Memahami Benjolan Kemerahan yang Muncul di Kulit: Hemangioma pada Bayi Bagian 1 (Pertama)
Bayi yang baru lahir sering kali menjadi pusat perhatian dengan berbagai keunikan dan ciri khasnya, termasuk munculnya benjolan kemerahan di kulit yang dikenal sebagai hemangioma. Hemangioma adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi, namun banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami apa itu hemangioma, penyebabnya, dan kapan sebaiknya mereka berkonsultasi dengan dokter. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang hemangioma, mulai dari definisi, penyebab, faktor risiko, hingga penanganannya.
Apa Itu Hemangioma?
Definisi Hemangioma
Hemangioma merupakan benjolan kemerahan yang muncul di kulit bayi, yang
terbentuk dari kumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal dan berkumpul
menjadi satu. Menurut Puckett et al. (2016), hemangioma adalah salah satu tanda
lahir yang paling umum dan seringkali muncul pada bayi yang berusia kurang dari
18 bulan. Hemangioma dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah,
leher, dada, punggung, dan bagian lainnya.
Karakteristik Hemangioma
Hemangioma biasanya terlihat sebagai benjolan merah yang dapat berbeda
ukuran dan bentuk. Benjolan ini mungkin datar pada awalnya, tetapi bisa
membesar dan menjadi lebih menonjol seiring waktu. Pada umumnya, hemangioma
adalah kondisi jinak yang tidak bersifat kanker dan tidak membahayakan
kesehatan bayi. Namun, dalam beberapa kasus, hemangioma dapat menimbulkan
masalah, terutama jika terletak di area sensitif, seperti di dekat mata atau
saluran pernapasan.
Penyebab Hemangioma
Mekanisme Pembentukan
Penyebab pasti dari hemangioma belum sepenuhnya dipahami. Namun, kondisi ini
terjadi ketika pembuluh darah kecil tumbuh secara tidak normal dan berkumpul
menjadi satu. Pembentukan hemangioma biasanya dipicu oleh faktor genetik dan
lingkungan, meskipun belum ada bukti pasti mengenai faktor penyebab yang
spesifik.
Faktor Risiko Hemangioma
Beberapa faktor risiko telah diidentifikasi yang dapat meningkatkan
kemungkinan seorang bayi mengalami hemangioma. Faktor-faktor ini meliputi:
1. Jenis Kelamin: Bayi perempuan memiliki
kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami hemangioma dibandingkan bayi laki-laki
(Allegra et al., 2017).
2. Kelahiran Prematur: Bayi yang lahir sebelum
usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
hemangioma.
3. Gangguan Perkembangan dalam Kandungan: Jika
seorang bayi mengalami gangguan selama masa kehamilan, mereka mungkin lebih
rentan terhadap hemangioma.
4. Berat Badan Lahir Rendah: Bayi dengan berat
badan lahir yang rendah, yaitu di bawah 2500 gram, lebih berisiko mengalami
hemangioma.
5. Riwayat Keluarga: Adanya riwayat hemangioma
dalam keluarga juga dapat menjadi faktor risiko bagi bayi.
Penulis
Sumarta
Sumber Referensi:
Allegra, F., D'Urso, M. D., & Azzarello, M. (2017). Hemangiomas in Infancy: Clinical Features and Management. Pediatric Dermatology, 34(6), 657-663. https://doi.org/10.1111/pde.13211