Gus Maksum: Komandan Penumpasan PKI yang Setia pada NKRI dan NU

 

Gus Maksum: Komandan Penumpasan PKI yang Setia pada NKRI dan NU

Kontributor

Sumarta (Akang Marta)

 


Gus Maksum Jauhari dikenal sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa, terutama dalam masa-masa kritis Indonesia. Salah satu peran besarnya adalah ketika beliau dipercaya menjadi komandan penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Karesidenan Kediri pada masa puncak konflik antara NU dan PKI. Peran Gus Maksum dalam menghadapi ancaman PKI sangat vital, karena beliau tidak hanya berhadapan dengan gerakan yang mengancam kedaulatan negara, tetapi juga mempertaruhkan nyawa untuk membela ideologi dan keberadaan NU. Pada masa itu, Gus Maksum berperan sebagai pemimpin yang berani dan tegas, memimpin pasukan untuk melawan segala bentuk pemberontakan yang ingin mengubah tatanan negara Indonesia. Kepemimpinannya di lapangan membuatnya dihormati oleh banyak orang, baik di kalangan pesantren maupun masyarakat umum, karena keberaniannya yang luar biasa.

Sebagai seorang Jenderal Utama Pagar NU, Gus Maksum menunjukkan kesetiaan yang mendalam kepada Nahdlatul Ulama (NU), yang menjadi tempatnya berjuang selama bertahun-tahun. Namun, meskipun sangat aktif dalam berbagai pergerakan sosial dan politik untuk membela NU, Gus Maksum selalu menempatkan dirinya di luar politik praktis. Hal ini membedakannya dengan banyak tokoh lainnya yang terlibat langsung dalam perebutan kekuasaan melalui jalur legislatif atau eksekutif. Gus Maksum tidak pernah tergoda untuk menduduki jabatan politik, meskipun memiliki pengaruh yang besar di kalangan masyarakat dan organisasi NU. Dedikasinya tidak terpengaruh oleh ambisi pribadi, melainkan selalu berfokus pada perjuangan mempertahankan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang diyakininya.

Peran Gus Maksum sebagai komandan penumpasan PKI sangat mencolok, mengingat bahwa pada saat itu, konflik yang melibatkan NU dan PKI bukanlah perkara kecil. Ia memimpin pasukan dengan keberanian yang tak tergoyahkan, melibatkan strategi dan kekuatan fisik serta spiritual dalam pertempuran. Gus Maksum berusaha tidak hanya mengatasi perlawanan fisik dari PKI, tetapi juga mengatasi pengaruh ideologi komunis yang menyebar di kalangan masyarakat. Taktik yang digunakannya untuk menanggulangi gerakan PKI tak hanya sebatas pada senjata, tetapi juga pada kekuatan moral dan spiritual. Dengan kemampuan beliau dalam memimpin pasukan dan mengarahkan masyarakat, Gus Maksum berhasil mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh PKI di wilayah Kediri dan sekitarnya.

Meskipun aktif dalam dunia politik dan perjuangan untuk membela bangsa, Gus Maksum selalu memisahkan antara tugas kemasyarakatan dengan urusan pribadi. Ia tidak pernah menduduki jabatan politik formal, meskipun berbagai pihak mengusulkannya untuk terlibat lebih jauh dalam pemerintahan. Sebagai juru kampanye yang sering menggetarkan, Gus Maksum lebih memilih untuk mendukung organisasi NU dari balik layar. Dalam setiap kesempatan, beliau mengutamakan kesetiaan pada ajaran NU dan berusaha untuk menggerakkan umat melalui kekuatan moral dan kebijaksanaan, bukan kekuasaan politik. Keputusan untuk tidak terlibat dalam politik praktis adalah salah satu ciri khas Gus Maksum yang banyak dicontoh oleh generasi penerusnya. Beliau mengajarkan bahwa perjuangan yang sejati tidak harus melalui kursi kekuasaan, tetapi melalui pengabdian tulus kepada agama dan negara.

Gus Maksum Jauhari adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang tidak hanya dilihat dari jabatan atau posisi politik yang dipegang, tetapi juga dari integritas, keberanian, dan dedikasinya pada perjuangan yang lebih besar untuk bangsa dan agama. Ketika NU menghadapi tantangan besar, terutama dalam konteks perlawanan terhadap ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, Gus Maksum menunjukkan sikap yang tegas dan penuh pengabdian. Meskipun banyak tokoh yang terjun langsung ke dunia politik, Gus Maksum tetap memilih untuk setia pada tugasnya sebagai pejuang yang mengutamakan nilai-nilai spiritual dan moralitas di atas segalanya. Jejak perjuangannya dalam penumpasan PKI di Kediri dan kontribusinya pada masyarakat akan selalu dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa ini.

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel