Kabinet Game-Changer Prabowo: Spekulasi, Tawar-Menawar Politik, dan Peran Jokowi

Spekulasi, Tawar-Menawar Politik, dan Peran Jokowi



Setelah pemilihan presiden yang ketat, spekulasi mengenai susunan kabinet Prabowo Subianto mulai memanas. Berbagai narasumber dalam diskusi yang tersebar mengungkapkan beberapa poin penting tentang tawar-menawar yang sedang berlangsung di belakang layar. Seperti kebiasaan dalam politik Indonesia, pembagian kursi menteri menjadi agenda utama yang mencerminkan dinamika politik yang rumit. Salah satu isu utama yang diangkat adalah keinginan Prabowo untuk mengajak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masuk dalam koalisinya dengan menawarkan lima kursi menteri.

Tawaran yang dikabarkan lebih besar dari yang diterima Partai Golkar itu tidak berjalan mulus. Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan saat ini, memberikan masukan kepada Prabowo untuk tidak terlalu royal dalam memberikan kursi kepada partai-partai yang bukan merupakan bagian dari koalisi awal. Dalam rapat terakhir, Jokowi mengajukan usulan empat menteri untuk PDIP, meskipun sebelumnya ia sempat menawarkan lebih dari itu. Dengan tawaran empat kursi, PDIP tetap menjadi pemain penting, meskipun tidak mendapatkan tempat sebanyak yang diinginkan.

Tokoh-Tokoh Penting dalam Kabinet

Beberapa nama besar mulai mencuat dalam bursa kandidat menteri. Di antaranya adalah Tito Karnavian, Erick Thohir, dan Pratikno. Nama Tito Karnavian, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, disebut-sebut ingin mempertahankan posisinya atau bahkan naik ke posisi Menkopolhukam. Sementara itu, Erick Thohir yang berhasil memimpin Kementerian BUMN dikabarkan akan beralih ke posisi Menko Maritim dan Investasi, menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun, spekulasi mengenai posisi Erick tidak berhenti di situ. Banyak pihak yang berusaha mempertahankan Erick di posisi BUMN, termasuk Rosan Roeslani yang konon dijanjikan posisi penting oleh Prabowo. Ini menimbulkan ketegangan tersendiri, mengingat Rosan juga dianggap sebagai figur kuat dalam dunia politik dan bisnis.

Pratikno, yang selama ini dekat dengan Jokowi, diisukan akan mendapatkan jabatan di bidang pendidikan. Kendati demikian, spekulasi ini belum bisa dipastikan, mengingat jabatan menteri pendidikan seringkali diisi oleh tokoh-tokoh yang berlatar belakang akademis atau memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan.

PSI dan Perindo: Partai-Partai Kecil dalam Pusaran Politik

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang meskipun gagal lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024, masih mendapatkan peluang untuk mendapatkan satu kursi menteri. PSI dikenal sebagai partai anak muda yang mengklaim memiliki banyak tokoh muda dalam jajaran anggotanya. Salah satu posisi yang kemungkinan akan diberikan kepada PSI adalah Menteri Pemuda dan Olahraga, meskipun masih ada kompetitor lain yang mengincar posisi tersebut.

Sementara itu, Partai Perindo juga tidak ketinggalan dalam kontestasi kabinet. Hary Tanoesoedibjo, ketua umum partai ini, dikabarkan mengirimkan pesan kepada Prabowo untuk memberikan selamat atas kemenangan pilpresnya. Dalam pesan tersebut, Hary mengungkapkan dukungannya yang sudah lama kepada Prabowo, termasuk kontribusi finansial dalam bentuk iklan di media miliknya, MNC Group. Spekulasi beredar bahwa dukungan ini memiliki pamrih berupa harapan agar Perindo mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet.

Namun, hingga saat ini, belum ada respons resmi dari Prabowo mengenai permintaan Hary Tanoe. Beberapa pengamat politik mencurigai adanya hambatan psikologis yang menghalangi Prabowo untuk segera merespons, terutama karena Perindo sempat mendukung Ganjar Pranowo pada tahap awal Pilpres 2024. Meski demikian, komunikasi antara Prabowo dan Hary terus berlanjut, dan tidak menutup kemungkinan Perindo akan mendapatkan bagian dalam kabinet.

Peran Jokowi dalam Kabinet Prabowo

Jokowi, meskipun tidak lagi menjabat sebagai presiden setelah Prabowo dilantik, tetap memiliki peran penting dalam penyusunan kabinet. Prabowo dan timnya terus berkonsultasi dengan Jokowi, terutama dalam menentukan kementerian mana yang akan dipecah atau digabungkan. Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemungkinan akan dipecah menjadi dua kementerian terpisah, sementara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berpotensi digabungkan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Salah satu agenda utama yang dititipkan oleh Jokowi kepada Prabowo adalah melanjutkan proyek ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur. Meskipun Prabowo kabarnya tidak sepenuhnya setuju dengan proyek ini, dia berjanji untuk melanjutkannya demi menjaga hubungan baik dengan Jokowi. Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi Prabowo dalam melanjutkan proyek ini, yaitu bagaimana menjalankan proyek IKN tanpa menggunakan APBN, mengingat anggaran negara semakin ketat.

Harapan Kabinet Zaken dan Tantangan Politik

Banyak pihak yang berharap kabinet Prabowo akan diisi oleh para profesional non-partisan, atau yang sering disebut sebagai zaken kabinet. Namun, realitas politik seringkali berbeda dengan harapan. Sejak era Jokowi, upaya untuk membentuk kabinet profesional yang terbebas dari kepentingan politik praktis selalu terbentur oleh kenyataan bahwa partai politik tetap memegang peran dominan dalam menentukan arah kebijakan.

Kondisi ini juga diperparah oleh kenyataan bahwa banyak menteri yang tersangkut kasus korupsi selama pemerintahan Jokowi. Hal ini menjadi bukti bahwa keberadaan menteri dari kalangan profesional sekalipun tidak menjamin bersihnya pemerintahan dari praktik korupsi. Bahkan, beberapa akademisi yang diharapkan menjadi penjaga integritas demokrasi justru terlibat dalam skandal politik yang merusak sistem demokrasi di Indonesia.

Kesimpulan: Masa Depan Kabinet Prabowo

Dengan segala spekulasi yang ada, kabinet Prabowo akan menghadapi tantangan besar dalam memenuhi ekspektasi publik. Tawar-menawar politik yang melibatkan partai-partai besar dan kecil, serta peran Jokowi dalam penentuan kebijakan, menjadi faktor utama yang akan menentukan arah pemerintahan Prabowo ke depan. Meskipun banyak pihak berharap Prabowo dapat membentuk kabinet yang kuat dan profesional, realitas politik Indonesia menunjukkan bahwa kompromi dan kepentingan partai tetap menjadi kunci dalam penyusunan kabinet.

Akan menarik untuk melihat bagaimana Prabowo mengatasi tekanan dari berbagai pihak dan apakah ia mampu mewujudkan kabinet yang benar-benar membawa perubahan bagi Indonesia. Dalam beberapa bulan ke depan, publik akan terus memantau perkembangan ini dengan penuh harapan dan skeptisisme.

Sumber

https://youtu.be/1eZVMgnfWTU

 

Editor

sm Indramayutradisi

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel