Profil Muhammad Riyandi

 Muhammad Riyandi, lahir pada 3 Januari 2000, merupakan penjaga gawang muda berbakat asal Indonesia yang saat ini bermain untuk Persis Solo di Liga 1. Dengan tinggi badan 183 cm dan berat 75 kg, postur tubuh Riyandi sangat mendukung perannya sebagai kiper.

Gambar Muhammad Riyandi (Dok. Photo Editor Kreator SM IT)

Karier

Riyandi memulai karier profesionalnya dengan dikontrak oleh PS Barito Putera pada ajang Indonesia Soccer Championship A 2016. Pemain asal Bogor ini menjadi pemain termuda yang direkrut oleh klub tersebut. Debutnya terjadi saat Barito Putera menghadapi Persib Bandung, di mana Riyandi yang saat itu baru berusia 16 tahun dimainkan sejak menit awal oleh pelatih Mundari Karya. Meskipun gawangnya kebobolan dua kali, Riyandi sukses menggagalkan penalti Samsul Arif, yang membuatnya mendapat kepercayaan untuk tampil dalam pertandingan berikutnya melawan Persiba Balikpapan. Pada laga itu, meski gawangnya kembali kebobolan, Barito Putera berhasil menang 3-1, yang menjadi kemenangan pertama Riyandi bersama tim senior.

Gambar Muhammad Riyandi (Dok. Photo Editor Kreator SM IT)

Perjalanan Karier

Usai kembali dari tugas bersama Timnas Indonesia, Riyandi mengalami nasib sial dalam pertandingan melawan PSM Makassar di Liga 1, yang digelar di Stadion Manahan Solo pada Senin, 4 Maret 2024. Ia mendapatkan kartu merah karena melanggar striker lawan di luar kotak penalti. Sebelumnya, dalam empat laga terakhir, pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, lebih memilih Gianluca Pandeynuwu sebagai kiper utama. Pada pertandingan melawan PSM, Riyandi kembali dipercaya, namun kesalahan fatalnya memaksa Gianluca masuk menggantikannya.

Menurut Milomir Seslija, pilihan kiper ditentukan berdasarkan performa, bukan hanya status sebagai pemain tim nasional. Seslija menjelaskan bahwa Riyandi tidak cukup lama bermain di laga kompetitif bersama klub, yang menjadi pertimbangannya saat memilih Gianluca.

Gambar Muhammad Riyandi (Dok. Photo Editor Kreator SM IT)

Kendala Cedera

Pada tahun 2023, Riyandi sempat absen beberapa bulan akibat cedera, yang membuatnya sering absen dari skuad Persis Solo. Gianluca Pandeynuwu, kiper kedua, lebih sering dimainkan dan mencatatkan waktu bermain yang lebih banyak dibandingkan Riyandi. Namun, dari segi statistik, Riyandi unggul dalam hal jumlah kebobolan yang lebih sedikit serta jumlah pertandingan tanpa kebobolan.

Kontrak dan Nilai Pasar

Persis Solo telah memperpanjang kontrak Muhammad Riyandi hingga tahun 2025. Riyandi juga dikenal sebagai salah satu pemain lokal dengan nilai pasar tertinggi di skuad Laskar Sambernyawa. Menurut data dari Transfermarkt.com, nilai pasar Riyandi mencapai Rp4,3 miliar. Pada tahun 2019, saat masih membela Barito Putera, nilai pasarnya hanya sebesar Rp1 miliar. Kenaikan signifikan ini menunjukkan peningkatan kariernya yang pesat.


Penulis 

SM Indramayu Tradisi

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel