Membangun Masa Depan Indramayu: Menjawab Tantangan Pertanian dan Pekerja Migran

 

Menjawab Tantangan Pertanian dan Pekerja Migran



Indramayu, salah satu kabupaten di Jawa Barat, memiliki peran yang sangat penting dalam sektor pertanian dan tenaga kerja migran Indonesia (PMI). Sebagai lumbung padi nasional dan pemasok tenaga kerja migran terbesar di Indonesia, Indramayu menghadapi berbagai tantangan yang perlu dijawab untuk menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakatnya. Dalam kontestasi Pilkada 2024, pasangan calon bupati dan wakil bupati Baher Kasan menawarkan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan di sektor-sektor tersebut. Bagaimana visi dan misi mereka dalam memajukan pertanian dan menanggulangi pengangguran serta meningkatkan kualitas PMI menjadi isu yang menarik untuk dibahas.

Menyikapi Tantangan Sektor Pertanian di Indramayu

Salah satu masalah utama yang dihadapi petani di Indramayu adalah fluktuasi harga gabah yang tak menentu. Setiap tahun, harga gabah mengalami naik turun yang sering kali tidak menguntungkan bagi petani. Tengkulak atau perantara yang mengambil keuntungan dari ketidakstabilan harga semakin memperparah kondisi ini. Pasangan Baher Kasan menyadari pentingnya intervensi pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah ini.

Menurut Baher Kasan, pemerintah daerah harus hadir di tengah masyarakat untuk mengelola harga gabah secara efektif. "Harga gabah tidak pernah stabil, selalu naik turun tiap tahun. Banyak tengkulak yang merajalela di mana-mana. Kami berharap pemerintah daerah bisa hadir untuk mengambil kebijakan yang berpihak kepada petani," ujar Baher Kasan dalam salah satu dialognya dengan masyarakat.

Ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus mengambil peran aktif dalam mengatur harga pasar dan mengelola rantai distribusi gabah sehingga para tengkulak tidak lagi mendominasi pasar. Dengan demikian, petani dapat memperoleh harga yang layak untuk hasil panen mereka tanpa harus khawatir terhadap jatuhnya harga sewaktu-waktu.

Di sisi lain, Baher Kasan juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem irigasi dan infrastruktur pertanian di Indramayu. Sistem irigasi yang baik akan membantu petani dalam menjaga kualitas panen, terutama dalam menghadapi perubahan iklim yang tak menentu. Ketersediaan air menjadi salah satu faktor kunci dalam produksi padi, dan Indramayu, sebagai lumbung padi nasional, harus memiliki infrastruktur yang memadai untuk memastikan keberhasilan sektor pertanian.

Selain itu, pasangan calon ini juga mencanangkan program peningkatan produktivitas petani dengan memberikan pelatihan dan akses teknologi yang lebih modern. Teknologi pertanian akan membantu petani meningkatkan hasil produksi dengan efisiensi yang lebih tinggi. Pemerintah daerah di bawah Baher Kasan nantinya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari sektor swasta maupun pusat penelitian pertanian, untuk menghadirkan inovasi yang dapat diterapkan langsung oleh para petani di Indramayu.

Menanggulangi Pengangguran dan Tantangan Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Selain pertanian, pengangguran dan migrasi tenaga kerja juga menjadi isu besar di Indramayu. Kabupaten ini dikenal sebagai pemasok PMI terbesar di Indonesia, dengan banyaknya penduduk yang memilih bekerja di luar negeri karena kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Tingginya angka pengangguran dan minimnya kesempatan kerja menjadi alasan utama banyaknya warga yang memilih menjadi PMI.

Baher Kasan menyadari bahwa salah satu kunci untuk menanggulangi pengangguran di Indramayu adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan berkualitas. Ia berkomitmen untuk bekerja sama dengan sektor swasta dan industri guna menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal. "Banyak lulusan SMA atau sarjana di Indramayu yang bingung setelah lulus, karena tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai. Pemerintah daerah harus hadir untuk memberikan solusi dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan," jelas Baher Kasan.

Salah satu langkah konkret yang diusulkan oleh pasangan ini adalah dengan meningkatkan investasi di sektor industri kreatif dan pariwisata. Indramayu memiliki potensi besar di sektor pariwisata yang belum digarap secara optimal. Dengan memanfaatkan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal, Indramayu dapat menjadi destinasi wisata yang menarik, yang pada akhirnya dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Selain itu, Baher Kasan juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan di Indramayu. Menurutnya, pendidikan yang baik harus dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja, baik di sektor pertanian, industri, maupun sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu, ia mencanangkan program pendidikan gratis mulai dari tingkat SMA hingga sarjana. "Kami akan memberikan akses pendidikan gratis agar anak-anak Indramayu bisa menuntut ilmu tanpa terkendala biaya. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang lebih kompeten dan siap kerja," kata Baher Kasan.

Program pelatihan keterampilan juga akan menjadi fokus utama pasangan ini. Melalui kerja sama dengan berbagai institusi pelatihan, Baher Kasan berencana memberikan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, lulusan pelatihan ini diharapkan tidak hanya mampu bekerja di dalam negeri, tetapi juga memiliki keterampilan yang cukup untuk bersaing di pasar kerja internasional.

Memperbaiki Nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI)

Indramayu dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah PMI terbesar di Indonesia. Banyak warga yang memilih bekerja di luar negeri karena kurangnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Namun, menjadi PMI bukan tanpa tantangan. Banyak dari mereka menghadapi berbagai masalah, mulai dari perlindungan hukum yang lemah hingga eksploitasi tenaga kerja.

Baher Kasan menyadari betapa pentingnya perlindungan bagi PMI dan berkomitmen untuk meningkatkan layanan bagi para pekerja migran, baik yang sedang bekerja di luar negeri maupun yang akan kembali ke tanah air. Salah satu program yang akan diluncurkannya adalah memberikan pelatihan khusus bagi calon PMI, agar mereka memiliki keterampilan yang lebih baik dan dapat bekerja dengan lebih aman di luar negeri.

Selain itu, Baher Kasan juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperbaiki sistem perlindungan hukum bagi PMI, termasuk memberikan pendampingan hukum bagi mereka yang mengalami masalah di negara tempat mereka bekerja. "PMI adalah pahlawan devisa. Mereka membawa pulang pendapatan besar bagi Indonesia, dan sudah sepantasnya mereka mendapatkan perlindungan yang layak dari pemerintah," kata Baher Kasan.

Di sisi lain, Baher Kasan juga ingin mengurangi ketergantungan masyarakat Indramayu terhadap pekerjaan di luar negeri. Melalui program penciptaan lapangan pekerjaan di dalam negeri, diharapkan semakin banyak warga yang memilih untuk bekerja di Indramayu daripada harus merantau ke luar negeri. "Kita ingin menciptakan Indramayu yang lebih mandiri, di mana warganya bisa bekerja dan hidup sejahtera di kampung halaman mereka sendiri," tegasnya.

Kesimpulan: Visi Membangun Indramayu yang Lebih Baik

Pasangan calon Baher Kasan menawarkan visi yang jelas untuk memajukan Indramayu, dengan fokus pada sektor pertanian, penciptaan lapangan pekerjaan, dan perlindungan pekerja migran. Melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat dan intervensi pemerintah yang aktif, Baher Kasan yakin dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Indramayu.

Dengan komitmen untuk menghadirkan pendidikan gratis, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, serta melindungi PMI, pasangan ini berharap dapat mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi oleh masyarakat Indramayu. Di tengah tantangan yang ada, mereka optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, masa depan Indramayu akan lebih cerah dan sejahtera.

Indramayu butuh pemimpin yang tidak hanya mengerti persoalan lokal, tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk membawa perubahan. Dan Baher Kasan bertekad untuk menjadi pemimpin tersebut, menghadirkan solusi untuk masalah-masalah utama seperti fluktuasi harga gabah, pengangguran, dan nasib PMI.

Penulis

Sumarta

 

 

Sumber

https://youtu.be/-9nxv_41iMc

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel