Perebutan Kursi Ketua Umum KADIN Warnai Transisi Pemerintahan

Perebutan Kursi Ketua Umum KADIN Warnai Transisi Pemerintahan: Arsjad Rasjid Hadapi Tantangan Serius dan Klaim Pengambilalihan Kantor



Dalam transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, perhatian masyarakat teralihkan oleh situasi yang terjadi di Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Polemik tersebut berhubungan dengan perebutan kursi Ketua Umum KADIN, yang memunculkan ketegangan internal. Ketua Umum KADIN periode 2021-2024, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menghadapi tantangan serius terkait klaim pengambilalihan kantor KADIN oleh kelompok tertentu. Hal ini dianggap sebagai langkah ilegal oleh Arsjad dan timnya.


Arsjad menceritakan bahwa kantornya di lantai 3 gedung KADIN sempat diambil alih, bahkan staf sekretariat mereka diusir oleh pihak-pihak yang tidak diakui sebagai bagian dari KADIN. Dia menegaskan bahwa langkah ini tidak sah dan terkait dengan kegiatan yang diklaim sebagai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang dianggap ilegal oleh pihaknya. Kendati demikian, Arsjad menyatakan bahwa mereka memilih untuk tidak memperkeruh situasi dengan keributan, mengingat mereka adalah pengusaha, bukan kelompok yang mencari konflik fisik.

Dalam upaya menyelesaikan situasi ini, Arsjad dan timnya mengambil pendekatan yang lebih hati-hati. Ia mengungkapkan bahwa barang-barang mereka di kantor KADIN secara perlahan mulai diambil kembali. Namun, ketegangan terus berlanjut ketika mereka dihadang oleh oknum yang mengklaim memiliki kuasa atas gedung tersebut. Situasi semakin memanas ketika salah satu staf KADIN bahkan mengalami kekerasan fisik saat mencoba mengambil barang di kantor.

Arsjad menekankan bahwa meski terjadi peristiwa ini, KADIN tetap fokus menjalankan program-program penting, termasuk persiapan transisi pemerintahan dan kontribusi dalam program ekonomi pemerintahan baru. Ia menyebutkan bahwa KADIN telah menyusun "white paper" yang memuat peta jalan ekonomi Indonesia untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di masa mendatang. Fokus utama KADIN adalah mendorong pertumbuhan ekonomi 5% dan menghadapi tantangan ekonomi global.

Meski demikian, berbagai spekulasi muncul terkait alasan sebenarnya di balik usaha untuk melengserkan Arsjad dari posisinya sebagai Ketua Umum KADIN. Beberapa pihak menduga ada motif politik di balik ini, terutama terkait dengan perannya dalam mendukung salah satu calon presiden. Namun, Arsjad membantah bahwa ada kaitan langsung dengan politik, menekankan bahwa KADIN adalah organisasi pengusaha yang harus dijaga independensinya.

Secara keseluruhan, Arsjad tetap optimis dan yakin bahwa KADIN di bawah kepemimpinannya akan terus berfungsi dengan baik. Ia juga menekankan bahwa hubungan KADIN dengan pemerintah, baik dengan Presiden Jokowi maupun pemerintahan mendatang di bawah Prabowo Subianto, tetap harmonis dan solid.


editor

sm indramayutradisi.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel