhasil menjalankan program ini dengan sangat baik. Menurutnya, keberhasilan tersebut bukan hanya meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Indramayu, tetapi juga menjadi bukti nyata potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini dalam hal sumber daya alam dan manusia.
"Kita patut bersyukur karena potensi alam yang kita miliki sangat besar. Kolaborasi antara lahan, petani, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), dan pemerintah harus terus diperkuat. Sinergitas ini menjadi kunci keberhasilan," ujar Dedi Taufik dalam keterangannya, Rabu (25/9/2024).
Dedi Taufik juga menambahkan bahwa program ini akan terus dikembangkan ke depannya dengan memperluas cakupan pertanian organik, tidak hanya di Indramayu tetapi juga di daerah-daerah lain yang memiliki potensi serupa. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, petani, dan sektor swasta, diharapkan pertanian organik bisa menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Keberhasilan Produksi: Meningkat Signifikan
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, turut menekankan bahwa panen raya ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan program pengembangan pertanian organik yang seluas seribu hektare. Ia juga menyoroti hasil produksi yang meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Sugeng, hasil produksi panen padi organik kali ini mencapai 13,7 ton per hektare gabah kering pungut, dengan varietas padi Ciherang. Angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, di mana hasil panen hanya berada di angka 8 hingga 9 ton per hektare. "Ini adalah hasil dari bentuk kerja sama antara Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan formulator yaitu Aminosan Gold Nutrisi (AGN)," ungkap Sugeng.
Sugeng juga optimis bahwa dengan pencapaian ini, Kabupaten Indramayu akan mampu mencapai target produksi padi sebesar 1,6 hingga 1,7 juta ton pada tahun 2024. Hingga saat ini, produksi padi di Kabupaten Indramayu sudah mencapai angka 1,1 juta ton, dan jika tren positif ini terus berlanjut, target tersebut akan dapat tercapai dengan baik.
"Modal utama dalam bertani adalah kebersamaan, kita harus saling bersinergi dengan pemerintah, bukan bersaing," tambah Sugeng, menekankan pentingnya sinergi antara petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah.
Menuju Pertanian Ramah Lingkungan
Keberhasilan Indramayu dalam pengembangan pertanian organik ini juga mendapat perhatian dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat. Ketua BSIP Jawa Barat, Rustam Massinai, mengatakan bahwa upaya menuju pertanian ramah lingkungan tanpa bahan kimia terus dilakukan secara bertahap.
"Saat ini, sudah diperoleh hasil sebesar 6,7 ton dengan campuran kimia, sementara bisa mencapai 9-10 ton menggunakan separuh urea. Ke depannya, target kami adalah 0% penggunaan bahan kimia dalam proses produksi pertanian," ujar Rustam.
Langkah menuju pengurangan hingga penghapusan total penggunaan bahan kimia dalam pertanian ini merupakan bagian dari visi besar untuk menjadikan Kabupaten Indramayu sebagai daerah percontohan nasional dalam hal pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan target tersebut, diharapkan hasil panen dapat tetap optimal, sementara dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Masa Depan Pertanian Organik di Indramayu
Keberhasilan panen padi organik di Indramayu ini menunjukkan bahwa dengan teknologi yang tepat, kerja sama yang kuat, serta dukungan dari berbagai pihak, pertanian organik bisa menjadi solusi untuk masalah pertanian konvensional yang seringkali berhadapan dengan tantangan lingkungan.
Ke depan, program pertanian organik di Indramayu tidak hanya akan berdampak pada peningkatan hasil panen, tetapi juga pada kesejahteraan petani. Dengan adanya harga jual yang lebih tinggi untuk produk organik, petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik tanpa harus merusak lingkungan.
Para petani di Indramayu pun menyadari bahwa keberhasilan ini adalah langkah awal dari perubahan besar yang sedang terjadi di sektor pertanian. Mereka tidak hanya bekerja untuk hasil yang optimal pada musim tanam saat ini, tetapi juga untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan.
Kesuksesan Kabupaten Indramayu dalam menerapkan pertanian organik menjadi bukti bahwa potensi besar daerah ini dapat dioptimalkan dengan inovasi dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan demikian, Indramayu tidak hanya menjadi pusat produksi padi di Jawa Barat, tetapi juga sebagai pionir dalam pertanian organik nasional.
Kesimpulan
Panen raya padi organik seluas seribu hektare di Kabupaten Indramayu menjadi tonggak penting bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan ini bukan hanya berdampak pada produktivitas pertanian di Indramayu, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengadopsi praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Dukungan dari pemerintah, penyuluh pertanian, dan partisipasi aktif petani, menjadikan program ini sebagai model sinergi yang ideal dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menjaga keseimbangan alam. Indramayu, dengan segala potensinya, siap untuk terus maju dan menjadi pemimpin dalam revolusi pertanian organik di Indonesia.
Editor
sm Indramayu tradisi