Dari Burma ke Indonesia: Perjalanan Hidup Seorang Petualang Sejarah
Perjalanan Hidup Seorang Petualang Sejarah
Peter
Carey, seorang sejarawan yang terkenal dengan penelitiannya tentang Indonesia,
memiliki latar belakang yang penuh warna dan berliku. Perjalanan hidupnya
membawa kita melewati berbagai peristiwa penting dalam sejarah dunia, dari
Burma hingga Indonesia. Cerita hidupnya bukan sekadar perjalanan individu,
tetapi juga refleksi dari peristiwa besar yang membentuk dunia selama abad
ke-20. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri bagaimana seorang anak dari dua
orang petualang internasional bisa sampai di Indonesia dan menjadi salah satu
indonesianis paling terkemuka.
Lahir di Burma, Tumbuh di Tengah Kekuatan Dunia
Peter
Carey lahir di Rangoon, yang saat itu masih menjadi bagian dari Burma (kini
Myanmar), pada masa ketika dunia sedang mengalami perubahan besar akibat Perang
Dunia II. Namun, akar keluarganya tidak berasal dari tanah Burma. Orang tua
Peter Carey adalah petualang dalam arti yang sebenarnya—mereka berasal dari
latar belakang yang beragam, dan hidup mereka penuh dengan perpindahan dari
satu negara ke negara lain, mengarungi berbagai tantangan global.
Ayahnya,
seorang pria kelahiran Liverpool, Inggris, bekerja di bidang perdagangan
internasional. Pada saat usianya mencapai 21 tahun, ia mendapat tugas dari
perusahaan tempatnya bekerja untuk pergi ke Rangoon dan membuka cabang baru.
Burma, pada masa itu, adalah salah satu eksportir beras terbesar di dunia,
dengan lebih dari 3 juta ton beras diekspor setiap tahun. Kehadiran ayah Carey
di Rangoon adalah bagian dari ekspansi ekonomi Inggris yang berlangsung di berbagai
wilayah kolonial, termasuk Burma.
Sementara
itu, ibunya lahir di Shanghai, China. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga
bule yang tinggal di kawasan permukiman internasional di kota tersebut, tempat
yang terkenal dengan dinamika multikulturalnya. Kakek nenek Carey adalah bagian
dari komunitas orang asing yang bermukim di Shanghai, dan ibunya tumbuh di
lingkungan yang penuh dengan pengaruh budaya Barat dan Timur yang menyatu.
Kisah Cinta di Tengah Kekacauan Perang
Kisah
orang tua Peter Carey berlanjut di tengah ketegangan internasional yang semakin
meningkat selama Perang Dunia II. Di Burma, keduanya menjalani hidup mereka
masing-masing, tetapi perang mengubah segalanya. Jepang, yang pada saat itu
menjadi kekuatan militer yang agresif, mulai menyerang berbagai wilayah di
Asia, termasuk Burma. Ayah Carey terjebak dalam kekacauan invasi Jepang,
sementara ibunya mengalami kehilangan yang mendalam ketika suami pertamanya,
yang merupakan kepala seksi intelijen di Hong Kong, dibunuh oleh tentara
Jepang.
Namun,
di tengah tragedi perang, nasib mempertemukan kedua orang tua Peter. Ayahnya
berhasil melarikan diri dari Rangoon setelah berjalan kaki sejauh 1.500
kilometer menuju Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari serangan Jepang. Di
sana, ia menderita malaria tropis yang parah dan harus dirawat sebelum akhirnya
dipindahkan ke Quetta, Pakistan, untuk bergabung dengan Komando Staf Inggris.
Perang
membawa kedua orang tua Carey ke berbagai belahan dunia yang berbeda, namun
mereka akhirnya dipersatukan oleh takdir. Di Quetta, ayah Carey bertemu dengan
ibu Carey, yang saat itu bekerja sebagai pustakawan di sana. Kisah mereka
adalah perpaduan antara keberanian, ketahanan, dan kekuatan cinta di tengah
kekacauan perang.
Kehidupan di Indonesia: Dari Pengamat Menjadi Bagian
dari Sejarah
Setelah
berbagai peristiwa dramatis selama Perang Dunia II, kehidupan orang tua Carey
terus berlanjut dengan perpindahan mereka ke berbagai tempat di dunia. Namun,
salah satu tempat yang menjadi bagian penting dari perjalanan hidup Peter Carey
adalah Indonesia. Bagaimana bisa seorang yang lahir di Burma dan memiliki akar
keluarga di Inggris dan China akhirnya menemukan rumah di Indonesia?
Jawabannya
terletak pada minat Carey terhadap sejarah dan perannya sebagai seorang
akademisi. Sejak masa mudanya, Carey tertarik untuk mempelajari lebih dalam
tentang sejarah kolonialisme, perjuangan kemerdekaan, dan dinamika politik di
Asia Tenggara. Indonesia, yang baru merdeka setelah melewati masa penjajahan
Belanda dan pendudukan Jepang, menjadi pusat perhatian bagi banyak sejarawan di
seluruh dunia. Bagi Carey, Indonesia adalah negara yang menawarkan kesempatan
untuk mempelajari sejarah yang kaya dan kompleks.
Carey
mulai melakukan penelitian mendalam tentang sejarah Indonesia, khususnya
tentang tokoh-tokoh penting seperti Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan
nasional yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada awal abad ke-19.
Penelitiannya tentang Diponegoro dan perjuangan kemerdekaan Indonesia
menjadikannya salah satu indonesianis paling terkemuka di dunia.
Bukan
hanya sebagai peneliti, Carey juga terlibat secara langsung dalam dinamika
sosial dan budaya Indonesia. Ia sering kali berbicara di berbagai forum
internasional tentang pentingnya memahami sejarah Indonesia dari sudut pandang
lokal, bukan dari perspektif kolonial yang selama ini mendominasi narasi
sejarah global.
Warisan Petualangan dan Dedikasi Keluarga
Kisah
hidup Peter Carey adalah cerminan dari warisan keluarganya. Kedua orang tuanya,
yang menjalani hidup sebagai petualang di berbagai belahan dunia, mewariskan
kepada Carey rasa ingin tahu yang mendalam tentang dunia. Kehidupan mereka yang
penuh dengan perpindahan dan pengalaman internasional memberi Carey perspektif
global yang ia bawa ke dalam setiap penelitian dan karyanya.
Namun, di
balik semua itu, Carey juga mewarisi semangat ketahanan dari orang tuanya.
Ayahnya, yang bertahan hidup dari malaria tropis dan pelarian yang menantang di
Burma, serta ibunya yang terus maju meskipun kehilangan suami pertamanya,
menanamkan dalam diri Carey nilai-nilai keberanian, ketekunan, dan dedikasi.
Kesimpulan: Menyatu dengan Sejarah
Dari
Burma hingga Indonesia, perjalanan hidup Peter Carey adalah bukti nyata
bagaimana sejarah individu sering kali terkait erat dengan sejarah dunia yang
lebih luas. Melalui kisah keluarganya, kita bisa melihat bagaimana
peristiwa-peristiwa besar seperti Perang Dunia II, kolonialisme, dan perjuangan
kemerdekaan memengaruhi kehidupan pribadi seseorang dan membentuk jalur hidup
yang unik.
Bagi
Peter Carey, Indonesia bukan hanya tempat penelitian akademis, tetapi juga
rumah kedua yang memberinya peluang untuk terlibat langsung dalam narasi
sejarah bangsa ini. Sebagai seorang sejarawan, ia tidak hanya mencatat
peristiwa, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan sejarah itu sendiri.
Dengan
memahami latar belakang dan perjalanan hidup Carey, kita bisa lebih menghargai
karya-karya dan kontribusinya dalam mendokumentasikan sejarah Indonesia. Ini
adalah kisah tentang bagaimana seorang individu, dengan latar belakang yang
kaya dan beragam, dapat menyatu dengan sejarah suatu bangsa dan membantu
memperkenalkan cerita-cerita pentingnya ke dunia.
Penulis
Sumarta
Sumber
https://youtu.be/rc5MI1qSMBU