Menelusuri Kegelapan: Kisah Malam di Kota Dobo dan Petualangan Suanggi

Kisah Bagian 3 (Ketiga)

Kisah Malam di Kota Dobo dan Petualangan Suanggi



Di ujung timur Indonesia, di mana lautan biru bertemu dengan pulau-pulau kecil yang eksotis, terdapat sebuah kota bernama Dobo. Dikenal dengan keindahan alamnya dan kehidupan masyarakatnya yang sederhana, Dobo menyimpan banyak kisah misterius dan legenda yang beredar di kalangan penduduk lokal. Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang pengalaman menyeramkan seorang pendatang yang terjebak dalam kegelapan malam, berhadapan langsung dengan makhluk gaib yang dikenal sebagai suanggi.

Kisah ini dimulai ketika seorang pemuda, yang bekerja di sebuah rumah makan Padang, merencanakan perjalanan malam untuk membeli es dan rokok. Ketika jam malam tiba dan restoran tutup, rasa ingin tahunya membawanya menjelajahi jalanan kota. Tanpa disadari, langkahnya membawanya lebih jauh ke dalam pelosok pedalaman, ke daerah bernama Siwa Lima. Di sanalah, antara deretan rumah-rumah sederhana dan suasana yang tenang, ia mulai merasakan keanehan yang mengintai.

Saat melintasi sebuah kampung kecil yang disebut Kampung Pisang, ia melihat seorang wanita cantik. Wanita itu menatapnya, tetapi ketika ia mendekat, sang wanita justru berbalik dan berjalan pergi. Tindakan ini membangkitkan rasa ingin tahunya, dan ia pun mengikuti langkah wanita itu. Namun, seiring langkahnya, suasana semakin mencekam. Wanita tersebut berhenti dan, dalam sekejap, berubah wujud menjadi makhluk yang menakutkan—kelelawar dengan mata merah menyala, taring tajam, dan tangan yang panjang.

Dalam ketakutan, pemuda ini berlari sekuat tenaga, tetapi makhluk itu mengejarnya, mengeluarkan suara mendesis yang membuatnya semakin panik. Ia teringat akan wejangan yang pernah didengarnya tentang menghadapi hal-hal gaib, namun rasa takut dan kehabisan napas membuatnya terpuruk. Saat tubuhnya lelah dan hampir tak berdaya, keajaiban muncul; makhluk itu tiba-tiba menghilang, seolah tak pernah ada.

Setelah kejadian itu, pemuda ini terbangun di rumah makan, dibantu oleh dua orang temannya. Mereka mengira ia mabuk, tetapi yang sebenarnya terjadi jauh lebih dalam dan mengerikan. Dia mulai menceritakan pengalamannya kepada bapak asuhnya, yang menjelaskan tentang suanggi—makhluk halus yang sering mengincar manusia. Bapak asuhnya menasihati untuk tidak hanya berlari dari masalah, tetapi juga menghadapi ketakutan.

Beberapa hari kemudian, pemuda ini belajar tentang bela diri dari seorang tokoh adat. Ia diberikan pengetahuan untuk menghidupkan empat unsur dalam tubuh: angin, api, air, dan tanah. Belajar mengendalikan energi dalam dirinya membuatnya semakin berani. Malam bulan purnama pun tiba, dan dia bersiap untuk menghadapi suanggi yang mungkin muncul lagi.

Dengan membawa tombak yang diberikan bapak adat, pemuda ini memasuki hutan. Ia menyadari bahwa banyak penduduk takut keluar malam, dan semua rumah dilindungi oleh buntut ikan pari, yang konon dapat menolak makhluk jahat. Di tengah ketegangan itu, ia melihat bayangan besar terbang di langit malam. Mengambil ancang-ancang, ia menyerukan makhluk itu untuk turun.

Kelelawar itu mendekat, dan saat berubah kembali menjadi sosok wanita, pemuda ini bersiap dengan tombaknya. Dengan kekuatan yang telah dipelajarinya, ia mengucapkan mantra yang dipadukan dengan ajaran pesantren yang pernah dia ikuti. Tombak itu menyentuh makhluk itu, dan dalam sekejap, terjadilah ledakan energi yang memecah malam.

Setelah pertempuran itu, pemuda ini pingsan dan terbangun di antara kerumunan warga yang terkejut. Mereka terpesona dan menganggapnya sebagai pahlawan yang mengalahkan suanggi. Meskipun dia merasa lelah dan sakit, pengalaman itu memberinya pelajaran berharga tentang keberanian dan kepercayaan diri.

Kisah ini bukan hanya sekadar cerita hantu, tetapi juga refleksi tentang bagaimana menghadapi ketakutan dan mengatasi rintangan dalam hidup. Setelah peristiwa tersebut, pemuda ini memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, Cirebon, membawa banyak pengalaman dan pelajaran dari Pulau Dobo.

Saat menaiki kapal kembali, ia mengenang semua yang telah terjadi, dari keindahan alam yang mempesona hingga kegelapan yang pernah menghantuinya. Dobo bukan hanya tempat yang penuh cerita, tetapi juga sekolah kehidupan yang mengajarkannya arti keberanian, kepercayaan diri, dan makna sejati dari menghadapi ketakutan.

Kisah ini menggambarkan bahwa meskipun ada kegelapan di luar sana, selalu ada cahaya harapan dan pelajaran berharga yang bisa diambil dari setiap pengalaman—terutama saat kita berani melangkah keluar dari zona nyaman kita. Kota Dobo, dengan segala keunikan dan misterinya, akan selalu dikenang sebagai tempat di mana keberanian diuji dan jiwa diperkuat.

sumber: https://www.youtube.com/@MalamMencekam

editor

sm indramayutradisi.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel