Bayang-Bayang Pengkhianatan di Balik Keris Emas

 

Bayang-Bayang Pengkhianatan di Balik Keris Emas

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Di tengah kepanikan dan penderitaan rakyat akibat letusan Gunung Gede, sebuah ancaman lain mulai mengintai dari dalam istana. Arya Kamandaka, patih yang selama ini dipercaya oleh Prabu Jayawisesa, ternyata menyimpan ambisi untuk merebut tahta. Dengan licik, ia memanfaatkan situasi yang kacau ini untuk melancarkan rencananya.

Arya Kamandaka menyadari bahwa Keris Emas, simbol kekuasaan kerajaan, adalah kunci untuk menguasai hati rakyat. Dengan memiliki keris tersebut, ia akan dianggap sebagai pemimpin yang sah. Oleh karena itu, ia menyusun rencana untuk mencuri keris tersebut pada malam hari ketika penjagaan istana sedang lengah. Dengan bantuan beberapa prajurit yang tidak puas dengan kepemimpinan sang raja, ia yakin bahwa rencananya akan berhasil.

Para prajurit yang diajak bergabung dalam rencana jahat ini adalah mereka yang merasa kecewa dengan kebijakan sang raja. Mereka menginginkan perubahan dan melihat Arya Kamandaka sebagai sosok yang mampu membawa perubahan tersebut. Dengan iming-iming kekuasaan dan kekayaan, Arya Kamandaka berhasil membujuk mereka untuk ikut serta dalam kudeta.

Namun, Arya Kamandaka tidak menyadari bahwa rencananya tidak akan berjalan semulus yang ia bayangkan. Prabu Jayawisesa, meskipun sedang menghadapi cobaan berat, tetap memiliki pengikut setia yang siap membelanya. Selain itu, rakyat yang telah menderita akibat bencana alam ini juga tidak akan mudah diperdaya oleh ambisi seorang patih.

Jika rencana Arya Kamandaka berhasil, maka kekacauan di Sumedang Larang akan semakin parah. Perebutan kekuasaan akan memicu perang saudara yang dapat menghancurkan kerajaan sepenuhnya. Oleh karena itu, Prabu Jayawisesa dan para pendukungnya harus segera bertindak untuk menggagalkan rencana jahat patih licik tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel