Hu Jintao: Membangun China yang Berkelanjutan dan Inklusif
Hu Jintao: Membangun China yang Berkelanjutan dan Inklusif
Penulis
Sumarta (Akang
Marta)
Setelah Jiang Zemin mengundurkan diri pada tahun 2002, Hu Jintao mengambil
alih kepemimpinan dengan visi baru yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan
dan keseimbangan sosial. Dengan memperkenalkan konsep "pembangunan
ilmiah," Hu menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang lebih ramah
lingkungan dan inklusif. Berbeda dari pendahulunya yang berorientasi pada
pertumbuhan pesat, Hu mengarahkan kebijakan untuk mengatasi dampak sosial dan
lingkungan dari industrialisasi yang sebelumnya agresif. Pendekatan ini
mencerminkan kesadaran bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam menjaga
stabilitas jangka panjang bagi negara sebesar China.
Di bawah kepemimpinan Hu, China mulai memperluas fokus ekonominya dari
sekadar mengandalkan sektor manufaktur ke sektor teknologi dan industri
canggih. Ini merupakan upaya untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih
tahan terhadap risiko dan meningkatkan daya saing global. China berinvestasi
besar-besaran dalam riset dan pengembangan, mendorong inovasi di sektor seperti
energi terbarukan, teknologi informasi, dan bioteknologi. Langkah ini tidak
hanya mengurangi ketergantungan pada manufaktur padat karya tetapi juga
meningkatkan posisi China sebagai pemimpin dalam teknologi global.
Sektor-sektor ini menciptakan peluang kerja yang lebih berkualitas dan memperkuat
ekonomi berbasis pengetahuan.
Hu Jintao juga mengutamakan pengentasan ketimpangan sosial yang masih
menjadi tantangan besar bagi China. Dia meluncurkan berbagai program
kesejahteraan, termasuk peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan
pendidikan, terutama di wilayah pedesaan yang sering kali terabaikan. Sistem
asuransi kesehatan yang lebih luas dan peningkatan subsidi pendidikan menjadi
prioritas utama. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara
wilayah perkotaan dan pedesaan, serta memberikan kesempatan yang lebih adil
bagi masyarakat di seluruh China. Dengan kebijakan ini, Hu berupaya menciptakan
masyarakat yang lebih harmonis dan stabil.
Namun, era Hu Jintao juga diwarnai dengan tantangan besar terkait isu
lingkungan. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di masa lalu meninggalkan jejak
polusi yang signifikan, mulai dari kualitas udara yang memburuk hingga
pencemaran sungai dan lahan. Dalam mengatasi masalah ini, Hu memprioritaskan
kebijakan lingkungan yang lebih tegas, termasuk penanaman energi terbarukan dan
pengurangan emisi karbon. Meskipun ada kemajuan, pelaksanaan kebijakan ini
menghadapi hambatan, terutama karena banyaknya sektor industri yang masih
bergantung pada bahan bakar fosil. Langkah-langkah ini menjadi awal transformasi
China menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Warisan Hu Jintao sebagai pemimpin yang fokus pada pembangunan berkelanjutan
dan kesejahteraan sosial meninggalkan dampak yang signifikan bagi China. Dengan
pendekatan yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi, pengentasan ketimpangan
sosial, dan perlindungan lingkungan, Hu membentuk landasan yang kokoh bagi
generasi pemimpin berikutnya. Kepemimpinannya menunjukkan bahwa keberhasilan
ekonomi bukan hanya tentang angka pertumbuhan, tetapi juga tentang bagaimana
hasil tersebut didistribusikan dan dijaga agar tetap berkelanjutan. Pendekatan
ini membawa China ke arah yang lebih stabil dan inklusif dalam perjalanannya
sebagai kekuatan global.