Mewujudkan Makanan Gratis untuk Anak-anak Indonesia: Komitmen Prabowo dalam Mengatasi Stunting dan Gizi Buruk

Komitmen Prabowo dalam Mengatasi Stunting dan Gizi Buruk



Indonesia terus menghadapi berbagai tantangan sosial, salah satunya adalah masalah kesehatan dan gizi anak-anak. Kondisi stunting menjadi salah satu permasalahan krusial yang memengaruhi masa depan bangsa. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2006, sekitar 30% anak-anak di bawah usia lima tahun di Indonesia menderita stunting. Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sangat prihatin terhadap kondisi ini dan telah memperjuangkan program makanan gratis untuk anak-anak sekolah sebagai bagian dari visi besar untuk mengatasi permasalahan stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Stunting: Ancaman Serius Bagi Generasi Muda

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan. Anak-anak yang mengalami stunting umumnya memiliki tinggi badan lebih pendek dari standar usianya, serta berisiko mengalami penurunan kemampuan kognitif. Data yang mengejutkan pada tahun 2006 menunjukkan bahwa 30% anak-anak di Indonesia di bawah lima tahun menderita stunting, dengan rata-rata IQ berada pada kisaran 70-72. Konsekuensi dari rendahnya IQ ini adalah penurunan produktivitas ketika mereka memasuki angkatan kerja, yang akan berdampak negatif pada perekonomian bangsa.

Prabowo Subianto menganggap kondisi ini sebagai ancaman serius yang harus segera diatasi. Menurutnya, jika tidak ada langkah nyata, maka sekitar 30% dari angkatan kerja masa depan Indonesia akan terpengaruh oleh stunting. Dengan kondisi fisik dan kognitif yang tidak optimal, mereka akan kesulitan bersaing di pasar kerja global dan berkontribusi pada pembangunan negara.

Pengalaman Prabowo: Ketangguhan dan Konsistensi dalam Mewujudkan Perubahan

Perjuangan untuk mengatasi stunting ini bukanlah hal baru bagi Prabowo. Ia telah menyoroti pentingnya nutrisi yang baik bagi anak-anak sejak lama. Pada tahun 2006, setelah mendapatkan data dari Kementerian Kesehatan tentang angka stunting yang mengkhawatirkan, Prabowo mulai merumuskan program makanan gratis bagi anak-anak sekolah sebagai salah satu solusi.

Namun, dalam perjalanan politiknya, Prabowo harus menghadapi berbagai rintangan. Ia mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019, namun gagal terpilih. Meskipun begitu, ia tetap konsisten memperjuangkan program makanan gratis ini sebagai bagian dari agenda politiknya. Kegagalannya dalam pemilihan presiden tidak menghentikan semangatnya untuk terus berupaya mewujudkan program tersebut.

Sebagai seorang pengusaha, Prabowo memahami betul arti ketangguhan. Ia mengakui bahwa dirinya pernah hampir mengalami kebangkrutan dua kali. Namun, ia bangkit kembali dan terus berusaha, sama seperti tekadnya dalam memperjuangkan program makanan gratis ini.

Program Makanan Gratis untuk Anak Sekolah: Sebuah Solusi Nyata

Prabowo berkomitmen untuk menyediakan makanan gratis dua kali sehari, yaitu sarapan dan makan siang, bagi anak-anak sekolah. Berdasarkan data pemerintah dan survei yang dilakukan, sekitar 41% anak-anak sekolah di Indonesia masuk sekolah dengan kondisi perut kosong karena orang tua mereka tidak mampu menyediakan sarapan pagi. Situasi ini sangat memprihatinkan, karena anak-anak yang belajar dalam kondisi lapar tentu tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, yang pada akhirnya berdampak pada prestasi akademik mereka.

Kondisi ini turut menjelaskan mengapa Indonesia terus berada di peringkat bawah dalam hal kualitas pendidikan. Dalam laporan PISA (Programme for International Student Assessment) selama lebih dari satu dekade, Indonesia selalu konsisten berada di peringkat bawah dari sekitar 70 negara yang diukur. Negara-negara seperti Finlandia, Korea Selatan, dan Singapura secara konsisten menempati peringkat teratas, sementara Indonesia masih berkutat di posisi 63 dari 70 negara. Dengan memberikan makanan gratis bagi anak-anak, Prabowo berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan gizi dan kesehatan anak-anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih baik dan mencapai potensi maksimal.

Asta Cita: Mewujudkan Keadilan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat

Program makanan gratis merupakan bagian dari "Asta Cita" yang diperjuangkan oleh Prabowo, yaitu delapan program utama yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang adil. Salah satu tujuan dari Asta Cita adalah memberikan akses terhadap makanan sehat bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Dalam rencana tersebut, Prabowo menekankan pentingnya memastikan bahwa anak-anak yang duduk di bangku sekolah dapat mengakses makanan sehat setiap hari. Selain itu, program ini juga mencakup pemberian makanan tambahan bagi ibu-ibu hamil yang membutuhkan, guna memastikan pertumbuhan janin yang optimal.

Pentingnya Dukungan dari Dunia Usaha dan Pemerintah

Kesuksesan program makanan gratis tidak hanya bergantung pada kemauan politik, tetapi juga memerlukan dukungan dari dunia usaha dan pemerintah. Prabowo menekankan bahwa pengusaha memiliki peran penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mereka harus menjadi pengusaha yang bertanggung jawab dengan mematuhi aturan-aturan, termasuk aturan lingkungan hidup, dan berkontribusi pada pembangunan negara.

Prabowo juga mengapresiasi peran para pengusaha yang telah turut mendukung program-program sosial. Ia mengingatkan bahwa perjalanan sebagai pengusaha tidak selalu mulus, banyak jatuh bangun yang harus dihadapi. Namun, dengan ketekunan dan semangat untuk tidak menyerah, pengusaha dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam masyarakat.

Menyikapi Kritik: Bukan Sekadar Kampanye Politik

Program makanan gratis ini tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menganggapnya sebagai janji kampanye semata. Namun, Prabowo menegaskan bahwa ide ini telah dirumuskan sejak tahun 2006, jauh sebelum menjadi bagian dari kampanye politiknya. Program ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi gizi buruk dan stunting yang melanda anak-anak Indonesia.

Ia menyebut bahwa inisiatif untuk memberikan makanan gratis bukanlah sesuatu yang datang dari langit hanya untuk kepentingan politik. Sebaliknya, ini merupakan solusi konkret yang didasarkan pada data dan fakta lapangan yang menunjukkan betapa seriusnya masalah gizi buruk di Indonesia.

Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik Melalui Pendidikan dan Kesehatan

Pendidikan dan kesehatan adalah dua pilar penting dalam membangun bangsa yang kuat. Melalui program makanan gratis ini, Prabowo berharap dapat mengurangi angka stunting secara signifikan dan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Anak-anak yang sehat dan mendapatkan nutrisi yang cukup akan lebih siap untuk belajar dan berkembang secara optimal, sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan negara di masa depan.

Penting bagi seluruh pihak, baik pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat umum, untuk bersinergi dalam mewujudkan program ini. Mengatasi stunting bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen bersama, langkah ini dapat menjadi tonggak awal menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Kesimpulan

Masalah stunting dan gizi buruk di Indonesia merupakan tantangan besar yang membutuhkan solusi nyata. Prabowo Subianto, dengan komitmennya untuk mewujudkan program makanan gratis, berusaha memberikan jawaban atas tantangan ini. Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk mengatasi kekurangan gizi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing di dunia global.

Program makanan gratis ini adalah wujud nyata dari tekad dan konsistensi Prabowo dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat, dan menjadi bagian dari upaya besar untuk mencapai keadilan sosial di Indonesia. Melalui langkah ini, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan sehat dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Penulis 
Sumarta, M.Si
Dosen Hukum Ekonomi 
Syariah IAI Padhaku Indramayu 

Sumber 

Diskusi Ekonomi Pengusaha Internasional Senior bersama Kadin Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Masa Bakti 2024-2029, di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin (7/10/2024) 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel