Klarifikasi dan Pandangan Bupati Nina Agustina Bagian 2 (Kedua)

Penarikan Staf oleh Satpol PP dan Tantangan dalam Pemerintahan



Bupati Indramayu, Nina Agustina, menjelaskan mengenai penarikan beberapa pegawai dari rumah dinas Wakil Bupati Lucky Hakim. Menurutnya, penarikan ini terjadi karena pegawai tersebut, yang merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara), tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh ketidakhadiran Lucky Hakim di rumah dinas dalam jangka waktu yang cukup lama. Pegawai yang ditarik kembali difungsikan agar karier mereka tidak terhenti, mengingat mereka diwajibkan untuk melaporkan kinerja melalui aplikasi "Kerjaku". Penarikan ini dilakukan dengan mempertimbangkan etika dan tidak dilakukan sembarangan.

Kinerja Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati

Saat ditanya apakah Lucky Hakim tidak menjalankan tugasnya sebagai wakil bupati, Bupati Nina menegaskan bahwa ia tetap menghargai kontribusi Lucky. Menurutnya, Lucky telah mendampinginya sejak masa Pilkada hingga saat dilantik, dan selama itu pasti ada kontribusi positif yang diberikan. Nina tidak ingin mengabaikan kinerja baik yang pernah dilakukan oleh Lucky Hakim.

Komunikasi antara Bupati dan Wakil Bupati

Bupati Nina menegaskan bahwa tidak ada masalah pribadi antara dirinya dan Lucky Hakim. Namun, jika ada ketidaknyamanan dalam menjalankan tugas, Nina berharap Lucky menyampaikannya secara langsung. Bahkan, ia pernah bertanya kepada Lucky mengenai apa yang diinginkan atau peran apa yang ingin diambilnya dalam pemerintahan. Namun, Lucky memilih untuk tidak mengambil peran tambahan dan hanya ingin menjalankan tugas yang ada. Nina berharap masalah tersebut dapat diselesaikan tanpa konflik lebih lanjut.

Pertemuan Terakhir dengan Lucky Hakim

Bupati Nina juga mengungkapkan bahwa komunikasi terakhirnya dengan Lucky Hakim terjadi sekitar Februari atau Maret tahun lalu. Setelah itu, mereka tidak lagi berkomunikasi secara langsung. Nina menjelaskan bahwa ia sudah berupaya menawarkan solusi dan bertanya kepada Lucky mengenai apa yang diinginkannya, namun tidak mendapatkan tanggapan yang jelas.

Upaya Gubernur Jawa Barat dan Menteri Dalam Negeri

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sempat menyatakan bahwa ia diminta oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, untuk membantu mendamaikan hubungan antara Bupati Nina dan Wakil Bupati Lucky Hakim. Menanggapi hal ini, Nina menyatakan bahwa ia tidak memiliki masalah pribadi dengan Lucky dan siap bekerja sama kembali jika diperlukan. Ia juga meminta maaf kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri jika masalah ini mengganggu kinerjanya sebagai kepala daerah.

Prestasi Selama Memimpin Indramayu

Selama tiga tahun menjabat sebagai Bupati Indramayu, Nina Agustina menyebutkan bahwa berbagai prestasi telah diraih. Salah satunya adalah penurunan angka stunting dari 30% menjadi 22%. Selama pandemi COVID-19, Nina dan Lucky Hakim juga bekerja sama turun ke lapangan untuk memastikan penanganan berjalan baik. Ia merasa bahwa selama pandemi, mereka berdua menunjukkan kekompakan dalam memimpin Indramayu.

Tantangan dalam Memimpin di Tengah Pandemi dan Krisis Ekonomi

Bupati Nina juga menghadapi berbagai tantangan lain, termasuk pandemi COVID-19, wabah penyakit mulut dan kuku, serta resesi ekonomi global. Meskipun tantangan-tantangan ini sulit, Nina menyatakan bahwa kekompakan para ASN, Sekda, asisten, dan masyarakat membuat Kabupaten Indramayu mampu melewati masa-masa sulit ini.


sumber :

https://youtube/ktZlNNxWaA

wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, secara virtual pada Senin (//) dengan Bupati Indramayu Nina Agustina


editor

sm Indramayutradisi.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel