Modernitas dan Americanisasi Universitas

Adopsi Global terhadap Model Amerika



Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah mengadopsi model pendidikan Amerika, dengan fokus pada memproduksi "manusia profesional" yang dilengkapi untuk sukses dalam ekonomi global. Transformasi ini terlihat jelas di Inggris, di mana universitas-universitas telah mengalihkan fokus mereka ke studi manajemen dan bisnis, menjauh dari disiplin tradisional seperti sejarah dan antropologi (Chomsky, 2020).

Americanisasi universitas ini memiliki dampak mendalam pada prioritas pendidikan di seluruh dunia. Pergeseran ke bidang-bidang yang memiliki nilai ekonomi langsung mencerminkan perubahan sosial yang lebih luas dalam modernitas, di mana kesuksesan semakin diukur berdasarkan keuntungan material dan pencapaian profesional. Peran tradisional universitas sebagai institusi untuk membina kebajikan intelektual dan moral telah diambil alih oleh imperatif utilitarian untuk menghasilkan warga negara yang produktif secara ekonomi.

Hasilnya, sebagaimana disoroti oleh Giddens (1991), adalah transformasi kontrak sosial antara universitas dan masyarakat. Jika dulu universitas dianggap sebagai tempat untuk pemikiran kritis dan eksplorasi pengetahuan manusia, sekarang mereka dipandang sebagai mesin pertumbuhan ekonomi. Pergeseran ini telah menyebabkan penyempitan prioritas pendidikan, dengan disiplin-disiplin yang tidak berkontribusi langsung pada produktivitas ekonomi semakin diabaikan.

Dampak pada Disiplin Akademik
Bangkitnya utilitarianisme dan pengaruh Amerika terhadap pendidikan juga telah menyebabkan marginalisasi disiplin-disiplin akademik tertentu, terutama di bidang humaniora. Bidang-bidang seperti filsafat, sejarah, dan sastra, yang dulu dianggap sebagai inti dari pendidikan yang komprehensif, semakin dilihat sebagai kemewahan di dunia yang didorong oleh persaingan ekonomi.

Ketika universitas semakin fokus pada menghasilkan lulusan yang dapat sukses di pasar kerja global, disiplin-disiplin yang tidak secara langsung mengarah pada pekerjaan bergaji tinggi sering kali dianggap kurang bernilai. Mahasiswa dan orang tua sama-sama mempertanyakan utilitas mempelajari subjek-subjek yang tidak memiliki jalur karier yang jelas, dan universitas, pada gilirannya, merespons dengan memotong pendanaan untuk program-program ini.

Penulis

Sumarta


Referensi

Chomsky, N. (2020). Who Rules the World?. Penguin Books.

Giddens, A. (1991). Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age. Stanford University Press.


 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel