Memperkuat Kemitraan dan Kolaborasi: Hasil Pertemuan ASEAN-RRT dan Keterkaitannya dengan Negara-Negara Mitra

Hasil Pertemuan ASEAN-RRT dan Keterkaitannya dengan Negara-Negara Mitra



Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, kerja sama antarnegara menjadi sangat penting. Pertemuan antara ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) baru-baru ini menghasilkan sembilan dokumen penting yang menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang. Dalam artikel ini, kita akan membahas hasil-hasil pertemuan tersebut serta implikasinya terhadap hubungan ASEAN dengan mitra-mitranya, termasuk Jepang, Australia, India, dan Kanada.

Hasil Pertemuan ASEAN-RRT

Pertemuan ASEAN-RRT yang berlangsung tahun ini menandai 35 tahun kemitraan antara kedua pihak. Merayakan tonggak sejarah ini, ASEAN dan RRT sepakat untuk meningkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Melalui perubahan ini, diharapkan hubungan kedua pihak dapat lebih dalam dan berkelanjutan.

Dokumen Penting yang Dihasilkan

Pertemuan ini menghasilkan sembilan dokumen, di antaranya yang paling menonjol adalah terkait dengan:

  1. Pertanian Cerdas (Smart Agriculture)
  2. Pengembangan Ekosistem Digital
  3. Penanganan Perjudian Online (Online Gambling)

Dokumen-dokumen ini menegaskan komitmen ASEAN dan RRT untuk berkolaborasi dalam menangani tantangan yang ada serta memanfaatkan peluang baru dalam teknologi dan pertanian.

Poin Penting dari Pertemuan

Wakil Presiden Indonesia yang mewakili ASEAN mengangkat dua poin utama dalam pertemuan tersebut:

1.      Percepatan Transisi Energi: Wakil Presiden menyatakan bahwa ASEAN memerlukan investasi hijau antara 726 juta hingga 1 miliar USD untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, ASEAN-RRT diharapkan dapat mendorong pendanaan inklusif serta penyediaan teknologi energi bersih yang efektif.

2.      Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik: Masalah stabilitas di kawasan Indo-Pasifik menjadi sorotan utama. Wakil Presiden menekankan perlunya kolaborasi untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan yang sangat strategis ini.

Hasil Pertemuan ASEAN-Jepang

Pertemuan ASEAN-Jepang juga menghasilkan beberapa dokumen kerja sama yang penting. Dalam pertemuan ini, Wakil Presiden menekankan tiga area kerja sama utama yang menjadi prioritas:

1.      Ekonomi Hijau: Dukungan Jepang sangat diperlukan dalam hal pembiayaan inovatif dan transfer teknologi rendah karbon. Ini penting untuk memajukan upaya ASEAN dalam transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

2.      Transformasi Ekonomi Digital: Wakil Presiden berharap agar Jepang dapat membantu penguatan keterampilan masyarakat dan integrasi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) ke dalam ekosistem digital yang berkembang.

3.      Dukungan terhadap AOIP: Wakil Presiden memberikan apresiasi kepada Jepang atas dukungannya terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Pertemuan ASEAN Plus (APT)

Dalam pertemuan ASEAN Plus, Wakil Presiden kembali menekankan pentingnya kerjasama antara ASEAN, RRT, dan Jepang dalam memperkuat stabilitas dan kemakmuran kawasan. Dia menekankan perlunya untuk memperkuat mekanisme regional yang responsif dan adaptif, seperti Chiang Mai Initiative dan jalur hotline antara otoritas maritim, yang dapat membantu merespons krisis di laut.

Prioritas Kerja Sama dengan Australia

Tahun ini, Indonesia menjabat sebagai koordinator untuk kemitraan ASEAN-Australia selama periode 2024-2027. Dalam kapasitas ini, Wakil Presiden mengangkat beberapa prioritas kerja sama yang akan didorong, antara lain:

  1. Pilar Politik dan Keamanan: Memajukan upaya penanganan terorisme dan kejahatan transnasional.
  2. Pilar Ekonomi: Mendorong implementasi efektif dari berbagai perjanjian ekonomi seperti ARSEP dan ASEAN-Australia-New Zealand FTA.
  3. Pilar Sosial dan Budaya: Meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, budaya, dan kontak antar masyarakat.

Wakil Presiden juga mengingatkan pentingnya menghindari kebijakan pertahanan yang dapat memicu perlombaan senjata dan ketegangan di kawasan, serta meminta dukungan Australia terkait isu Palestina.

Kemitraan dengan India

Kemitraan ASEAN-India menjadi bagian penting dalam membangun kawasan yang damai dan makmur. Tiga bidang utama yang ditekankan adalah:

  1. Kerja Sama Maritim: Indonesia mendorong kerja sama konkret di bidang konektivitas maritim dan ekonomi biru.
  2. Ketahanan Pangan: Penguatan komitmen bersama untuk ketahanan pangan yang lebih baik dalam menghadapi krisis.
  3. Penguatan AOIP: Memastikan inisiatif Indo-Pasifik dari India mendukung inisiatif ASEAN.

Dari pertemuan ini, dihasilkan empat dokumen yang mencakup komitmen untuk memperkuat kerja sama konkret dalam kerangka Comprehensive Strategic Partnership ASEAN-India.

Kerjasama dengan Kanada

Kunjungan Indonesia ke Kanada juga berfokus pada peningkatan kerja sama ekonomi, termasuk penyelesaian perjanjian perdagangan ASEAN-Kanada. Indonesia berharap negosiasi dapat diselesaikan tahun depan. Selain itu, penekanan pada kolaborasi teknologi pertanian dan sistem pangan berkelanjutan menjadi prioritas untuk meningkatkan ketahanan pangan kawasan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pertemuan-pertemuan yang diadakan menghasilkan 31 dokumen kerja sama yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam hubungan ASEAN dengan RRT, Jepang, Australia, India, dan Kanada. Kerja sama ini mencakup berbagai isu, dari transisi energi hingga ketahanan pangan, serta pengembangan ekonomi digital.

Momen ini sangat penting untuk menegaskan kembali komitmen ASEAN dan negara-negara mitranya dalam menciptakan kawasan yang stabil, makmur, dan berkelanjutan. Dengan adanya dokumen-dokumen kerja sama yang jelas dan terukur, diharapkan setiap negara dapat bekerja sama lebih efektif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks di masa depan.

Editor

Sumarta

 

Sumber:

Keterangan Pers Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi), Laos, 10 Oktober 2024 dari www.youtube.com/@Setwapres

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel