Peresmian Universitas Darul Maarif: Membangun Pusat Peradaban dan Pendidikan Berbasis Pondok Pesantren
Membangun Pusat Peradaban dan Pendidikan Berbasis Pondok Pesantren
Dalam acara konferensi dengan pers 16 Oktober 2024. Wakil Presiden RI Prof. DR. KH. Ma'ruf Amin mengatakan: Hari ini, Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk menghadiri peresmian Universitas Darul Maarif, sebuah institusi pendidikan yang bertransformasi dari sekolah tinggi menjadi universitas, yang berbasiskan pondok pesantren. Universitas ini berlokasi di kawasan yang tertata dengan baik, dan menyediakan berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK. Dengan fasilitas yang lengkap, Universitas Darul Maarif diharapkan dapat menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan keahlian, keterampilan, dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Transformasi dari Sekolah Tinggi ke Universitas
Peresmian Universitas Darul Maarif menandai langkah penting dalam pengembangan pendidikan di lingkungan pondok pesantren. Perguruan tinggi ini tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga menawarkan berbagai fakultas untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang lebih luas. Keberadaan universitas ini menunjukkan komitmen untuk memajukan pendidikan yang berkualitas dan beragam, sebagai respons terhadap perkembangan zaman yang terus berubah.
Harapan untuk Pusat Pendidikan dan Peradaban
Dalam keterangannya, beliau menekankan harapan agar pondok pesantren dapat berkembang menjadi pusat pendidikan yang tidak hanya melahirkan generasi berilmu, tetapi juga mampu memproduksi pemikiran-pemikiran konstruktif. Universitas Darul Maarif diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat peradaban yang memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya di Cirebon dan Indramayu. Melalui pendidikan yang berkualitas, diharapkan akan lahir tokoh-tokoh yang mampu memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
Mendorong Literasi dan Kajian Ilmiah
Dalam dialog bersama media, pertanyaan mengenai upaya untuk meningkatkan literasi di lingkungan pesantren muncul. Saya menegaskan pentingnya pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat kajian dan penelitian. Pesantren harus beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar tidak tertinggal. Di dalamnya, harus ada ruang untuk pemikiran yang dinamis, dan kajian yang relevan dengan perkembangan masyarakat.
Respons terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin, dalam jawabannya, menekankan bahwa pesantren perlu memiliki pusat-pusat kajian yang mengkaji pemikiran-pemikiran yang berkembang. Hal ini penting agar pendidikan di pesantren tidak statis, melainkan terus berkembang dan mengikuti dinamika zaman. Dalam konteks ini, kajian di bidang ekonomi dan kedokteran harus menjadi fokus, karena keduanya adalah bidang yang sangat dinamis.
Komitmen Yayasan Darul Maarif
KH. Dedi Wahidi, Pembina Yayasan Darul Maarif, menyampaikan rasa syukur atas berdirinya Universitas Darul Maarif. Beliau menjelaskan bahwa meskipun universitas ini berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), tujuan utamanya adalah untuk mengisi kekosongan dalam pendidikan umum. Dengan pendidikan yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu umum, diharapkan NU dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa. Harapannya, ke depan banyak kader NU yang mampu menjabat sebagai pemimpin di berbagai sektor, termasuk politik dan pemerintahan.
Menyongsong Masa Depan Pendidikan
Melalui peresmian Universitas Darul Maarif, kita menyaksikan sebuah langkah signifikan menuju pengembangan pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, diharapkan universitas ini dapat memenuhi harapan sebagai pusat pendidikan dan peradaban yang melahirkan generasi berkualitas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Mari kita dukung langkah ini, agar pendidikan di Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren, semakin maju dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.