Menjadi Ketua Tim Sukses: Tantangan dan Pengalaman di Balik Layar

 

Tantangan dan Pengalaman di Balik Layar



Menjadi ketua tim sukses (timses) dalam kontestasi politik adalah pekerjaan yang tidak mudah. Banyak orang beranggapan bahwa posisi ini penuh dengan tekanan, terutama ketika berhadapan dengan politisi-politisi besar yang sudah berpengalaman di ranah politik. Namun, bagi seorang pelawak dan komedian terkenal seperti Cak Lontong, perasaan minder atau takut kalah tidak pernah ada dalam kamusnya. Meskipun berlatar belakang seni, Cak Lontong tetap percaya diri mengambil peran sebagai ketua timses dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, mendampingi pasangan calon yang diusung, Pram dan Bang Dul.

Cak Lontong memulai ceritanya dengan sebuah senyuman, menjelaskan bahwa ia tak merasa terintimidasi meski harus berhadapan dengan politisi berpengalaman seperti Bang Riza yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta. "Yang bertarung untuk jadi gubernur kan bukan saya dengan Pak Riza, jadi buat apa saya minder?" ungkapnya dengan gaya santai. Menurutnya, rasa minder bukanlah hal yang perlu dirasakan, karena dirinya hanya mendukung calon yang sangat ia banggakan.

Pengalaman dan Kepercayaan Diri di Balik Layar

Sebagai pelawak, Cak Lontong mengakui bahwa posisinya mungkin dianggap "kurang serius" dibandingkan dengan mantan pejabat atau tokoh politik yang ada di tim lawan. Namun, ia dengan santai menanggapi hal tersebut. “Pak Riza memang pernah jadi Wakil Gubernur, dan Bu Siti Supari pernah jadi Menteri Kesehatan. Tapi, jangan salah, saya sudah sangat sering menghibur gubernur-gubernur dan menteri-menteri. Jadi, saya akrab dengan mereka. Tapi, mereka belum pernah menghibur pelawak,” candanya yang penuh dengan kepercayaan diri.

Sebagai ketua timses, Cak Lontong juga harus menghadapi berbagai tantangan dalam membawakan pesan politik dengan cara yang efektif, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat menjelang debat politik perdana. Dia mengakui bahwa tim sukses sering memberikan materi dan informasi yang berlimpah tentang strategi dan pesan kampanye, tetapi Cak Lontong lebih memilih pendekatan yang santai namun cerdas.

“Saya tahu Mas Pram memilih saya karena saya bisa menyampaikan pesan yang diharapkan kepada warga Jakarta dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diterima. Itu tugas saya. Bukan untuk memberikan materi yang berat, tapi menyampaikan dengan suasana yang gembira,” jelasnya. Menurutnya, tugas utamanya adalah memastikan pesan-pesan kampanye tersampaikan dengan baik, tetapi tetap menyenangkan dan tidak membuat suasana tegang.

Tantangan dan Pengalaman di Jakarta

Sebagai penduduk Jakarta yang sudah lama tinggal di ibu kota, Cak Lontong merasa tidak asing dengan permasalahan kota ini. Meskipun secara resmi ia masih memiliki KTP Surabaya, namun ia sudah menetap di Jakarta sejak lama. Salah satu pengalaman pribadinya terkait banjir di daerah tempat tinggalnya di Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia bercerita bagaimana dulu banjir menjadi langganan di daerah tersebut, namun berkat perubahan yang dibawa oleh gubernur yang baru, daerahnya berhasil bebas banjir. Perubahan itu dirasakan langsung olehnya dan menjadi salah satu bukti nyata bahwa pemimpin yang baik dapat membawa perubahan.

“Dulu banjir itu seperti hal yang biasa. Bahkan saking seringnya banjir datang, kami sampai seperti menunggu-nunggu, kalau tidak datang malah heran,” katanya. Pengalaman tersebut menjadi bukti bagi Cak Lontong bahwa perubahan di Jakarta bisa terjadi, dan itu tergantung pada pemimpin yang dipilih.

Cak Lontong juga mengingatkan bahwa Jakarta adalah kota yang tidak bisa dipimpin oleh sembarang orang. Dia mengungkapkan bahwa banyak hal yang perlu diperbaiki di Jakarta, dan setiap solusi yang diambil tidak selalu berarti masalah akan hilang sepenuhnya. "Setiap solusi pasti membawa masalah baru. Ketika kita punya handphone, kita merasa komunikasi jadi lebih mudah, tapi ternyata ada masalah lain yang muncul, seperti kecanduan gadget atau dampak sosial lainnya," ungkapnya.

Dengan analogi tersebut, Cak Lontong menyampaikan bahwa memilih pemimpin Jakarta harus dilakukan dengan serius, karena masalah di kota ini selalu berkembang dan perlu pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah secara berkelanjutan.

Seni dalam Politik

Sebagai seorang seniman, Cak Lontong merasa ada keuntungan tersendiri dalam menjalankan tugas sebagai ketua timses. Berasal dari dunia hiburan, dia memiliki keahlian dalam membuat suasana lebih cair dan menyenangkan, sebuah aspek yang menurutnya penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. "Tugas saya adalah membuat suasana kampanye menjadi menyenangkan, tetapi tetap pada jalur yang benar. Dengan begitu, pesan-pesan yang disampaikan akan lebih efektif diterima oleh masyarakat," jelasnya.

Cak Lontong juga menekankan bahwa sebagai seniman, ia punya kepekaan dalam berinteraksi dengan masyarakat luas. Ketika mengikuti pertemuan dengan warga atau organisasi seperti Dewan Kesenian Jakarta, ia semakin yakin bahwa pasangan calon yang diusungnya tahu betul apa yang harus dilakukan untuk Jakarta. "Mas Pram dan Bang Dul tahu betul apa yang akan mereka lakukan untuk Jakarta, dan saya sebagai orang seni merasa semakin yakin bahwa perubahan yang diinginkan bisa tercapai," tuturnya.

Kesimpulan: Tidak Semua Solusi Menyelesaikan Masalah

Menutup pembicaraannya, Cak Lontong memberikan sebuah pesan penting tentang kompleksitas memimpin Jakarta. Menurutnya, meskipun suatu masalah sudah diberikan solusi, selalu ada tantangan baru yang muncul. “Masalah itu selalu mutakhir. Kita tidak bisa berhenti menyelesaikan masalah, karena selalu ada hal baru yang muncul. Dan saya yakin, Mas Pram dan Bang Dul adalah orang yang tepat untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.”

Dengan gaya bicara yang santai, penuh humor, tetapi tetap bermakna, Cak Lontong berhasil menyampaikan pesan penting tentang pentingnya memilih pemimpin yang tepat untuk Jakarta. Sebagai ketua timses, ia menegaskan bahwa perannya bukan hanya mendukung, tetapi juga memastikan bahwa warga Jakarta bisa merasakan suasana kampanye yang positif dan penuh harapan.

Dengan pengalaman panjangnya di dunia seni dan interaksinya dengan berbagai kalangan masyarakat, Cak Lontong optimistis bahwa pasangan calon yang ia dukung akan mampu membawa perubahan yang signifikan bagi Jakarta. "Jakarta itu jangan main-main lah memilih pemimpin. Kota ini perlu pemimpin yang benar-benar tahu apa yang harus dilakukan," tutupnya.

Penulis

Sumarta

 

Sumber

https://youtu.be/cnIE-dnXzmE

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel