Menjaga Perdamaian dan Stabilitas: Refleksi Pertemuan ASEAN Plus dalam Konteks Global
Refleksi Pertemuan ASEAN Plus dalam Konteks Global
Dalam era
ketidakpastian yang melanda dunia saat ini, pentingnya menjaga perdamaian dan
stabilitas kawasan semakin mendesak. Pertemuan ASEAN dengan mitra strategisnya
seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Korea Selatan, Jepang, Australia,
India, dan Kanada, yang berlangsung dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT), menegaskan komitmen untuk mendorong kerjasama yang lebih erat demi
tercapainya tujuan tersebut. Artikel ini akan menguraikan pesan-pesan krusial
yang disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia serta membahas aspek-aspek
penting dari setiap pertemuan.
KTT ASEAN: Serangkaian Pertemuan Penting
Hari yang
panjang dan padat kegiatan ini dimulai dengan pertemuan ASEAN dengan RRT,
dilanjutkan dengan diskusi dengan Korea Selatan, Jepang, serta ASEAN Plus 3.
Selanjutnya, agenda pertemuan berlanjut dengan Australia, India, dan Kanada.
Dalam setiap pertemuan, Pak Wakil Presiden tidak henti-hentinya menekankan
pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pesan Perdamaian yang Konsisten
Di tengah
meningkatnya ketegangan global, Pak Wapres menekankan bahwa perdamaian adalah
sesuatu yang harus diupayakan secara aktif. Pesan ini mencerminkan kesadaran
akan situasi dunia yang semakin tidak menentu, di mana konflik dan perang
semakin marak di berbagai belahan dunia. Dalam konteks ini, dialog dan
komunikasi yang berkesinambungan antara negara-negara ASEAN menjadi semakin
krusial. Budaya bicara dan diskusi yang terus dibangun oleh ASEAN diharapkan
dapat berkontribusi signifikan terhadap upaya menjaga perdamaian di kawasan.
Kerja Sama Ekonomi: Menjaga Pertumbuhan di Tengah
Ketidakpastian
Selain
pesan perdamaian, Pak Wapres juga menyoroti prioritas kerja sama ekonomi dengan
negara-negara mitra. Salah satu isu utama yang diangkat adalah ASEAN Outlook on
the Indo-Pacific, yang menjadi pedoman dalam merumuskan kebijakan luar negeri
negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama di bidang ekonomi, khususnya dalam
transisi energi dan ketahanan pangan, menjadi fokus utama yang harus terus
dikembangkan.
Mendorong Investasi dan Kerja Sama Energi
Pak
Wapres menegaskan bahwa kerja sama ekonomi tidak hanya akan memperkuat posisi
ASEAN sebagai epicentrum pertumbuhan, tetapi juga meningkatkan daya saing
kawasan. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan peluang investasi yang
lebih besar, terutama dalam sektor energi terbarukan. Pada setiap pertemuan,
pentingnya transisi energi diangkat, dengan penekanan pada investasi hijau yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Isu Palestina: Suara untuk Keadilan
Satu isu
yang tidak kalah penting yang terus disuarakan oleh Pak Wapres adalah pengakuan
terhadap Palestina. Dalam setiap pertemuan dengan Korea Selatan, Jepang, dan
Australia, beliau menyerukan agar negara-negara tersebut segera mengakui
kedaulatan Palestina. Pesan ini mencerminkan komitmen Indonesia sebagai negara
yang mendukung keadilan bagi rakyat Palestina, di tengah berbagai tantangan
geopolitik yang ada.
Rincian Pertemuan ASEAN Plus
Pertemuan dengan RRT: Memperkuat Kerja Sama Ekonomi
Dalam
pertemuan dengan RRT, Pak Wapres mencatat bahwa meskipun banyak ketidakpastian
yang melanda, perdagangan antara ASEAN dan RRT terus meningkat, mencapai angka
702 miliar USD pada tahun lalu. Untuk menjaga momentum ini, beliau menekankan
tiga hal utama:
- Menjaga Perdamaian dan
Stabilitas:
Kerja sama ASEAN dan RRT harus berfokus pada upaya menjaga perdamaian dan
stabilitas di kawasan. Hal ini mencakup dukungan terhadap trilateral
meeting antara RRT, Jepang, dan Korea Selatan yang diadakan pada bulan
Mei, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antarnegara.
- Resolusi Sengketa Laut Cina
Selatan:
Dalam konteks sengketa di Laut Cina Selatan, Pak Wapres menyerukan
pentingnya menyelesaikan permasalahan ini melalui dialog dan negosiasi.
Beliau menekankan perlunya menerapkan hukum internasional, terutama UNCLOS
1982, serta mereaktivasi jalur komunikasi antara pejabat RRT dan ASEAN.
- Penguatan Kemitraan Inklusif
dan Berkelanjutan: Kerja sama yang inklusif dan berkelanjutan
menjadi kunci untuk memperkuat hubungan ekonomi antara ASEAN dan RRT. Pak
Wapres menyambut baik negosiasi peningkatan perjanjian perdagangan
ASEAN-RRT menjadi ACFTA 3.0, yang tidak hanya memperbarui komitmen lama,
tetapi juga mengedepankan dukungan bagi UMKM serta sektor-sektor baru
seperti ekonomi hijau dan digital.
Pertemuan ASEAN dengan ROK: Memperingati 35 Tahun
Kemitraan
Di dalam
pertemuan ASEAN dengan Republik Korea (ROK), yang merayakan 35 tahun kemitraan,
Pak Wapres mengangkat dua poin utama:
- Percepatan Transisi Energi: Pak Wapres menekankan
pentingnya investasi hijau, dengan kebutuhan mencapai 726 juta hingga 1
miliar USD. Kerja sama dalam hal pendanaan inklusif dan penyediaan
teknologi energi bersih menjadi fokus utama.
- Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik: Sekali lagi, stabilitas
kawasan menjadi topik yang ditekankan. Dalam pertemuan ini, ASEAN dan ROK
sepakat untuk meningkatkan status kemitraan menjadi Comprehensive
Strategic Partnership (CSP), yang diharapkan dapat memperkuat kerjasama di
berbagai sektor.
Kesimpulan: Menghadapi Tantangan Global dengan
Kerja Sama
Melalui
serangkaian pertemuan ini, jelas bahwa komitmen untuk menjaga perdamaian dan
stabilitas kawasan, serta mendorong kerja sama ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, menjadi landasan bagi negara-negara ASEAN dan mitra
strategisnya. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, terutama situasi
global yang tidak menentu, penting bagi negara-negara di kawasan untuk terus
berkolaborasi demi tercapainya tujuan bersama.
Dengan
demikian, harapan untuk menciptakan kawasan yang damai dan stabil tidak hanya
menjadi aspirasi, tetapi juga harus diupayakan melalui dialog, kerja sama, dan
tindakan nyata. Pertemuan-pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat
fondasi hubungan antarnegara, dan peran Indonesia sebagai jembatan penghubung
di kawasan semakin diperkuat.
Artikel
ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai hasil analisis dari serangkaian
pertemuan yang berlangsung, serta menekankan pentingnya pesan-pesan perdamaian
dan stabilitas yang disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia. Melalui dialog
dan kerja sama yang berkesinambungan, diharapkan kawasan ASEAN dapat terus
berkembang sebagai epicentrum pertumbuhan yang berkelanjutan.
Editor
Sumarta
Sumber: