Kisah Mistis di Balik Mobil Pinjaman

Kisah Aneh Kang Bagas dan Bu Mawar Bagian 2 (Kedua)



Dari Keberuntungan Hingga Kehilangan

Suatu hari, sebuah cerita tak terduga terjadi saat seorang pria yang namanya tidak disebutkan dalam kisah ini mengalami peristiwa aneh setelah meminjamkan mobilnya. Kisah ini bukanlah cerita tentang kesuksesan biasa, melainkan serangkaian kejadian ganjil yang membuatnya bertanya-tanya tentang kenyataan di sekitarnya, bahkan melibatkan elemen mistis yang berkaitan dengan Gunung Kawi—lokasi yang dikenal dengan praktik-praktik gaib dan tumbal.

Awal Kejadian: Mobil yang Tiba-tiba Dipinjam

Semua bermula ketika seorang pria dipinjam mobilnya oleh seseorang yang ia kenal. Anehnya, orang tersebut tidak mengungkapkan kepada siapa ia berbicara atau memberitahu siapa pun tentang pinjaman itu. Ini membuat si pemilik mobil merasa bingung, terutama karena ia tidak memiliki saudara yang tahu bahwa ia memiliki mobil. Satu-satunya orang yang mengetahui hal ini hanyalah ibunya. "Siapa yang memberi tahu orang tersebut kalau saya punya mobil?" pikirnya. Walaupun kebingungan, ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya dan kembali ke rumah.

Namun, semakin hari, semakin banyak orang yang datang untuk meminjam mobilnya, bahkan menawarkan uang sebagai gantinya. "Saya bayar sekian untuk sewa sehari," kata salah seorang dari mereka. Ini membuatnya heran, karena ia bukan seorang sopir rental dan tidak pernah memasang iklan apapun untuk menyewakan mobilnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai merasa "keenakan." Uang datang dengan mudah, dan ia pun mulai mengabaikan pekerjaannya karena merasa sudah cukup dengan pendapatan dari mobil tersebut.

Keanehan Mulai Terjadi

Tidak terasa, sudah beberapa bulan berlalu sejak ia meminjamkan mobilnya. Dalam benaknya, ia teringat kepada seorang wanita bernama Ibu Bunga, yang beberapa bulan sebelumnya memberikan sejumlah uang tanpa kabar lebih lanjut. "Kenapa Ibu Bunga tidak pernah menelepon saya lagi?" pikirnya. Dengan penasaran, ia memutuskan untuk menghubungi Ibu Bunga.

Ketika teleponnya diangkat, yang menjawab adalah suara perempuan lain. Bukan Ibu Bunga. "Maaf, ini dengan siapa?" tanya pria tersebut. Suara di seberang menjawab bahwa Ibu Bunga sudah tidak ada. Perempuan itu mengajak pria tersebut untuk datang ke rumah orang tuanya jika ia ingin tahu lebih lanjut. Ini semakin membingungkan si pria, namun rasa penasarannya mendorongnya untuk pergi ke rumah orang tua Ibu Bunga.

Sesampainya di sana, ia disambut oleh seorang perempuan muda dan seorang pria tua. Setelah berbasa-basi, ia pun bertanya, "Di mana Ibu Bunga?" Namun yang terjadi kemudian adalah keheningan. Kedua orang tersebut tertunduk, tampak berat hati untuk menjawab. Ketika pria itu bertanya lagi, barulah akhirnya mereka mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan. "Sebenarnya, Ibu Bunga sudah meninggal dunia," jawab mereka.

Gunung Kawi dan Perjanjian Tumbal

Cerita semakin aneh. Ternyata, setelah kepergian Ibu Bunga ke Gunung Kawi, ia melakukan perjanjian dengan seorang juru kunci tanpa sepengetahuan si pria. Dalam perjanjian tersebut, diyakini bahwa tumbal harus diberikan, dan sayangnya, orang yang menjadi tumbal adalah ibu dari Ibu Bunga sendiri.

Benar saja, tidak lama setelah itu, ibunya meninggal dunia, dan kemudian diikuti oleh Ibu Bunga. Kejadian ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada hal gaib yang terjadi. Si pria mulai mengingat kembali tentang ritual di Gunung Kawi dan bagaimana banyak orang meyakini adanya tumbal yang harus diberikan sebagai bagian dari perjanjian untuk kekayaan atau keberuntungan.

Tetangga Ibu Bunga bahkan bercerita bahwa sejak kematian ibunya, Ibu Bunga tidak pernah lagi terlihat bergaul dengan orang-orang. Rumahnya sunyi, meskipun sesekali ada tamu misterius yang datang, biasanya perempuan berpakaian serba hijau—warna yang kerap diasosiasikan dengan elemen mistis.

Pencarian yang Tak Berujung

Misteri tentang ke mana perginya Ibu Bunga semakin dalam. Beberapa waktu kemudian, pria tersebut memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut, bahkan sampai mencari ke Bogor, menemui orang pintar yang mungkin bisa memberikan petunjuk. Namun, usahanya tidak membuahkan hasil. Keberadaan Ibu Bunga tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan. "Seperti hilang ditelan bumi," pikirnya.

Setelah pencarian yang panjang dan tanpa hasil, ia pun memutuskan untuk menyerah. Ia berhenti mencari Ibu Bunga, dan mencoba melupakan semuanya. Namun, ingatan tentang Ibu Bunga tidak hilang begitu saja.

Pertemuan Aneh di Bogor

Beberapa waktu kemudian, saat pria tersebut berada di Bogor, ia bertemu dengan seseorang yang tampak sangat mirip dengan Ibu Bunga. Wajahnya, posturnya, bahkan tanda lahirnya terlihat sangat mirip. Namun, ketika ditanya, wanita tersebut mengaku bernama Ibu Mawar, bukan Ibu Bunga. Meski begitu, pria itu tetap merasa bahwa wanita tersebut sebenarnya adalah Ibu Bunga yang sedang menyamar.

Penasaran, ia mengikuti Ibu Mawar hingga ke rumahnya. Namun, saat ia kembali beberapa hari kemudian untuk memastikan identitas wanita tersebut, Ibu Mawar bersikeras bahwa ia bukanlah Ibu Bunga. "Saya dari Kalimantan, bukan dari Cirebon," jawabnya. Meskipun begitu, perasaan bahwa wanita itu sebenarnya adalah Ibu Bunga terus menghantuinya.

Penutup: Sebuah Misteri yang Belum Terpecahkan

Hingga akhir kisah ini, keberadaan Ibu Bunga tetap menjadi misteri. Apakah benar ia telah menjadi korban dari perjanjian gaib di Gunung Kawi? Ataukah ia hanya menghilang untuk menjalani kehidupan baru di tempat yang jauh? Segala petunjuk tampaknya mengarah pada hal-hal yang bersifat supranatural, namun tidak ada bukti nyata yang bisa menjelaskan dengan pasti.

Kisah ini menunjukkan bagaimana kehidupan bisa tiba-tiba berubah akibat interaksi dengan hal-hal yang tidak kasat mata. Bagi sang pria, pengalaman ini menjadi pelajaran hidup yang tidak terlupakan. Apa pun yang sebenarnya terjadi, satu hal yang pasti: keberadaan Ibu Bunga dan misteri di sekelilingnya akan selalu menghantuinya.

Dengan demikian, peristiwa ini bukan hanya tentang mobil yang dipinjamkan, tetapi juga tentang sebuah perjalanan ke dalam dunia yang penuh dengan misteri dan keanehan yang melampaui logika sehari-hari. Kisah ini mungkin menjadi pengingat bahwa di dunia ini, tidak semuanya dapat dijelaskan dengan akal sehat. Ada kalanya, kita hanya bisa menerima bahwa beberapa hal memang tidak untuk dipahami.

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel