Deklarasi Relawan Santri Milenial Indramayu: Dukungan dan Harapan Menuju Indramayu Bermartabat
Dukungan dan Harapan Menuju Indramayu Bermartabat
Deklarasi Kemenangan: Santri Milenial Bergerak untuk Masa Depan
Acara deklarasi dukungan yang berlangsung pada Kamis, 28 September, menjadi penanda bahwa santri di Indramayu, terutama generasi milenial, ingin berperan lebih aktif dalam pemerintahan daerah. Dalam suasana yang penuh khidmat, doa bersama mengiringi acara yang dihadiri oleh calon bupati Nina Agustina (N) dan wakilnya, Lucky Hakim. Pasangan ini memang tengah menjadi pusat perhatian dalam kontestasi politik lokal, dengan janji-janji perubahan menuju Indramayu yang lebih baik dan bermartabat.
Deklarasi ini bukan sekadar formalitas dukungan, melainkan inisiatif yang sepenuhnya digagas oleh para santri milenial. Mulai dari konsep acara hingga pelaksanaannya, semuanya diatur oleh relawan yang berasal dari kalangan santri itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa santri tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika politik, tetapi juga ingin ikut serta dalam proses perubahan yang lebih besar, khususnya dalam kebijakan yang menyentuh dunia pesantren.
Menurut salah satu perwakilan Relawan Santri Milenial Indramayu, santri tidak boleh hanya menjadi simbol, tetapi juga harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal peningkatan sumber daya manusia (SDM) dari pemerintah daerah. "Jangan sampai kehadiran santri ini hanya sebatas nama atau pelengkap, tetapi yang paling penting adalah kualitas SDM-nya," ujar perwakilan tersebut.
Empati Pasangan Calon terhadap Dunia Pesantren
Salah satu alasan kuat mengapa Relawan Santri Milenial Indramayu memberikan dukungan kepada pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim adalah rasa empati yang ditunjukkan pasangan ini terhadap dunia pesantren dan santri. Menurut mereka, pasangan tersebut memiliki perhatian khusus terhadap kebutuhan pesantren, terutama dalam hal pendidikan dan pembangunan infrastruktur yang mendukung keberlangsungan pesantren di Indramayu.
Sebagai seorang putri dari tokoh nasional dan mantan Kapolri, Nina Agustina dikenal memiliki rekam jejak dalam dunia pemerintahan. Sementara itu, Lucky Hakim, seorang aktor dan politisi, membawa sentuhan yang lebih populis, yang mampu merangkul berbagai kalangan, termasuk para santri. Relawan santri menilai pasangan ini adalah calon yang paling tepat untuk memimpin Indramayu, mengingat empati yang mereka tunjukkan terhadap dunia pesantren dan santri.
"Di antara beberapa calon, yang paling punya empati dan rasa memiliki terhadap pesantren dan santri itu adalah ibu Nina dan bapak Lucky," ujar seorang santri dalam acara deklarasi tersebut. Dukungan yang diberikan ini tidak hanya berhenti pada simbolis, tetapi juga diiringi oleh harapan-harapan besar bahwa pemerintahan yang akan datang dapat lebih memperhatikan pesantren dan santri dalam berbagai kebijakannya.
PR Besar Indramayu: Infrastruktur, Kesehatan, dan Pendidikan
Selain perhatian khusus terhadap dunia pesantren, ada banyak pekerjaan rumah (PR) lain yang harus diselesaikan untuk mewujudkan visi Indramayu yang bermartabat. Dalam kesempatan tersebut, Nina Agustina juga menyinggung beberapa masalah yang masih menjadi prioritas di masa mendatang, seperti infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, serta kawasan industri dan lapangan pekerjaan.
Nina mengakui bahwa masih ada beberapa bagian dari infrastruktur jalan di Kabupaten Indramayu yang perlu diperbaiki, meskipun progress yang ada sudah mencapai sekitar 80%. Namun, ia berkomitmen bahwa pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan hingga seluruh wilayah mendapatkan akses jalan yang memadai.
Di sektor pendidikan, Nina juga menegaskan pentingnya dukungan bagi pondok pesantren. Dalam hal ini, pemerintah daerah di masa depan diharapkan dapat memberikan anggaran yang memadai untuk mendukung pembangunan pesantren. "Kami sudah menjalankan program pemberian bantuan sebesar Rp 50 juta kepada masjid-masjid Jami dan juga memberikan insentif kepada imam dan marbot sebesar Rp 1 juta per orang," ungkap Nina.
Program-program tersebut diharapkan akan berlanjut, terutama dengan fokus pada pendidikan pesantren yang merupakan salah satu pilar penting dalam masyarakat Indramayu. Nina juga menekankan bahwa meskipun pemerintah tidak bisa sepenuhnya membiayai semua kebutuhan pesantren, namun akan tetap ada kontribusi dari pemerintah daerah untuk mendukung keberlanjutan pembangunan pesantren.
Membangun Lapangan Pekerjaan melalui Kawasan Industri
Selain pendidikan dan infrastruktur, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indramayu adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Kawasan industri yang ada di Indramayu perlu dikembangkan dengan lebih baik agar mampu menyerap tenaga kerja lokal. Dalam visi Indramayu Bermartabat, penciptaan lapangan pekerjaan menjadi prioritas, terutama dalam memberikan solusi bagi pengangguran di kalangan muda.
Nina Agustina dan Lucky Hakim berkomitmen untuk mengembangkan kawasan industri di Indramayu dengan lebih maksimal. Mereka melihat potensi besar dari kawasan ini sebagai salah satu pusat ekonomi di Pantura Jawa Barat, yang dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Indramayu Bermartabat: Visi Masa Depan
Deklarasi dukungan dari santri milenial ini menunjukkan bahwa ada harapan besar dari kalangan pesantren terhadap perubahan di Kabupaten Indramayu. Dengan program-program yang menjanjikan, pasangan calon Nina Agustina dan Lucky Hakim diharapkan dapat membawa Indramayu ke arah yang lebih baik.
Namun, tantangan besar masih menanti. Pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta penciptaan lapangan pekerjaan menjadi PR yang harus segera diselesaikan oleh pemerintahan yang akan datang. Dukungan dari kalangan santri ini menunjukkan bahwa komunitas pesantren memiliki peran penting dalam membangun Indramayu yang lebih bermartabat.
Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk santri, Indramayu diharapkan dapat bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Deklarasi ini bukan hanya simbol dukungan, tetapi juga menjadi cerminan harapan besar bahwa pemerintahan yang baru akan memperhatikan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dan menciptakan perubahan yang nyata.
Editor
sm Indramayutradisi