Kisah Seorang Penjudi dan Perjalanan Spiritual di Balik Nisan
Menggali Mitos dan Realitas Bagian 1 (Pertama)
Di suatu sudut kota, terdapat kisah yang menyentuh, menceritakan seorang lelaki bernama Mang Sukma. Kisahnya dimulai di antara kabut keangkeran dan ritual-ritual yang misterius, di mana setiap langkahnya berhubungan dengan dunia gaib. Kecintaannya pada judi dan pengalamannya dengan pocong—sebuah sosok mistis yang selalu mengikutinya—menjadi inti dari perjalanan yang tak biasa ini.
Mang Sukma, seorang sopir angkot, memiliki impian besar: untuk membeli
angkotnya sendiri dan memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya. Namun,
impian itu terpaksa terhalang oleh keterbatasan finansial yang menghimpitnya.
Dalam keputusasaannya, ia beralih pada judi sebagai jalan pintas. “Hasilnya
selalu efektif,” ujarnya, meyakini bahwa keberuntungan akan berpihak padanya jika
ia melakukan ritual tertentu.
Ritual-ritual tersebut bukanlah hal asing baginya. Dalam pencarian untuk
menemukan keberuntungan, Mang Sukma menemui seorang dukun bernama Mas Panjul.
Mas Panjul memberinya wejangan untuk mencari nisan dengan tiga lubang sebagai
simbol keberuntungan dalam permainan dadu. “Jangan mengambil nisan tanpa
pengganti,” kata Mas Panjul, “karena itu akan mengundang marah arwah yang
menghuni.”
Seiring dengan pencariannya, Mang Sukma merasakan kehadiran sosok pocong
yang mengikuti setiap langkahnya. Sosok ini tidak terlihat secara langsung,
tetapi aura dan energinya selalu terasa. Dalam tradisi lokal, pocong dianggap
sebagai arwah yang belum tenang dan membutuhkan bantuan untuk mencapai
ketenangan. Meski terjebak antara keyakinan dan skeptisisme, Mang Sukma tidak
bisa mengabaikan kehadiran misterius ini.
Suatu malam, setelah dua hari mencari tanpa hasil, Mang Sukma akhirnya
menemukan nisan yang dicari. Namun, alih-alih merasa senang, ia merasakan
ketakutan. "Apakah aku siap untuk menghadapi konsekuensi dari tindakan
ini?" tanyanya dalam hati. Dia ingat pesan ibunya yang selalu mengingatkan
untuk tidak merugikan orang lain.
Dalam pandangannya, judi adalah cara untuk meraih impiannya, tetapi apakah
itu sebanding dengan risikonya? Mang Sukma merasa terjebak antara dua dunia:
dunia nyata yang mengharuskan dia untuk bertanggung jawab sebagai suami dan
ayah, dan dunia gaib yang menggoda dengan janji kemudahan.
Setiap malam, sebelum beranjak tidur, ia melakukan ritual untuk menghormati
arwah di nisan tersebut. Kain yang digunakan dalam ritual itu bukan kain
sembarangan; setiap helai memiliki makna dan tujuan. Mang Sukma percaya bahwa
pengorbanan yang ia lakukan akan membawanya pada keberuntungan yang
diimpikannya.
Seiring berjalannya waktu, ia mengalami banyak kejadian aneh dan misterius.
Mulai dari suara-suara yang tidak jelas, bayangan yang muncul tiba-tiba, hingga
mimpi-mimpi yang membawa pesan. Semua ini membuatnya semakin yakin bahwa dunia
gaib sedang berperan dalam kehidupannya.
Namun, satu pertanyaan terus menghantuinya: Apakah semua ini hanya khayalan
ataukah ada kekuatan yang lebih besar di balik ritual-ritual ini?
Kisah Mang Sukma mencerminkan kompleksitas manusia dalam mencari
keberuntungan. Di satu sisi, ia berjuang untuk memenuhi tanggung jawabnya; di
sisi lain, ia terjebak dalam permainan yang berbahaya. Dalam pencariannya, ia
tidak hanya menggali nisan, tetapi juga menggali jati dirinya.
Di tengah kebingungan dan keresahan, Mang Sukma menghadapi pilihan sulit:
melanjutkan ritual dan perjudian, atau meninggalkan semua yang berisiko ini
demi kehidupan yang lebih tenang dan terhormat. Momen ini menjadi titik balik
dalam hidupnya, ketika ia menyadari bahwa keberuntungan sejati tidak datang
dari judi, tetapi dari kerja keras, kejujuran, dan kasih sayang kepada
keluarganya.
Akhirnya, Mang Sukma memutuskan untuk berhenti dari perjudian. Ia mulai
fokus pada pekerjaannya sebagai sopir angkot, memperbaiki penghasilannya dengan
cara yang halal. Ia belajar untuk menghargai apa yang dimilikinya dan berusaha
memberikan yang terbaik bagi keluarganya tanpa harus bergantung pada
keberuntungan semu.
Kisah Mang Sukma adalah pengingat bahwa dalam pencarian keberuntungan, kita
sering kali harus menghadapi pilihan moral dan spiritual. Apakah kita akan
mengikuti jalan yang penuh risiko demi keuntungan cepat, ataukah kita akan
berusaha keras dengan cara yang benar, meski mungkin lebih lambat dan penuh
tantangan?
Akhir kata, setiap orang memiliki cerita yang unik dan perjalanan yang
berbeda. Kisah Mang Sukma adalah salah satu dari banyak kisah yang menunjukkan
bahwa di balik setiap nisan, ada harapan, kesedihan, dan pelajaran hidup yang
bisa diambil. Keberanian untuk berubah dan berbuat baik adalah kunci untuk
mencapai impian, bukan sekadar mengandalkan keberuntungan yang tak pasti.
sumber: https://www.youtube.com/@MalamMencekam
editor
sm indramayutradisi.com