Suamiku Menyembunyikan Sesuatu, Tapi Hatiku Tetap Meragukan: Kisah Pengakuan Istri dan Suami yang Misterius

Kisah Perjanjian Gaib Bagian 2 (Kedua)


Sebagai seorang istri, saya selalu mencoba untuk berpikiran positif dan memahami suami saya dalam situasi apapun. Namun, ada kalanya hati ini terusik oleh keraguan dan tanda tanya yang tak kunjung terjawab. Seperti kejadian yang baru saja terjadi ini, yang membuat saya merasakan sesuatu yang ganjil di balik sikap dan tindakan suami. Perasaan itu semakin kuat ketika suami saya tampaknya menyembunyikan asal usul uang yang dibawanya pulang. Namun, karena menghormati lelahnya setelah seharian bekerja, saya memutuskan untuk menahan pertanyaan dan menunggu waktu yang tepat untuk membicarakannya.

Pagi berikutnya, saat kami bersiap untuk pulang dari rumah sakit setelah anak kami dirawat selama lima hari, suami saya dan anak-anak pulang lebih dulu. Saya tinggal di rumah sakit sebentar untuk menyelesaikan urusan dengan bank dan koperasi. Sepulangnya ke rumah, suasana mulai terasa sedikit lebih tenang. Malam itu, saya merasa inilah waktu yang tepat untuk berbicara dengan suami. Kami mengobrol santai, dan saya pun memberanikan diri untuk bertanya dari mana uang yang dibawanya itu berasal.

Namun, setiap kali saya bertanya, suami selalu mengalihkan pembicaraan dan enggan menjawab dengan jelas. "Pokoknya saya lakukan ini semua buat kamu dan anak-anak. Sekarang kita harus bahagia," begitu jawabannya, sambil tersenyum tipis. Meskipun saya bersyukur atas niat baiknya, kecurigaan di hati ini belum juga hilang. Saya mencoba untuk tidak terus mendesaknya malam itu.

Malam itu, ketika kami semua tidur, suasana di rumah kontrakan kami yang biasanya tenang mendadak terasa berbeda. Rumah ini adalah rumah kontrakan, tapi bentuknya bukan petak-petak kecil, melainkan rumah utuh. Malam itu, saya merasakan sesuatu yang aneh, seolah ada yang memperhatikan saya dari kegelapan. Anak kecil saya yang biasanya tidur dengan tenang mulai rewel tanpa sebab, menangis tanpa air mata. Saya bingung dan akhirnya memutuskan untuk menyalakan lampu, berharap ini hanya fase sementara. Namun, setiap kali lampu dimatikan, anak saya terus rewel tanpa henti.

Keanehan ini terus berlanjut selama beberapa malam. Setiap malam, saya mendengar suara langkah kaki misterius saat memasak di dapur. Saya sering menengok ke belakang, tetapi tidak ada siapapun di sana. Suara itu jelas, berat, seperti langkah kaki orang dewasa. Ketika saya menceritakan hal ini kepada suami, dia hanya merespons santai, mengatakan mungkin saya hanya lelah setelah merawat anak di rumah sakit.

Kecurigaan saya semakin kuat ketika anak pertama kami yang tidur sendiri di kamar, selalu bermimpi buruk setiap malam sekitar jam dua pagi. Badannya tidak demam, namun ia mengigau, terkadang tertawa, menangis, bahkan marah dalam tidur. Meskipun matanya terpejam, suara yang keluar dari mulutnya membuat bulu kuduk saya berdiri. Kejadian ini selalu berulang, membuat saya akhirnya tidur di kamarnya untuk menemani.

Puncaknya adalah ketika anak saya yang biasanya ceria dan aktif, tiba-tiba menggigit lidahnya sendiri saat marah dalam tidur. Sebagai ibu, saya tidak bisa lagi diam melihat anak saya menderita seperti itu. Saya merasa ada yang tidak beres, dan lebih aneh lagi, suami saya hanya diam, seolah tidak ingin mencari solusi. Diamnya membuat saya semakin curiga bahwa suami menyembunyikan sesuatu yang besar.

Dengan perasaan yang tidak tenang, saya memutuskan untuk menelepon bapak saya di Bogor dan menceritakan semuanya. Bapak terkejut mendengar cerita saya, dan langsung datang menjemput. Bapak saya ternyata membawa Uwa, seorang pelaku spiritual yang memiliki kemampuan untuk "melihat" dan menyembuhkan hal-hal gaib. Suami saya tidak tahu rencana ini, dia hanya mengira saya pulang ke Bogor untuk berobat medis.

Setelah tiba di Bogor, Uwa langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi anak saya. Kami pun pergi ke Gunung Salak untuk melakukan ritual di sebuah curug. Dalam perjalanan, anak saya terus gelisah, dan saat kami sampai di curug, hal yang mengejutkan terjadi. Anak saya yang tadinya lemas mendadak berontak ketika Uwa mulai melakukan ritual penyembuhan. Saya melihat anak saya berjuang seperti sedang melawan sesuatu, seolah-olah ada kekuatan lain yang mempengaruhinya.

Setelah berjam-jam, akhirnya anak saya tidak sadarkan diri. Kami membawa pulang tubuh anak saya yang tak berdaya, berharap dia akan segera pulih. Tiga hari berlalu tanpa perubahan, hingga akhirnya anak saya bangun. Ketika ditanya oleh Uwa, anak saya menceritakan bahwa dia diajak oleh "sosok" yang selalu mengganggunya di rumah. Sosok itu adalah pria besar dan seorang perempuan dengan rambut acak-acakan dan wajah menyeramkan. Saya terkejut mendengar deskripsi ini, karena sosok perempuan itu sangat mirip dengan bayangan yang saya rasakan ketika tidur dalam gelap beberapa malam sebelumnya.

Setelah mendengar cerita anak saya, Uwa memberi peringatan bahwa ada yang tidak beres dengan suami saya. Saya mulai merasa takut dan khawatir bahwa kecurigaan saya selama ini mungkin benar adanya. Uwa menjelaskan bahwa suami saya telah melakukan sesuatu yang sangat berbahaya, yaitu pesugihan.

Saya tak kuasa mendengar kenyataan ini. Menurut Uwa, suami saya telah melakukan pesugihan dengan kontrak umur, sebuah perjanjian gaib yang melibatkan nyawa. Perjanjian ini telah diputus oleh Uwa, namun Uwa memperingatkan bahwa jika suami saya kembali ke tempat tersebut atau mencoba melakukan hal yang sama, maka konsekuensinya bisa sangat fatal.

Dengan perasaan campur aduk, saya harus menghadapi kenyataan bahwa suami yang saya cintai ternyata menyimpan rahasia besar. Pesugihan yang dilakukannya demi uang telah membawa ancaman besar bagi keluarga kami. Saya kini dihadapkan pada dilema yang berat—mempertahankan rumah tangga kami dengan segala risikonya, atau mengambil langkah tegas demi keselamatan anak-anak.

Namun satu hal yang pasti, meski hatiku bertanya-tanya, aku tetap ingin berjuang untuk melindungi anak-anak dari segala bahaya, bahkan jika itu berarti harus mempertanyakan cinta dan kepercayaan kepada suamiku sendiri.

sumber: https://www.youtube.com/@MalamMencekam

editor

sm indramayutradisi.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel