Pengadilan Negeri Sanggau: Suara Hakim untuk Kesejahteraan dan Keberlanjutan Keadilan

 

Suara Hakim untuk Kesejahteraan dan Keberlanjutan Keadilan



Dalam sebuah dialog yang menggugah, sekelompok hakim dari Pengadilan Negeri Sanggau di Kalimantan Barat berbicara di hadapan pimpinan dan anggota DPR RI. Mereka mengangkat isu krusial terkait kondisi perumahan dan kesejahteraan mereka sebagai hakim, yang dapat berdampak langsung pada kualitas keadilan di Indonesia, khususnya di daerah perbatasan dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.

Keadaan Perumahan Hakim yang Memprihatinkan

Sejak menjabat di Pengadilan Negeri Sanggau, seorang hakim yang berani menyuarakan aspirasinya mengungkapkan betapa memprihatinkannya kondisi rumah dinas yang mereka huni. Dia menjelaskan bahwa meskipun mereka diberikan fasilitas rumah dinas, keadaan rumah tersebut tidak layak. Dengan nada penuh harap, ia mengungkapkan bahwa ketika mereka meminta renovasi atau perbaikan, anggaran yang diperlukan tidak tersedia. Akibatnya, mereka harus mengeluarkan biaya dari kantong pribadi untuk memperbaiki rumah dinas yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi mereka.

Salah satu contoh yang dikemukakan adalah tentang kondisi tandon air, yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, terutama selama musim kemarau di Kalimantan Barat. Hakim tersebut harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli dan merawat tandon air, sehingga gaji yang mereka terima setiap bulan hampir habis untuk biaya perbaikan dan pembelian perabotan rumah tangga yang seharusnya sudah disediakan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mereka tidak hanya diwajibkan untuk menempati rumah dinas secara gratis. Namun, mereka juga dipotong setiap bulan untuk biaya sewa rumah dinas tersebut, yang membuat situasi semakin tidak adil. Penuturan ini menunjukkan bahwa meskipun mereka bertugas sebagai penegak hukum, kesejahteraan mereka justru terabaikan.

Perspektif Internasional

Dalam satu kesempatan, hakim ini berkenalan dengan seorang pejabat pendidikan dari Labuan, Sabah, Malaysia. Ketika pejabat tersebut melihat kondisi rumah dinas hakim di Sanggau, ia merasa terharu dan bahkan menangis. Menurutnya, kondisi tersebut sangat miris dan tidak dapat diterima. Di negaranya, para hakim memiliki fasilitas yang jauh lebih baik, termasuk pengemudi dinas yang memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka. Pengalaman ini memperlihatkan betapa besarnya perbedaan antara sistem peradilan di Indonesia dan negara tetangga.

Pejabat tersebut mengungkapkan keprihatinan bahwa rumah dinas yang tidak layak dan dikelilingi masyarakat dapat mengancam keamanan hakim, terutama jika terjadi konflik hukum. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan hakim, tidak hanya untuk meningkatkan moral mereka tetapi juga untuk menjaga integritas sistem peradilan di Indonesia.

Permohonan Kesejahteraan Hakim

Para hakim yang hadir dalam dialog tersebut menekankan bahwa tuntutan mereka bukanlah sekadar permohonan, tetapi sebuah kebutuhan mendasar. Mereka meminta kepada anggota DPR RI agar memperhatikan kesejahteraan hakim dan memberikan mekanisme yang jelas untuk kenaikan gaji dan tunjangan secara berkala. Mereka berharap agar hak-hak mereka diakomodasi dengan baik, sehingga mereka tidak perlu lagi melakukan aksi unjuk rasa setiap tahun untuk memperjuangkan hak yang seharusnya mereka dapatkan.

Salah satu hakim menjelaskan bahwa penghasilan mereka saat ini tidak sebanding dengan beban kerja yang harus mereka lakukan. Mereka merasa sangat terbebani dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan, terkadang hingga larut malam, bahkan melewatkan waktu salat demi menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, mereka juga menghadapi risiko kesehatan ketika harus berurusan langsung dengan pihak berperkara, yang sering kali memiliki latar belakang yang tidak aman.

Poin Penting dari Permohonan

Dalam dialog tersebut, para hakim mengajukan beberapa poin penting terkait kesejahteraan mereka:

1.      Kenaikan Gaji dan Tunjangan: Mereka meminta agar gaji pokok, tunjangan pensiun, dan tunjangan lainnya ditinjau dan dinaikkan secara berkala.

2.      Kondisi Perumahan: Meminta perbaikan fasilitas rumah dinas agar layak untuk dihuni.

3.      Keamanan: Menyuarakan perlunya pengamanan di sekitar rumah dinas, mengingat lokasi mereka yang berdekatan dengan masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik.

4.      Uang Pemberkasan: Meminta agar uang pemberkasan, yang dianggap sebagai uang lembur, dikembalikan agar dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan penuh semangat, para hakim berharap agar suara mereka didengar dan diperhatikan oleh para pemimpin negara. Mereka yakin bahwa jika kesejahteraan hakim diperhatikan, maka akan tercipta sistem peradilan yang lebih baik dan lebih adil di Indonesia. Mereka percaya bahwa ketika hakim merasa aman dan sejahtera, keadilan akan lebih mudah dijunjung tinggi, dan masyarakat akan lebih percaya pada sistem hukum yang ada.

Melalui dialog ini, para hakim mengajak semua pihak untuk bersama-sama memikirkan masa depan peradilan di Indonesia. Kesejahteraan hakim bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama sebagai bagian dari sistem hukum dan pemerintahan. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, mereka percaya bahwa sistem peradilan di Indonesia dapat diperbaiki, dan keadilan dapat lebih mudah diraih oleh seluruh lapisan masyarakat.

Penutup

Dialog yang berlangsung di Pengadilan Negeri Sanggau ini menggambarkan tantangan yang dihadapi para hakim di daerah perbatasan. Suara mereka adalah gambaran dari harapan akan perbaikan sistem peradilan di Indonesia. Dengan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan hakim, diharapkan keadilan di negara ini dapat terwujud dan semakin baik di masa depan.

Kondisi yang dialami oleh hakim di Sanggau adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh banyak hakim di seluruh Indonesia. Dengan harapan dan kerjasama, mari kita dukung mereka dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka, demi terciptanya keadilan yang sejati di Tanah Air.

Penulis

Sumarta

 

Sumber

https://youtu.be/2jDJOFwXZJ4

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel