Alasan Onno W. Purbo Tidak Pakai HP: Refleksi Keamanan dan Kebebasan Digital

 

Refleksi Keamanan dan Kebebasan Digital



Onno W. Purbo, seorang tokoh terkenal di dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia, telah menjadi sorotan publik karena keputusan kontroversialnya untuk tidak menggunakan ponsel. Dalam era digital saat ini, di mana hampir semua orang memiliki ponsel dan bergantung padanya untuk berkomunikasi, keputusan Onno untuk menjauh dari perangkat ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Mengapa seorang pakar teknologi memilih untuk tidak menggunakan ponsel? Apa alasan di balik pilihan tersebut, dan apa yang bisa dipelajari dari sudut pandang keamanan dan privasi? Artikel ini akan membahas alasan di balik keputusan Onno, serta implikasinya terhadap masyarakat luas.

Keamanan dan Privasi: Poin Utama di Balik Keputusan Onno

Salah satu alasan utama Onno W. Purbo tidak menggunakan ponsel adalah masalah keamanan. Dalam banyak kesempatan, ia menyatakan bahwa ponsel pintar dapat menjadi alat untuk pemantauan dan penyadapan. Menurut Onno, ponsel modern tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data pribadi pengguna. Data ini dapat digunakan oleh pihak ketiga, termasuk perusahaan dan pemerintah, untuk berbagai tujuan yang mungkin tidak sejalan dengan kepentingan pengguna.

Onno pernah menegaskan, "Jika Anda tidak ingin disadap, sebaiknya jangan menggunakan ponsel atau aplikasi seperti WhatsApp." Pernyataan ini menggambarkan sikap kritisnya terhadap teknologi yang tampaknya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ia lebih memilih untuk menggunakan email dan metode komunikasi lain yang dianggap lebih aman dan lebih sulit untuk disadap.

Pengetahuan tentang Keamanan Digital

Onno W. Purbo bukan hanya seorang pengguna teknologi, tetapi juga seorang pendidik dan ahli di bidangnya. Dengan pemahaman yang mendalam tentang cara kerja teknologi, ia menyadari potensi risiko yang datang dengan penggunaan ponsel. Di era di mana privasi menjadi semakin sulit dijaga, keputusan Onno untuk tidak menggunakan ponsel menjadi refleksi dari kesadarannya akan pentingnya menjaga informasi pribadi.

Sebuah studi oleh Pew Research Center menunjukkan bahwa 79% orang dewasa di Amerika Serikat khawatir tentang cara perusahaan menggunakan data pribadi mereka (Pew Research Center, 2019). Ketakutan ini tidak terbatas pada individu di negara maju. Di Indonesia, di mana penggunaan ponsel terus meningkat, kekhawatiran akan privasi juga menjadi isu penting. Onno mencerminkan kekhawatiran ini dan mendorong orang lain untuk mempertimbangkan dampak dari teknologi yang mereka gunakan.

Dampak Sosial dan Budaya

Keputusan Onno untuk tidak menggunakan ponsel juga mencerminkan perubahan dalam norma sosial dan budaya. Di tengah masyarakat yang semakin terhubung, keputusan untuk menjauh dari teknologi komunikasi konvensional dapat dianggap radikal. Namun, tindakan ini dapat memberikan kesempatan untuk memikirkan kembali cara kita berinteraksi dan berkomunikasi.

Sebuah studi oleh The Atlantic menunjukkan bahwa kehadiran ponsel telah mengubah cara orang berkomunikasi, dengan semakin banyak orang yang memilih untuk mengirim pesan daripada berbicara langsung (Klein, 2017). Dalam konteks ini, Onno menunjukkan bahwa ada alternatif untuk berkomunikasi yang tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini.

Menggunakan Metode Komunikasi yang Berbeda

Dengan tidak menggunakan ponsel, Onno telah beralih ke metode komunikasi lain yang mungkin dianggap kurang praktis oleh banyak orang. Ia lebih memilih untuk menggunakan email dan pertemuan tatap muka sebagai cara utama berkomunikasi. Pilihan ini mungkin terlihat kuno bagi sebagian orang, tetapi bagi Onno, ini adalah cara untuk menjaga privasi dan menghindari risiko penyadapan.

Hal ini juga menciptakan kesempatan bagi interaksi yang lebih mendalam. Pertemuan tatap muka memungkinkan komunikasi non-verbal yang sering hilang dalam pesan teks atau panggilan suara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UCLA, 93% dari komunikasi non-verbal mencakup ekspresi wajah dan nada suara, yang tidak dapat disampaikan melalui pesan teks (Mehrabian, 1971).

Menyebarkan Kesadaran akan Keamanan Digital

Onno W. Purbo bukan hanya seorang individu yang memutuskan untuk tidak menggunakan ponsel, tetapi ia juga seorang pendidik yang berusaha menyebarkan kesadaran akan keamanan digital. Melalui berbagai seminar, workshop, dan kuliah umum, ia mendorong generasi muda untuk lebih memahami risiko yang terkait dengan teknologi yang mereka gunakan.

Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, diperkirakan akan terjadi kerugian global sebesar $6 triliun akibat kejahatan siber pada tahun 2021 (Cybersecurity Ventures, 2020). Kerugian ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan mengenai keamanan digital. Onno berusaha untuk memberikan pendidikan ini kepada generasi muda, agar mereka dapat menjadi pengguna yang lebih bijak dan lebih sadar akan risiko yang ada.

Memperkuat Kemandirian Digital

Keputusan Onno untuk tidak menggunakan ponsel juga berfungsi sebagai panggilan untuk meningkatkan kemandirian digital. Ia percaya bahwa masyarakat harus mampu menciptakan solusi teknologi mereka sendiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada produk dan layanan dari perusahaan besar. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga memberdayakan individu untuk menciptakan teknologi yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dalam konteks ini, Onno menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga aktif dalam pengembangan teknologi. Ia mendorong individu untuk belajar lebih banyak tentang teknologi dan mencari cara untuk menciptakan solusi yang lebih baik untuk masalah yang mereka hadapi.

Kesimpulan

Keputusan Onno W. Purbo untuk tidak menggunakan ponsel adalah langkah yang mencerminkan kesadarannya akan isu-isu keamanan dan privasi di dunia digital saat ini. Dengan menjauh dari ponsel, ia tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menciptakan ruang untuk diskusi yang lebih luas tentang dampak teknologi pada kehidupan kita. Melalui pendekatan yang kritis terhadap teknologi, Onno berusaha untuk membangun kesadaran dan memberdayakan generasi muda untuk menjadi pengguna yang lebih bijak dan proaktif.

Dengan begitu banyak risiko yang terkait dengan penggunaan teknologi, keputusan Onno untuk tidak menggunakan ponsel menjadi pengingat bahwa pilihan kita sebagai pengguna teknologi sangat penting. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memahami risiko yang ada dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi privasi kita. Apakah Anda siap untuk mengikuti jejak Onno W. Purbo?

Penulis

Sumarta

Referensi

Cybersecurity Ventures. (2020). 2020 Cybersecurity Almanac: 100 Facts and Figures. Cybersecurity Ventures.

Klein, E. (2017). The Disappearing Art of Conversation. The Atlantic.

Mehrabian, A. (1971). Silent Messages: Implicit Communication of Emotions and Attitudes. Wadsworth.

Onno W Purbo Dan Sejarah Internet Indonesia. 21 Okt 2024 dari https://www.youtube.com/@Gizmologi

Pew Research Center. (2019). Public Attitudes Toward Data Privacy. Pew Research Center.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel