Ritual Puasa dan Perjalanan Spiritual Seorang Sopir Angkot: Antara Ambisi dan Keberanian
Menggali Mitos dan Realitas Bagian 2 (Kedua)
Awal Mula Niat Puasa
Suatu hari, Budi berbincang dengan ibunya tentang keinginannya untuk membeli
angkot sendiri. Ibu Budi, seorang wanita bijaksana, mengingatkan bahwa tujuan
haruslah baik dan tidak merugikan orang lain. “Kalau memang mau beli angkot,
jalankan. Tapi ingat, jangan sampai menyimpang dari ajaran yang benar,” pesan
ibunya.
Mendengar nasihat itu, Budi merasa tergerak untuk melakukan puasa sebagai
wujud niatnya. Dia mencuci kaki ibunya sebagai simbol penghormatan dan meminta
izin untuk melakukan tirakat. “Saya mau puasa untuk kehidupan yang lebih baik,
Bu,” ujarnya. Dengan penuh harapan, ibunya mengizinkan.
Ritual Puasa yang Tak Biasa
Budi tidak melaksanakan puasanya di rumah karena khawatir akan menghadapi
berbagai godaan. Dia memilih untuk berpuasa di kolam tambak milik mertuanya
dengan alasan menjaga ikan. Selama puasa, dia menyiapkan makanan untuk istri
dan bertekad untuk tidak berhutang meski makan hanya dengan garam.
Hari demi hari, ritualnya berjalan. Di malam hari, sebelum berbuka, dia
berdoa dan mencuci nisannya. “Setiap saya berpuasa, saya merasa semakin dekat
dengan tujuan saya,” katanya. Budi percaya bahwa usaha dan keyakinan akan
membawa hasil.
Suara dari Dalam Kubur
Suatu malam, saat Budi menjalani puasa, dia mendengar suara merintih dari
kuburan. Suara itu jelas terdengar, “Panas! Panas!” Meskipun ketakutan, Budi
teringat pesan dari seseorang yang pernah memberi nasihat, “Ketika mendengar
sesuatu, peganglah dada dan jangan tergoda.”
Dengan keberanian, Budi mencoba menenangkan diri dan melanjutkan ritualnya.
“Saya sirami makam itu dengan air dan berdoa. Alhamdulillah, suara itu
menghilang,” ujarnya. Di hari ketiga, ia pun mempersiapkan nisan baru untuk
mengganti nisan lama yang telah dia cuci.
Pertemuan dengan Pocong
Di tengah usaha untuk mengganti nisan, Budi mengalami pertemuan yang tak
terduga. Saat ia mencabut nisan lama, ia melihat sosok pocong di dekatnya.
Meski merasa ketakutan, Budi berusaha tetap tenang. Ia melemparkan kerikil
kecil dan berdoa agar pocong itu tidak mengganggunya.
Keajaiban terjadi. Pocong itu hilang setelah ia melempar kerikil. Namun,
setelah ritual tersebut, Budi mendapati bahwa istrinya mulai dihantui oleh
sosok pocong. Dalam kebingungan, ia mencari cara untuk mengatasi situasi ini.
Mencari Jalan Keluar
Budi berkonsultasi dengan seseorang yang dianggap paham tentang dunia
mistis. Ia disarankan untuk mencari daun widara bebek dan menancapkannya di
kuburan untuk meredakan gangguan. Budi mengikuti saran tersebut dan merasakan
perubahan. Istrinya tidak lagi dihantui sosok pocong.
Dengan keyakinan yang baru, Budi melanjutkan kehidupan sehari-harinya. Ia
merasa bahwa apa yang dialaminya adalah ujian yang harus dilewati untuk
mencapai impian.
Keterpurukan ke Dalam Dunia Perjudian
Dengan keberhasilan ritual dan keberanian yang diperolehnya, Budi merasa
tertantang untuk mencari cara cepat mendapatkan uang. Dia terjebak dalam dunia
perjudian, berharap bisa segera membeli angkot. Awalnya, keberuntungan berpihak
padanya. Ia meraih kemenangan demi kemenangan, dan rasa percaya dirinya semakin
meningkat.
Namun, Budi juga menyadari bahwa perjudian bisa membawa kehancuran. “Saya
tahu ini tidak baik, tetapi keinginan untuk memiliki angkot membuat saya terus
melangkah,” ungkapnya. Dalam pikirannya, semua ini adalah untuk masa depan
keluarganya.
Kembali ke Jalan yang Benar
Setelah beberapa waktu menjalani perjudian, Budi merasa hidupnya mulai
berantakan. Ia menyadari bahwa ambisinya justru menjauhkannya dari tujuan awal.
“Saya tidak ingin kehilangan apa yang telah saya perjuangkan. Saya harus
kembali ke jalur yang benar,” pikirnya.
Budi akhirnya memutuskan untuk berhenti dari perjudian dan kembali fokus
pada pekerjaannya sebagai sopir angkot. Dengan tekad yang kuat, ia melanjutkan
ritual puasa dan berdoa untuk mendapatkan rezeki yang halal.
Kesuksesan yang Diperoleh dengan Kerja Keras
Budi akhirnya berhasil membeli angkot impiannya dengan hasil kerja keras dan
doa. Meskipun banyak rintangan, ia belajar bahwa keberhasilan sejati berasal
dari usaha yang jujur. “Saya tidak ingin kembali ke jalan yang salah. Sekali
lagi, doa ibu dan keyakinan pada diri sendiri menjadi pendorong utama,”
ujarnya.
Pelajaran Berharga
Kisah Budi adalah pengingat bahwa dalam mencapai tujuan, penting untuk tetap
berpegang pada prinsip dan tidak melupakan ajaran yang baik. Meski terjebak
dalam kesalahan, ada selalu jalan untuk kembali. Dengan keyakinan dan
ketulusan, setiap orang bisa mencapai impian tanpa harus menyimpang dari jalan
yang benar.
Penutup
Cerita ini mengajarkan kita tentang kekuatan doa, pentingnya menjalani hidup
dengan kejujuran, dan berpegang pada nilai-nilai baik. Budi, seorang sopir
angkot, melalui berbagai pengalaman spiritual dan mistis, menunjukkan bahwa
setiap perjalanan hidup adalah sebuah pelajaran berharga yang membentuk karakter
dan tujuan kita. Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa kehidupan yang baik
dimulai dengan niat yang baik dan usaha yang tulus.
sumber: https://www.youtube.com/@MalamMencekam
editor
sm indramayutradisi.com