Menuju Kota Global: Mewujudkan Janji Politik untuk Infrastruktur yang Berkelanjutan
Mewujudkan Janji Politik untuk Infrastruktur
yang Berkelanjutan
Dalam sebuah dialog yang menarik tentang masa depan Jakarta, pembicaraan ini
menggugah kesadaran akan tantangan yang dihadapi kota metropolitan ini,
terutama dalam hal infrastruktur, lingkungan, dan janji politik. Perbincangan
ini menjadi penting ketika kita mencoba memahami langkah-langkah yang harus
diambil untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang tidak hanya indah di
atas kertas tetapi juga berfungsi secara efektif bagi warganya.
Telepon untuk Perbaikan Jalan
Salah satu contoh inovasi yang menginspirasi datang dari Malaysia, di mana
setiap tiang lampu merah dilengkapi dengan nomor telepon yang dapat dihubungi
jika ada kerusakan jalan. Konsep ini sangat sederhana namun sangat efektif.
Warga dapat langsung melaporkan masalah kepada pihak berwenang yang bertanggung
jawab untuk perbaikan, dan mereka akan segera datang. Ini adalah langkah kecil
yang memiliki dampak besar dalam meningkatkan responsibilitas pemerintah
terhadap masalah infrastruktur.
Di sisi lain, di Jakarta, masalah infrastruktur sering kali terabaikan.
Setiap persimpangan di Jakarta tampak dipenuhi dengan iklan-iklan jasa, mulai
dari jasa penebangan pohon hingga jual beli rumah. Namun, masalah yang lebih
mendesak, seperti kabel listrik yang menjuntai dan infrastruktur jalan yang
tidak terawat, sering kali diabaikan. Keberadaan kabel yang tidak tertata rapi
ini berpotensi menyebabkan kecelakaan, bahkan beberapa insiden yang telah
terjadi telah mengakibatkan cedera serius.
Pengalaman menyakitkan yang dialami seorang mahasiswa, yang mengalami cedera
parah akibat kabel yang tergantung rendah, menunjukkan betapa pentingnya
perhatian terhadap detail infrastruktur kota. Hal ini menggambarkan bahwa
Jakarta masih jauh dari predikat sebagai kota global yang modern dan aman.
Menilai Visi Misi Calon Pemimpin
Dalam diskusi ini, pentingnya visi misi dari calon pemimpin Jakarta sangat
ditekankan. Banyak kandidat memiliki pernyataan yang bagus dan terukur, tetapi
bagaimana mereka akan mewujudkannya? Menyusun rencana tindakan yang jelas dan
dapat diukur untuk menyelesaikan masalah, seperti kemacetan dan banjir,
sangatlah penting. Salah satu saran yang menarik adalah untuk mencetak semua
janji politik dalam bentuk poster yang mudah dibaca dan menempel di
tempat-tempat publik. Ini bukan hanya untuk memudahkan warga mengingat
janji-janji tersebut, tetapi juga untuk memberikan aksesibilitas kepada mereka
untuk menuntut pertanggungjawaban.
Salah satu contoh konkret dari visi ini adalah usulan untuk mengatasi banjir
di Jakarta dengan memperbaiki saluran air dan sungai. Pengalaman yang terjadi
di sungai Ciliwung, di mana perbaikan membuat aliran air lebih baik,
menunjukkan bahwa hal ini tidaklah mustahil. Namun, perbaikan yang tidak
dilanjutkan ke area lain menjadi masalah. Dengan adanya janji-janji konkret
dari para calon pemimpin untuk memperbaiki infrastruktur, diharapkan Jakarta
dapat meminimalisir risiko banjir di masa mendatang.
Mengatasi Masalah Kemacetan
Kemacetan adalah masalah kronis di Jakarta yang membutuhkan solusi inovatif.
Dalam dialog ini, ide-ide tentang penggunaan transportasi air di sungai-sungai
Jakarta menjadi sorotan. Transportasi air adalah solusi cerdas yang telah
terbukti berhasil di kota-kota besar di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan
sungai-sungai yang ada, Jakarta bisa mengurangi beban di jalan raya dan
memberikan alternatif transportasi bagi warganya.
Dari pengalaman masa lalu, kita tahu bahwa kemacetan berkurang secara
signifikan saat banyak orang bekerja dari rumah selama pandemi. Ini menunjukkan
bahwa perubahan pola kerja dan fleksibilitas lokasi dapat berkontribusi pada
pengurangan kemacetan. Mengintegrasikan sistem kerja hybrid, di mana sebagian
orang tetap bekerja dari rumah, bisa menjadi solusi yang menarik untuk
mengatasi masalah ini.
Menghadapi Tantangan Lingkungan
Lingkungan adalah isu yang tidak kalah penting dalam diskusi ini. Beberapa
ide yang diajukan mencakup perbaikan infrastruktur yang ramah lingkungan,
seperti pengembangan ruang terbuka hijau dan area publik yang bersih dan aman.
Selain itu, perlunya pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang rencana besar
tetapi juga menindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata menjadi kunci
keberhasilan.
Dalam konteks ini, calon pemimpin diharapkan untuk tidak hanya
mempresentasikan rencana yang canggih tetapi juga untuk menyusun tindakan nyata
yang dapat dilakukan dalam waktu dekat. Misalnya, pencetakan poster tentang
janji-janji politik di ruang publik bukan hanya meningkatkan kesadaran tetapi
juga memberikan tanggung jawab kepada pemimpin yang terpilih untuk
menindaklanjuti janji-janji mereka.
Kesimpulan: Menuju Jakarta yang Lebih Baik
Akhir kata, Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang
bersih, aman, dan modern. Namun, hal ini memerlukan lebih dari sekadar
pernyataan politik yang indah. Diperlukan rencana yang jelas, tindakan nyata,
dan komitmen dari para pemimpin untuk mewujudkan janji-janji tersebut.
Kota ini tidak bisa lagi membiarkan masalah infrastruktur dan lingkungan
terabaikan. Dengan melibatkan warga dalam proses pelaporan masalah dan
memastikan bahwa semua janji dipertanggungjawabkan, Jakarta bisa bergerak maju
menuju masa depan yang lebih baik.
Melalui dialog ini, semoga calon pemimpin dan masyarakat Jakarta dapat
bersatu untuk membuat Jakarta bukan hanya sekadar kota, tetapi juga rumah yang
nyaman dan aman bagi semua warganya. Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan
Jakarta sebagai kota yang layak untuk disebut sebagai metropolis global yang
sesungguhnya.
Penulis
Sumarta
Sumber
Podcast Adi Prayitno di Unpacking Indonesia Podcast
bersama Zulfan Lindan 9
Okt 2024
https://youtu.be/IUNFXJFAEak