Misteri Yayasan Pembelajaran: Dari Bimbel Menuju Sekte Gelap
Dari Bimbel Menuju Sekte Gelap Bagian 1 (Pertama)
Di tahun 2005, ketika Siska, seorang mahasiswi yang sedang
mencari pekerjaan sampingan, terlibat dalam sebuah yayasan bimbingan belajar
(bimbel) di Kota Malang, ia tak pernah menyangka bahwa pengalamannya akan
berubah menjadi salah satu kejadian paling traumatis dalam hidupnya. Awalnya,
bergabung dengan bimbel ini tampak seperti pilihan yang tepat untuk mendukung
biaya kuliah. Namun, di balik segala kesan awal yang positif, terkuak kegelapan
yang menghantui hari-harinya.
Siska mulai bekerja di bimbel tersebut atas rekomendasi seorang teman dekat,
sebut saja S, yang meyakinkannya bahwa yayasan ini adalah
tempat yang baik dan bermanfaat. Selama dua bulan pertama, Siska menjalani
aktivitas mengajar seperti biasa. Namun, ia merasakan sesuatu yang janggal,
terlebih karena ia tak pernah bertemu langsung dengan ketua yayasan tersebut.
"Ada firasat aneh," kenangnya. "Seperti ada sesuatu yang
disembunyikan." Meskipun demikian, Siska tetap menjalankan tugasnya dengan
penuh dedikasi.
Satu hal yang semakin memperkuat kecurigaan Siska adalah gaji yang
diterimanya. Bayarannya jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji guru les privat
pada umumnya. Ia sempat mengira ada kesalahan atau mungkin hanya keliru dalam
penghitungan, tetapi setiap kali ia meminta untuk bertemu langsung dengan ketua
yayasan, temannya selalu mengalihkan pembicaraan.
Malam Seminar yang Mencekam
Ketika bimbel mengadakan seminar yang diadakan pada pukul 10 malam
di sebuah hotel terkenal di Malang, Siska dan tiga temannya diminta untuk
hadir. Dari awal, Siska sudah merasa bahwa sesuatu tidak benar. Jam seminar
yang tidak biasa, serta dekorasi hotel yang tidak lazim, mulai dari lilin-lilin
yang berjajar sepanjang jalan menuju pintu masuk. Ketika memasuki aula seminar,
suasana semakin menegangkan. Aula tersebut gelap, dengan meja-meja yang tertata
rapi dan para peserta yang mengenakan jas formal. Anehnya, hanya Siska dan
teman-temannya yang mengenakan pakaian biasa, tanpa ada persiapan khusus.
Ketua yayasan akhirnya muncul, seorang wanita yang mengenakan jas hitam.
Semua orang yang hadir tampak diam, tidak ada suara bisikan ataupun obrolan
santai sebagaimana biasanya di acara-acara seminar. "Ruangannya sunyi,
sangat hening. Itu sudah membuat bulu kudukku merinding," ucap Siska.
Selama seminar berlangsung, seorang pria dengan jas hitam dan topeng hitam
muncul di atas panggung, berbicara dalam bahasa yang tak dipahami Siska.
"Dia berbicara tentang jaringan, tapi apa maksud dari jaringan itu tidak
jelas," tambahnya. Siska merasa bahwa seminar ini bukanlah seminar biasa,
melainkan sebuah ritual. Ketika suasana semakin tidak nyaman, Siska dan teman-temannya
memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Tanpa disangka, semua mata peserta
seminar memandang mereka saat mereka keluar dari aula. "Saat itu aku tahu,
kami harus segera keluar dari sana."
Patung yang Menakutkan dan Kejadian Mistis
Saat Siska meninggalkan aula, salah satu temannya menunjukkan sebuah patung
di depan aula yang sebelumnya ia kira adalah patung anjing. Ternyata, itu
adalah patung Baphomet, sebuah simbol yang sering dikaitkan
dengan pemujaan setan. Tidak hanya patung itu yang membuat mereka ketakutan,
tetapi juga adanya wadah yang berisi sesuatu yang menyerupai darah di dekat
patung tersebut.
Tak lama setelah kejadian seminar itu, kehidupan Siska berubah. Dia dan
teman-temannya mulai mengalami kejadian-kejadian mistis. Siska menceritakan
bagaimana seorang temannya yang menginap di rumahnya selalu melihat pocong
setiap kali ia bangun dari tidurnya. Tidak hanya itu, pada suatu malam, ibunya
mengalami hal aneh. Saat ibunya hendak pergi ke masjid, ia berpamitan kepada
Siska yang sedang berada di kamarnya. Namun, saat ibunya kembali dari masjid,
ia mendapati Siska sudah berada di ruang tamu, padahal Siska mengaku tak pernah
keluar dari kamarnya.
Kecelakaan Misterius
Keanehan semakin menjadi ketika Siska mengalami kecelakaan motor saat
mengantar ibunya ke pasar. Tanpa sebab yang jelas, Siska merasa ada yang
mendorongnya dari belakang hingga terjatuh. Ia terlempar ke jalan, sementara
ibunya terpental ke arah lain. Ketika sebuah bus besar hampir menabraknya,
untungnya rem bus tersebut berhasil ditekan tepat waktu, hanya beberapa inci
dari kepalanya. "Posisi kepalaku sangat dekat dengan roda bus, hanya
selisih beberapa sentimeter. Itu sangat mengerikan," katanya. Namun yang
paling membuatnya bingung adalah helmnya yang pecah menjadi dua, meski ia tidak
merasa ditabrak oleh apapun.
Sosok Ganda di Bimbel
Tidak hanya kejadian mistis di rumah, pengalaman ganjil juga terjadi di
bimbel tempat ia bekerja. Suatu hari, murid-muridnya menyatakan bahwa ia sudah
datang dan mengajar dari pukul tiga sore, padahal saat itu Siska baru saja
tiba. Semua muridnya bersaksi bahwa mereka melihat Siska mengajar seperti
biasa, meski kenyataannya dia tidak ada di sana.
Kematian Teman dan Misteri Ketua Yayasan
Puncak dari seluruh misteri ini terjadi ketika temannya, S,
yang merekomendasikan Siska untuk bergabung dengan bimbel tersebut, meninggal
dunia secara misterius. Temannya meninggal dalam keadaan tubuh yang aneh, hanya
berupa kerangka dengan kulit yang membungkus. Siska merasa ada kaitan antara
kematian temannya dengan ketua yayasan, terutama setelah ia mendengar kabar
bahwa yayasan ini sebenarnya adalah kedok untuk sekte pemujaan setan.
Dalam upaya mencari jawaban, Siska akhirnya mencoba menemui ketua yayasan di
rumahnya. Ketika sampai di rumahnya, ia melihat rumah tersebut dalam kondisi
yang tak terurus dan dipenuhi dengan tanaman liar. Seorang tetangga
memberitahukan bahwa penghuni rumah itu memang dikenal aneh dan jarang
berinteraksi dengan warga sekitar.
Penutup
Pengalaman ini membuat Siska terpaksa meninggalkan pekerjaannya dan memutuskan
untuk berhenti berinteraksi dengan yayasan tersebut. Trauma yang dialaminya
masih menghantui hingga kini. Ceritanya menjadi peringatan bagi siapa saja yang
mungkin terjebak dalam situasi serupa, agar selalu waspada terhadap tanda-tanda
aneh dan kecurigaan yang muncul di sekitar kita. "Hidupku tak akan pernah
sama lagi setelah semua ini terjadi," tutup Siska dengan nada berat.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik dunia pendidikan atau pekerjaan
yang tampaknya normal, bisa saja tersembunyi sesuatu yang jauh lebih gelap dan
berbahaya.
Sumber
Penulis
SM
Indramayutradisi.com